Rumah tanpa Pintu #02

387 56 11
                                    

Lanjutan dari Rumah tanpa Pintu #01Jangan lupa ramaikan part #01-nya di akun All_AuthorMG , book FAMILY no 01--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lanjutan dari Rumah tanpa Pintu #01
Jangan lupa ramaikan part #01-nya di akun All_AuthorMG , book FAMILY no 01
--

Happy Reading 🤗
--

Perang dingin yang terjadi antara Gulf dan Mew berlangsung cukup lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perang dingin yang terjadi antara Gulf dan Mew berlangsung cukup lama. Sudah seminggu Gulf tinggal di rumah Mike dan Grace.

Grace tentu merasakan perasaan anaknya yang sering melamun, Win bahkan izin ke tak masuk sekolah, galeri pun yang pernah Gulf kunjungi sepekan terakhir ini.

“Ada apa? Kau hanya mengaduk makananmu.” tanya Mike dari sebrang meja.

“Ah, tidak apa-apa, Ayah. Aku hanya kurang selera.” jawab Gulf yang mulai menyuap makanannya.

Itu sungguh enak, makanan Bunda tak pernah gagal tapi masih terasa kurang.

“Sayang, aaaaaaa?”

“Enak?”

“Aku mencoba resep baru dan menurutku ini tidak terlalu buruk. Bagaimana menurutmu?”

Mew membawakan breakfast on bad pada Gulf, tepat di anniversary-nya tahun lalu. Gulf yang terkaget, mencicipinya dan,

Woaahh, Mew. Ini enak sekali. Mulai hari ini, jika kau libur kerja, meja makan jadi tanggung jawabmu.”

Gulf langsung menyambar piring yang Mew pegang dan dengan rakus menghabiskannya sekali duduk.

Bayangan-bayangan kemesraan mereka, sikap Mew yang lembut, dan pengakuan Mew terhadap Gulf pada semua orang membuat Gulf merasa miris.

“Maaf, ada yang melihat suamiku? Aku takut dia tertinggal.”

Mew bertanya di depan bus, tepat di sisi kursi supir saat tak kunjung melihat suaminya.

OneShot MewGulf UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang