Bagian 7

708 159 11
                                    

Aran mengikuti kedua wanita itu untuk duduk di area ruang tamu. Aran masih menunggu keduanya membuka suara.

"Kenalin aku Indah, ini Feni"

"Kita sahabatnya Shani" ucap Feni dengan tatapan dinginnya

"Aku Aran, pacarnya Shani. Maaf baru bisa ketemu kalian"

"Iya kita udah denger kok dari Shani" ucap Indah sambil tersenyum tipis

Indah dan Feni seperti dua orang dengan sikap yang saling berlawanan. Indah yang terlihat ramah dan santai sedangkan Feni terlihat dingin dan tegas.

"Maaf kalau kemarin-kemarin belum sempat kenalan sama kalian" ucap Aran

"Lu serius sama Shani, bukan cuma jadiin dia mainan lu doang?" Baru saja Indah ingin menanggapi ucapan Aran, Feni langsung ke inti pembicaraan yang sedari awal ingin ia tanyakan pada Aran

"Kita lagi ditahap saling mengenal satu sama lain, semoga kami terus nyambung untuk ke arah yang serius"

"Kalau gak nyambung lu langsung mau mutusin dia?"

Aran tersenyum mendengar pertanyaan Feni.

"Saya paham kekhawatiran seorang sahabat yang tau Shani bagaimana, saya menjalanin hubungan dengan seseorang tidak pernah main-main siapapun orangnya termasuk dengan Shani. Jatuh cinta dengan Shani pun bukan hanya karna dia cantik tapi karna tulusnya dia" Aran mengubah gaya bicaranya menjadi serius

"Tapi lu tau kan Shani punya kekurangan, itu yang buat gue ragu sama lu"

"Oke, izinin gue buat tunjukkin kekalian kalau gue gak pernah main-main sama Shani apalagi karna Shani punya kekurangan, itu bukan alasan untuk gue nyakitin Shani atau mainin perasaan Shani" Aran menekan kata perkata yang ia ucapkan didepan Feni

Indah yang sedari tadi diam akhirnya angkat bicara.

"Yaudah kita bakal percaya sama kamu tapi jangan pernah kamu nyakitin Shani, kamu gak tau kan apa yang sudah Shani lewati untuk bertahan selama ini"

"Dengan kalian kaya gini, gue semakin termotivasi buat bahagiain Shani. Gue mau nunjukkin kalau Shani bukan hanya punya sahabat-sahabat yang peduli sama dia tapi juga ada teman hidup yang selalu ada buat dia"

"Gue pegang kata-kata lu, kalau sampai lu nyakitin Shani jangan harap lu bisa ngeliat Shani lagi"

"Kamu udah pernah pacaran sebelumnya Ran?" tanya Indah

"Udah, aku cuma sekali pacaran dan semoga kali ini Shani yang terakhir" ucapnya sambil tersenyum

"Eh kalian disini" Shani tiba-tiba datang menghampiri mereka

Feni membantu Shani mendekat ke tempat duduk mereka.

"Dari tadi?" tanya Shani kembali

"Iya Shan" jawab Indah

"Kita udah mau pulang nih, mau ngobrol sama Aran aja" lanjut Indah

"Syukur deh kalau kalian udah kenalan" Shani terlihat senang

"Yaudah ya kita pulang dulu, bye Shan. Ran duluan ya" Indah berpamitan dengan keduanya dan segera menarik Feni

Sekarang hanya tinggal mereka berdua diruang tamu. Shani melihat ke jam dinding yang menunjukkan jam 11 siang.

"Aku mau bantuin Ibu didapur bentar lagi jam makan siang"

Aran menahan kursi roda Shani. Ia lelah diabaikan Shani setengah hari ini.

"Maafin aku"

Shani memutar kursi rodanya agar bisa melihat Aran.

"Aku kangen kamu Shan"

MenantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang