Gadis bernama Zei itu menghela napas, tapi didetik berikut ia melempar benda pipi tersebut ke kasur dengan prasaan jengkel.
"Anjing emang, gue udah serius juga tai" Zei misuh misuh sedari dirinya mengabari para sahabatnya di group chatan mereka.
Bagaimana tidak emosi kalah disudah menjelaskan berulang-ulang kali dari jam 6 sore, sempat berhenti menanggapi karena harus menyahuti panggilan sang mami untuk menyiapkan barang-barang bawaannya.
Zei berjalan menuju depan sebuah cermin seukuran tubuhnya didalam kamarnya, dia menatap dirinya lamat, lalu kemudian menghela napas sekali lagi. Entah mengapa ia merasa tidak siap untuk hari besok, dan mungkin seterusnya.
"Kamu gantiin Kei di sekolahnya, gakpapa Zei?"
Ucapan maminya terus saja terngiang-ngiang dikepalanya sejak tadi pagi, sebuah kejutan dari takdir yang dia akan sangka. Yaitu, menggantikan saudari kembarnya bersekolah di SMA NEF.
Zei memang beda sekolah dengan saudarinya itu, Zei SMA di SMAN negeri 17, sedangkan saudarinya SMAS NEF. Dan kalau bukan karna sekolah itu adalah impian saudarinya, dan juga beasiswa yang dengan susah payah dia dapatkan, membuat Zei mau mau saja untuk menggantikan saudari kembarnya.
Karna sekolah NEF itu memiliki peraturan yang cukup ketat, terlebih absensi murid di batasi izin maksimal 5 hari tiap 2 bulan sekali. Jika lebih akan mendapatkan kartu, dan itu akan mempengaruhi point, makin sedikit point maka akan segera di drop out oleh pihak sekolah.
Berbeda dengan sekolah Zei, dia kan negeri. Selagi masih menuntaskan nilai, dan ikut ujian tetap akan diluluskan walaupun jarang absensinya sangat memprihatinkan. Tapi yang paling gampangnya kalau punya duit banyak, lulus tanpa beban tugas dan ujian juga pasti lulus.
tok tok tok
Suara ketukan membuatnya kembali sadar dari lamunannya sesaat tadi, lalu menatap pintu yang dimana orang baru saja mengetuk sudah menunjukkan barang hidungnya diambang pintu yang terbuka lebar. Orang itu adalah Kei, saudari kembar Zei.
Lama berdiam diambang pintu membuat Zei menatap heran kearah kembarannya itu, dengan segera Zei menarik Kei untuk masuk kedalam kamar miliknya dan mendudukkan Kei di tepi kasur, lalu kembali menatap heran saudari kembarnya yang hanya 7 menit lebih tua darinya.
"Kenapa, Kei? Kebetulan aku baru mau kekamar mu buat nanya sesuatu" Ucap Zei memecahkan keheningan yang membuat suasana seperti canggung.
Kei menggeleng pelan. "Gakpapa, kamu mau tanya apa?"
Terdiam, Zei tidak tau harus menanyakan hal ini mengingat Kei mengalami gangguan kecemasan akibat masa SMA-nya, padahal Kei baru masuk satu tahun tapi gangguan kecemasannya kembali kambuh ketika menginjak kelas XI, dan tentu itu membuat seluruh keluarga khawatir ketika mengetahui penyakit tersebut kembali kambuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Switch
Подростковая литература"Zei dulu anaknya cengeng banget" Kei dan Zei itu saudara kembar, mereka selalu bersama sedari kecil. Tapi walaupun kembar pergaulan mereka selalu bertolak belakang. Kei yang selalu berada disisi nyaman, sedangkan Zei selalu mencari sisi yang baru...