⚠Warning— Harsh word, typo, bhs non baku, dsb.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Katanya lu gak punya kenalan? Tapi kenapa ada cowok yang sokab ke gua, sialan?" Zei menatap kakak kembarnya datar.
Sedangkan orang yang di ajak bicara hanya menunduk. Bahkan sedari Zei membuka kasar pintu kamarnya setelah mengetuk pintu dengan tempo yang cepat. Yang tentu saja membuatnya sangat terkejut, terlebih lagi ketika ia melihat ekspresi Zei yang keliatannya jengkel.
Kei mengetahui kalau adik kembarnya itu tidak terlalu menyukai jika ada laki-laki yang dekat dengannya. Tapi ia tidak tau kalau Zei akan semenyeramkan ini ketika marah. Mungkin hampir semenyeramkan ayahnya, tapi versi agak sedikit lembutnya.
Ia merasa kalau Zei di depannya ini berbeda. Aura positif yang biasanya Kei lihat dari kembarannya ini hilang, berganti dengan aura suram yang persis seperti ketika ayah marah. Tapi tentu ayahnya masih lebih menyeramkan.
Sepertinya karena Zei di asuh oleh ayah mereka, membuat gadis itu ikut tegas dan menyeramkan ketika marah.
Ia jadi merinding membayangkan bagaimana ayahnya mengasuh dan mendidik saudari kembarnya yang lebih muda 7 menit.
"Jawab Kei" Zei kembali bersuara dengan dingin. Kata-kata mutiara yang ingin ia keluarkan, ia tahan. Tidak ingin membuat kakak kembarnya yang berada di depannya ini semakin takut. "Lu tau kan kalau gua gak suka di bohongin begini? Lu juga gak bilang ada yang ganggu lu?"
Skakmat! Zei sepertinya berhasil membuat Kei kembali terdiam membisu.
Tapi membuat Zei semakin jengkel. Karena Kei tidak menjawab sama sekali, dan hanya hanya menunduk.
"Minimal liat gua bangsat! Bikin emosi aja lu" Gumam Zei pelan. Sebenarnya ia ingin bersuara dengan keras untuk mengeluarkan kekesalannya, tapi ia harus mengontrol emosinya.
Ia tidak mau seperti Pak tua itu, yang ketika marah semua ucapannya tidak ada saringannya sedikit pun, dan juga pastinya ada barang yang pecah atau rusak. Tidak, Zei tidak menginginkan hal itu terjadi.
Zei menghela napas. Mencoba untuk menetralkan emosinya. Dan menatap lurus ke arah kakak kembarnya, Kei.
"Kei dengar— Ah! Sudahlah" Sepertinya ia gagal menetralkan emosinya. Seakan pikirannya saat ini, ingin memancingnya untuk membuat emosinya meledak. Dan berakhir membuat keributan.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Switch
Teen Fiction"Zei dulu anaknya cengeng banget" Kei dan Zei itu saudara kembar, mereka selalu bersama sedari kecil. Tapi walaupun kembar pergaulan mereka selalu bertolak belakang. Kei yang selalu berada disisi nyaman, sedangkan Zei selalu mencari sisi yang baru...