3

240 95 28
                                    

lanjut lagi ya semoga kalian ga pernah bosen buat baca ceritanya



~~~Dirumah~~~

" Assalamualaikum " ucap adelia

" Waalaikumsalam eh non udah pulang " balas mbok juminten sambil tersenyum kearah Adelia, wanita paruh baya yang sudah bekerja 20 tahun dirumah keluarga Bastian

" Iya mbok, ayah sama andira sudah pulang belum mbok? " tanya Adelia kepada asisten rumah tangganya

" Sudah non, tuan besar ada diruang kerjanya dan non andira ada dikamar nya " balas mbok juminten

" Oh yaudah mbok, adel masuk kamar dulu ya mau ganti baju nih, udah gerah banget "

" Iya non, makan siang sudah mbok siapin nanti dimakan ya bareng dengan yang lain "

Adelia berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya belum sampai menuju lantai dua, Adelia tak sengaja menabrak tubuh sang adik sehingga mengakibatkan adiknya jatuh dari tangga ke lantai bawah

Brukkk

" A-ANDIRA "

Mata Bastian melebar melihat anak kesayangannya jatuh dari tangga akibat ulah adelia yang tak sengaja menabraknya, Bastian langsung berlari kearah andira dan langsung memeluknya

" Andira anak ayah bangun nak, sayang bangun " ucap ayah sambil memeluk andira yang berlumuran darah

" KAMU APAIN ANAK SAYA HAH, KAMU SENGAJA MENDORONG ANDIRA DARI TANGGA, SALAH ANAK SAYA APA SAMA KAMU "

Plakkk

tamparan keras itu lagi dan lagi mendarat di pipi adelia sehingga menyebabkan sang empuh terjatuh hingga kepalanya membentur anak tangga begitu keras dan wajahnya membentur lantai

" Arghhh..." erangan Adelia

" Aku ngga sengaja yah, aku beneran nggak sengaja, aku tadi buru - buru mau masuk kamar, aku ngga lihat kalo ada andira juga yang mau turun tangga, maafin aku yah maafin aku " ucap Adelia sambil bersujud dikaki ayahnya dengan memegangi kepalanya yang sudah terasa nyeri

" Aku juga anak ayah disini bukan cuma andira " lirih Adelia

" MBOK.....MBOK....tolong bantuin saya, saya mau bawa andira ke rumah sakit dan kamu ngga usah ikutin saya diam saja dirumah tunggu hukuman saya " ucap Bastian setengah berteriak

" i-iya yah "

Setelah kepergian ayah dan mbok juminten ke rumah sakit, Adelia segera memasuki kamarnya, dan gadis itu menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur sambil memejamkan mata untuk menahan sakit di kepala nya

" Bunda Syakira capek, Syakira mau pulang aja sama bunda, Syakira takut disini sendirian. ayah sudah ngga sayang sama Syakira lagi bun " racau Adelia sambil mengusap air matanya entah sejak kapan menetes di pipinya

" Syakira kangen mau ngerasain pelukan bunda lagi, kenapa bunda ngga pernah datang ke mimpi Syakira "

" Bunda terlalu percaya sama Syakira yah ? sampai-sampai bunda ngebiarin Syakira tumbuh dewasa sendirian, dunia ini terlalu kejam untuk Syakira bunda "

" Sakit bunda...hiks...hiks... " racaunya sambil memukul pelan dadanya yang sudah terasa sesak

" ARGHHH " BUNDA SYAKIRA MAU IKUT BUNDA AJA, TOLONG BILANGIN PADA TUHAN IZIN KAN SYAKIRA IKUT BUNDA, SYAKIRA NGGA KUAT BUNDA, SYAKIRA NGGA KUAT HIKS...HIKS " teriak frustasi Syakira dengan menjambak rambutnya yang sudah kusut

Adelia memang mempunyai panggilan kesayangan dari bundanya, cuma bundanya dan satu orang laki-laki yang memanggilnya dengan sebutan Syakira

ADELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang