7

173 89 19
                                    

Suara-suara di kepalaku tidak bisa berhenti mengatakan bahwa aku adalah masalah bagi semua orang

~~Adelia~~

Askara langsung menggenggam tangan Adelia untuk membawanya keluar dari ruangan itu, setelah mereka sudah berada dikoridor rumah sakit, Askara langsung menghentikan langkahnya dan melihat kearah Adelia

" Tunggu dulu, luka lo harus diobati dulu nanti infeksi "

" SUSTER,  tolong bantu temen saya bagian pelipisnya berdarah " teriak Askara kepada suster penjaga ugd

" baik mas, boleh masuk kesini mbak " ucap suster itu dengan membantu Adelia menaiki brankar UGD

" Kara gue engga mau, gue takut " ucap Adelia sambil meremas jari jemari Askara

" Engga usah takut ada gue disini " Askara langsung melepaskan tautan tangannya agar Adelia bisa naik ke atas brankar

" Tapi gue beneran takut, gue takut dengan jarum suntik "

" Gue disamping lo, diam bisa engga "

" Baik lah mbak saya bersihin lukanya dulu yah, biar bisa lihat lukanya dalam atau engga " ucap suster itu

" Sakit engga sus " tanya Adelia

" Engga mbak, tenang aja saya pelan-pelan kok bersihinnya "

" Ssss, awwww sakit sus awww " adelia langsung menggenggam erat tangan Askara

" Pelan-pelan sus " ucap Askara dengan wajah datarnya

" Iya mas, tenang aja pacarnya engga apa-apa kok "

" BUKAN " teriak mereka berdua

" Dia bukan pacar saya "

" Dih siapa juga mau jadi pacar lo, cowok batu kaya lo tu yah engga pantes punya pacar, mending lo diam aja tambah pusing kepala gue dengarnya, awwww "

" Sudah mbak, lukanya tidak terlalu dalam dan tidak perlu dijahit juga " jelas suster itu kepada Adelia

" Bisa engga sus sekalian jahit aja mulutnya biar engga ngerocos terus, pusing saya dengarnya " Ucap Askara

" Enak aja mulut lo tu yang seharusnya dijahit biar engga ngerocos mulu " balas Adelia tak mau kalah

" Biasanya kalo sering berantem itu tandanya jodoh, mbak sama mas nya juga cocok, mbak nya cantik mas nya ganteng " ujar suster itu

" ENGGA...." teriak mereka berdua

" Amit-amit gue jodoh sama lo, bisa mati gue sebelum malam pertama " ucap Adelia

" Dih siapa juga yang mau jodoh sama lo, cewek setengah waras kek lo tu yah engga ada yang mau "

" Buktinya gue punya Eldzio " balas Adelia kesal

" lo mana ? sampe sekarang aja engga punya, eh tunggu jangan-jangan lo Gay yah ? " sambungnya lagi

" Diam lo " sungut Askara

" Terima kasih sus " ujar Askara

Adelia hendak memposisikan duduk tapi terurungkan, dikarenakan kepalanya yang masih terasa pusing

" Arghhh " erangan Adelia

" Kenapa " tanya Askara

" Kenapa apanya dah, kalo ngomong tu bisa jelas dikit engga, gue ngga paham bahasa batu lo itu "

Askara memejamkan matanya sebentar kemudian menarik nafas agar amarah nya tidak memuncak, setiap kali berkomunikasi dengan Adelia emosinya selalu terpancing

ADELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang