20 - Way Back

47 24 1
                                    

Los Angeles City - 10.00 AM.

Di kediaman pribadi Leon terlihat jika pria itu tengah fokus pada tablet nya, nampak jari-jari nya terus menggulir di atas layar tablet itu.

"Apakah ini sudah semua Ben?" tanya Leon menyilangkan kakinya.

"Sudah, aku pikir kau mengenal salah satu dari mereka!" Ben duduk dan mengambil segelas bir.

"Benarkah?" Leon menatap Ben sejenak kemudian kembali fokus pada apa yang ada di hadapannya itu.

"Ya benar, coba perhatikan baik-baik" pinta Ben meneguk segelas bir itu.

Leon terus menggulir informasi yang ada di tablet nya sampai ia berhenti di satu informasi yang menurut nya ini sangat berharga.

"Queen?" celetuk Leon sambil mengangkat sebelah halisnya.

"Yup, itu dia!" celetuk Ben

"Dia kan adik perempuan ku?" ucap Leon. "Tapi kenapa dia tidak mengatakan apa pun tentang Zirconia Platinum?"

Ben mengangkat kedua bahunya sebagai pertanda bahwa ia tidak mengetahuinya.

"Mungkin dia tidak mau kau mengetahuinya, tapi bukan kah kau telah mencampakkan adik mu itu?" ucap Ben lantang.

Leon melemparkan tatapan tajamnya. "Ya memang itu benar, aku mencampakkan nya dulu dan kini aku tidak tau dia tinggal di mana"

"Kau kakak kandungnya?" tanya Ben penasaran sambil meneguk sedikit bir nya.

Leon meletak kan tablet nya dan menuangkan bir ke dalam gelas lalu meneguknya.

"Bukan" jawab Leon.

"Lalu?"

"Dulu aku tinggal di kota New York kemudian tidak berselang lama ayah ku pergi ke Australia karena urusan bisnis, namun di saat perjalan pulang pesawat yang di tumpangi ayah ku mengalami kecelakaan dan jatuh ke laut. Pada saat itu aku selalu berdoa agar ayah ku selamat, namun setelah tiga hari pencarian korban ayah ku tidak kunjung di temukan. Aku yang mendengar hal itu menangis sejadi-jadi nya lalu ibu ku berusaha untuk menenangkan ku, pada hari ke tujuh pencarian korban aku sangat bersyukur karena ayah ku bisa di temukan walaupun dalam kondisi yang sudah tidak bernyawa dan mengenaskan"

Tiba-tiba Leon menoleh dan menatap sebuah foto yang tertempel di dinding, pada foto itu terdapat dirinya saat masih kecil bersama sang ayah lalu ia kembali bercerita pada Ben.

"Dan beberapa minggu kemudian setelah ayah ku di temukan, entah mengapa rumah ku mengalami kebakaran hebat sampai membuat gumpalan asap hitam pekat pada saat itu. Aku benar-benar takut aku terjebak di dalam ganasnya api yang membara itu, kondisi ku saat itu sudah mulai melemah karena aku banyak menghirup asap, jika tidak salah usia ku pada saat itu sekitar 10 tahun dan aku pun mengalami sesak nafas, namun tidak lama kemudian tim pemadam kebakaran datang lalu membawa ku keluar dari dalam rumah, aku pingsan dan pada saat aku sadar aku sudah berada di rumah sakit. Tidak lama dokter pun datang dan mengatakan bahwa ibu ku meninggal pada saat di evakuasi menuju rumah sakit, setelah mendengar hal itu aku menangis dan memberontak untuk pergi menghampiri ibu ku, namun aku di larang oleh dokter dan perawat karena kondisi ku belum stabil, singkatnya pada proses pemakaman ibu ku aku terus menangis tanpa henti dan tiba-tiba datang seorang wanita menghampiri ku dan wanita itu berkata bahwa dia akan mengadopsi ku, dari situ lah aku menjadi bagian dari keluarga Ryder"

Itulah curhat isi hati Leon walaupun dia terlihat kejam, namun percaya lah pria itu memiliki masa lalu yang kelam.

"Lalu bagaimana bisa kau mencampakkan Queen?" Ben makin di buat penasaran.

Kimberly (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang