5

309 58 3
                                    


                           Perhatian!!
< Tulisan yang bercetak tebal anggap saja pakai bahasa Inggris terima kasih >







" Aku menyukaimu, suaramu juga sangat cantik, tapi sayangnya aku harus bersaing denganmu "

Gadis itu mendekat dan mulai menyudutkan seorang gadis yang lebih kecil darinya.

" T-tidak, apa y-yang kau inginkan "

Gadis itu tersenyum miring, lalu semakin maju kedepan, ia menunjukkan sesuatu ditangannya membuat gadis lebih kecil itu membulatkan matanya.

" Aku ingin kau mengucapkan selamat tinggal untuk yang terakhir kalinya "

Gadis yang lebih kecil menggelengkan kepalanya, matanya sudah mulai berkaca-kaca.

" T-tidak, tapi apa salah ku?! "

Gadis itu hanya tertawa dan semakin mendekat, membuat gadis lebih kecil itu mundur kebelakang dengan ketakutan.

" Salah mu adalah karena kau telah mengambil posisi dimana seharusnya aku yang mendapatkannya "

Gadis yang lebih kecil menggelengkan kepalanya, kakinya sudah lemas karena ketakutan, dan air matanya yang terus mengalir.

" Oleh karena itu aku ingin kau mengucapkan selamat tinggal untuk yang terakhir kali dan pergi dari dunia ini untuk selamanya "

Gadis itu mulai mengangkat tangannya, dan tertawa seperti mafia yang mendapatkan mangsa.

Sedangkan gadis yang lebih kecil terus menangis berharap ada yang menolongnya.

" Selamat tinggal untukmu "

" TIDAK ku mohon jang-, Arghh "

" HAHAHA "


" TIDAK...huh..huh..huh.." - Danielle bangun dari tidurnya, nafasnya memburu membuat dadanya sesak.

" I-ini mimpi? " - Danielle menunduk melihat tubuhnya yang basah karena keringat, ia menoleh kesamping dan melihat jam yang ternyata masih pukul dua pagi.

Danielle bangkit dari tempat tidurnya lalu membuka pintu balkon, angin kencang mulai berhembus menerpa wajahnya.

" Apa itu tadi " - gumamnya memikirkan apa maksud dari mimpinya tadi, Danielle pun menoleh melihat sekeliling, lalu matanya tak sengaja melihat Hanni yang sedang duduk sendirian dibelakang sekolah.

Tanpa ba-bi-bu Danielle langsung menghampiri Hanni, sebelum itu ia sempatkan untuk membawa jaket tebal karena diluar sangat dingin.

" Hai "

Hanni mendongak melihat Danielle yang tersenyum lalu duduk disebelahnya.

" Apa yang kau lakukan disini? Kenapa tidak tidur denganku? " - Danielle melihat Hanni yang diam saja tak merespon ucapnya.

" Hey ada apa denganmu, kau bisa bercerita denganku " - Danielle menggenggam tangan Hanni lalu mengelusnya dengan lembut.

Hanni hanya diam dan menatap Danielle, ia sebenarnya senang karena Danielle menemaninya, tapi hatinya sekarang masih dalam keadaan yang tidak bagus.

" Apakah kau sudah melihatnya? " - tanya Hanni, Danielle bingung tak mengerti maksud ucapan Hanni.

" Melihat apa? Aku tak mengerti " - jawab Danielle, angin kencang mulai berhembus lagi.

" Di mimpimu, kau sudah melihatnya kan? " - ucap Hanni, Danielle membulatkan matanya jangan bilang gadis kecil yang dimimpinya itu Hanni? Tidak mungkin pikirnya.

" J-jadi, gadis kecil itu adalah d-dirimu? " - tanya Danielle, Hanni menganggukkan kepalanya membuat Danielle syok lalu menutup mulutnya.

" Iya itu aku, d-danielle tolong bantu aku, ku mohon " - Hanni menggenggam tangan Danielle, ia sangat pasrah dan bergantung kepada Danielle.

Karena Hanni sudah meminta bantuan kepada siapapun tapi tidak ada yang menolongnya, justru malah pergi lari ketakutan.

" Kenapa.. kenapa dia melakukannya padamu? " - Danielle menggeleng tak percaya, matanya juga mulai berkaca-kaca mengingat kejadian dimimpinya.

Hanni memeluk erat Danielle, berusaha menenangkannya.

" Hanni aku tidak tau bagaimana cara menolong mu " - Hanni melepas pelukannya lalu menatap mata Danielle yang merah menahan tangis.

" Sudah kubilang akan kuberi tau " - Hanni menangkup wajah Danielle, kemudian mengelusnya.

" Tolong ikuti saja alurnya, dan tetap lah berada di sisiku " - ucap Hanni, Danielle mengangguk lalu menggenggam tangan Hanni yang masih di pipinya, kemudian dikecupnya.

" Tentu saja, apapun untukmu aku bersedia " - Hanni tersenyum mendengar ucapan Danielle,

Danielle mendekatkan wajahnya lalu membenarkan rambut Hanni yang berantakan karena angin.

Hanni menatap wajah Danielle yang semakin mendekat, ia pun menutup matanya.

" Takkan ku biarkan orang itu selamat, dia harus menanggungnya "

*Cuph

       













                          ~ OMONa ~

Si bule gercep yah wkwk
Niniz jaya jaya ☝️✊ hehe
Dah lah btw Jan lupa vote 😜

Ghost Angel Voice [ Niniz ]  ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang