𝙃𝙖𝙡𝙤 𝙨𝙚𝙢𝙪𝙖𝙣𝙮𝙖 👋
𝘼𝙥𝙖 𝙖𝙙𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙣𝙪𝙣𝙜𝙜𝙪?
𝙆𝙞𝙬 𝙡𝙖𝙝 💋
𝙏𝙖𝙣𝙙𝙖𝙞 𝙩𝙮𝙥𝙤 ⚠️
𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙫𝙤𝙩𝙢𝙖𝙣 𝙣𝙮𝙖 𝙮𝙖 𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣-𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣, 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙞𝙩𝙪 𝙗𝙚𝙧𝙖𝙧𝙩𝙞 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙖𝙣𝙪𝙨𝙞𝙖 𝙘𝙞𝙥𝙩𝙖𝙖𝙣 𝙏𝙪𝙝𝙖𝙣 𝙞𝙣𝙞 😻
𝙇𝙤𝙫𝙚 𝙮𝙤𝙪 💋
"𝘒𝘢𝘯 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘴𝘢𝘩𝘢𝘣𝘢𝘵, 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘢𝘳𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘮𝘢-𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘺𝘢?"
—𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘎𝘢𝘣𝘳𝘪𝘦𝘭𝘭𝘢—"𝘎𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘢𝘬 𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘣𝘢𝘯! 𝘔𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘣𝘢𝘯, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘱𝘪𝘯𝘵𝘦𝘳 𝘯𝘺𝘦𝘮𝘣𝘶𝘯𝘺𝘪𝘪𝘯 𝘯𝘺𝘢. 𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘳𝘢𝘶𝘵 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩𝘢𝘯, 𝘬𝘢𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘣𝘢𝘭𝘪𝘬 𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘦𝘣𝘢𝘳 𝘢𝘥𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘭𝘶𝘬𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘦𝘣𝘢𝘳."
—𝘈𝘻𝘦𝘯𝘯𝘢𝘵𝘩𝘢 𝘋𝘪𝘢𝘳𝘨𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢—"Jelasin!"
"Jelasin gimana? Kan udah jelas tadi Kak Azen liat Nasya cuci piring di warteg nya Bu Reren."
"Ya jelasin kenapa lo bisa kerja jadi tukang nyuci piring gitu!"
"Iya-iya!"
Iya, mereka adalah Azen dan Nasya. Setelah mencari hampir ke seluruh sudut SMA GALAKSI, ternyata Nasya berasa di warteg yang tidak jauh dari kantin. Azen memergoki Nasya yang baru selesai cuci piring dan langsung menyeretnya ke taman belakang.
"Jadi gitu kak."
"Jadi lo ngutang cuman gara-gara buat beli makan nya si Ressi?"
Nasya mengangguk polos.
Azen membuang nafasnya kasar.
"Kenapa gak bilang sama gue, kan nanti bisa gue bayarin utang lo itu." kesal Azen, ia kesal karena Nasya tidak jujur dengan nya.
"Lo juga udah diijinin buat sekolah tapi nekat macem-macem, besok-besok jangan gitu lagi!" peringat Azen.
"Iya-iya, maafin Nasya, janji deh gak lagi." ucap Nasya sambil memperlihatkan gigi putihnya.
𝙉𝙟𝙞𝙧, 𝙠𝙤𝙠 𝙘𝙖𝙣𝙩𝙞𝙠 batin Azen. Ia lalu menggeleng kepalanya pelan.
"Kak Azen kenapa?" tanya Nasya heran melihat Azen.
"Gak."jawab Azen datar.
"Laper gak?" tanya Azen mengalihkan perhatian.
Nasya mengangguk.
"Mau makan apa?" tanya Azen menawarkan.
"Mi ayam?" ucap Nasya hati-hati, ia takut tidak diizinkan oleh kakak kelasnya itu.
"Oke, gue yang pesenin, lo balik ke meja lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
AZENNASYA (SEQUEL 1)
Jugendliteratur[ Follow dulu sebelum baca ] Bertemu tidak sengaja? Itulah yang terjadi dengan dua sejoli ini sampai akhirnya tumbuh benih cinta yang sulit dihilangkan:) "Hidup ini singkat, maka habiskan waktumu dengan orang yang membuatmu tertawa dan merasa dici...