"ʙᴜᴋᴜ ɪᴛᴜ sᴜᴍʙᴇʀ ɪʟᴍᴜ, ᴅᴀɴ ɢᴜᴇ ᴘᴇɴɢɪɴ ɴᴀᴍʙᴀʜ ɪʟᴍᴜ ᴅᴀɴ ᴡᴀᴡᴀsᴀɴ ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴄᴀʀᴀ ʙᴀᴄᴀ ʙᴜᴋᴜ."
—𝙍𝙚𝙨𝙨𝙞𝙖𝙣𝙖 𝙇𝙮𝙨𝙖𝙣𝙙𝙧𝙖—°
°
°
🌺🌺🌺
Setelah beberapa pelajaran kemudian, bel istirahat pun berbunyi. Semua anak-anak berlari menuju kantin, untuk mengisi perutnya yang keroncongan.
Hanya Nasya dan Ressi yang tidak keluar. Mereka saling diam tanpa ada niatan saling menyapa. Hening, tidak ada suara di kelas itu."M-mm, Ressi mau ke kantin gak?" tanya Nasya memecah keheningan.
"Gak." jawab Ressi singkat.
"Kenapa??"
"Gue gak suka keramaian." jawabnya.
"𝘖𝘩 𝘪𝘺𝘢, 𝘶𝘢𝘯𝘨 𝘕𝘢𝘴𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭 10 𝘳𝘪𝘣𝘶, 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘥𝘪𝘱𝘢𝘬𝘦 𝘕𝘢𝘴𝘺𝘢 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘬𝘦 𝘢𝘱𝘢 𝘤𝘰𝘣𝘢??" batin Nasya sambil tersenyum pedih.
"Lo kenapa?" tanya Ressi yang melihat Nasya tersenyum sendiri. Bukan apa, dia hanya takut jika Nasya kesurupan karena dikelas itu hanya ada ia dan Nasya.
"H-hah, enggak, Nasya gak papa." jawab Nasya.
"Gue kira kesurupan lo." ucap Ressi lalu lanjut membaca bukunya.
"Eeh, Ressi suka baca buku yaa?" tanya Nasya.
"Hm, gue suka."
"Buku itu sumber ilmu, dan gue pengin nambah ilmu dan wawasan dengan cara baca buku."
Nasya yang mendengar itu tercengang, ia baru tau seorang Ressi berbicara sepanjang itu. Walaupun ia sudah berkenalan beberapa jam lalu, tapi Ressi tidak mau menyapanya dan hanya menjawab sapaanya dengan singkat.
𝘗𝘳𝘰𝘬
𝘗𝘳𝘰𝘬
𝘗𝘳𝘰𝘬
Nasya bertepuk tangan mendengar itu, tidak tau mengapa ia reflek.
"Wahh, keren kata-katanya." kata Nasya memuji.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZENNASYA (SEQUEL 1)
Ficțiune adolescenți[ Follow dulu sebelum baca ] Bertemu tidak sengaja? Itulah yang terjadi dengan dua sejoli ini sampai akhirnya tumbuh benih cinta yang sulit dihilangkan:) "Hidup ini singkat, maka habiskan waktumu dengan orang yang membuatmu tertawa dan merasa dici...