•AZENNASYA : 1•

557 102 38
                                    

"ᴋᴀᴅᴀɴɢ, ᴋᴀᴜ ʜᴀʀᴜs ʙᴇʀᴘᴜʀᴀ-ᴘᴜʀᴀ ᴀɢᴀʀsᴇᴍᴜᴀɴʏᴀ ʙᴀɪᴋ-ʙᴀɪᴋ sᴀᴊᴀ"—𝙂𝙧𝙖𝙘𝙞𝙖 𝙉𝙖𝙨𝙮𝙖 𝘼𝙪𝙡𝙞𝙖—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ᴋᴀᴅᴀɴɢ, ᴋᴀᴜ ʜᴀʀᴜs ʙᴇʀᴘᴜʀᴀ-ᴘᴜʀᴀ ᴀɢᴀʀ
sᴇᴍᴜᴀɴʏᴀ ʙᴀɪᴋ-ʙᴀɪᴋ sᴀᴊᴀ"
—𝙂𝙧𝙖𝙘𝙞𝙖 𝙉𝙖𝙨𝙮𝙖 𝘼𝙪𝙡𝙞𝙖—

°

°

°

🌺🌺🌺


"Kakk!! tas Nasya mana??"

"Mana gue tau, kan kemarin gue udah bilang, simpen tuh tas biar gak ilang!!"

Mereka adalah kakak beradik, namun beda sifat. Gracia Ayana putri yang nakal, dan Gracia Nasya Aulia yang polos. Mereka berbeda 2 tahun, Ayana berumur 18 tahun, dan Nasya yang berumur 16 tahun.

Nasya sibuk mencari tas nya yang baru ia beli beberapa hari lalu. Iya, sekarang dia masuk kelas 10,dan ini adalah hari pertamanya. Jadi ia tidak boleh sampai terlambat.

"Nahh, ini tas nya, kenapa gak dari tadi coba ketemu nya?" tanya nya pada tas itu. Benda mati diajak ngomong🙂.

"Gimana? udah ketemu?" tanya Ayana pada Nasya, ia melihat Nasya yang baru turun dari tangga. Kamar mereka berada diatas jadi mereka harus turun tangga untuk keluar rumah.

"Udah." jawab Nasya singkat sambil memberikan senyum manisnya.

"Ya udah yuk, pamit sama papa, sekalian minta uang jajan, hehe" ajak Ayana.

"Yuk."

Setelah itu mereka mencari papa nya, yang ternyata berada di taman belakang rumahnya. Dia adalah Danar Handaru, pemilik perusahaan terbesar di Jakarta.

"Hai pa!!" sapa Ayana.

"Haii, udah mau berangkat nih anak papa??"

"Iya pa, Ana mau minta uang jajan" ucap Ayana memperlihatkan deretan gigi-gigi putihnya dan menyodorkan telapak tangannya.

"Iya-iya, nih papa kasih, kalo kurang bilang aja."

"Iya papa sayang."

Sementara dari belakang, terlihat Nasya yang sedang berdiri, melihat kedekatan kakak dan papanya itu. Ia iri, karena ia tidak bisa sedekat itu dengan papanya. Karena kejadian kelam, yang membuat papanya membenci nya.

"Heh sya! ngapain lo disitu, sini." ajak Ayana yang melihat Nasya berdiri seperti orang linglung.

"E-eh iya." jawab Nasya gugup. Setelah dipanggil oleh kakanya, ia pun berjalan menuju Ayana dan Danar. Danar yang melihat itu pun menatapnya dengan tatapan tidak suka.

AZENNASYA (SEQUEL 1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang