Seperti tiga bebek kotor berjejer

1.1K 117 29
                                    

Hak cipta dilindungi undang-undang!

👶👶👶

"ASTAGA!!!"

Pekik Nayeon kaget bukan main seraya memegang dadanya saat melihat tiga mahluk mungil yang baru sampai didepan matanya.

TIGA BAYI KEMBARNYA!

"Apa yang kalian lakukan diluar sana tadi!?" Tanyanya marah. Sangat-sangat marah!

"Ka-kami hanya belmain bola, Mami!" Jawab balita paling depan. Kepalanya tertunduk dalam, takut melihat kemarahan sang ibu.

Balita bagian tengah mengangkat tangan, memberi tanda peace. Kepalanya yang tertunduk mengangguk cepat mengiyakan kalimat kembarannya.

Sedangkan balita paling belakang tetap berdiri gagah, menatap lurus ibunya tanpa ada rasa takut sedikitpun dibola matanya.

"Tapi, kenapa seluruh badan kalian penuh lumpur!? Astaga!"

Nayeon mengelus dadanya, tak habis pikir melihat keadaan tiga anak kembarnya.

"Namanya juga main bola, Mami. Badan kami pasti kotol!" Cicit si paling tua tambah takut.

Nayeon mengibas tangannya tak percaya, matanya lalu terpusat kepada balita paling belakang.

"Tzuyuuu... Sayangnya Mami, bayinya Mami yang paling jujur. Coba jawab, apa yang kalian lakukan tadi?" Tanya Nayeon dengan suara selembut sutra.

Berbanding terbalik dengan raut wajahnya yang ingin sekali menelan hidup-hidup tiga bayi kembarnya.

Kedua balita lainnya menegang kaku. Jantung masing-masing berdetak lebih cepat menunggu jawaban si kembar paling jujur diantara mereka.

Kalau sampai Tzuyu mengaku, tamat sudah riwayat mereka bertiga. Pasti akan diberi hukuman!

Tzuyu menunjuk bergantian dua kembarannya "Aku ditalik masuk palit, Mami" Jawabnya datar tapi matanya mulai berkaca-kaca.

"Itu tidak benal, Mami! Kami hanya main bola saja tadi!" Seru balita bagian tengah.

"Mami tidak percaya padamu, Son Chaeyoung! Dan kau, Kim Dahyun... Mami sudah bilang jangan ajak adik-adikmu main lumpur! Lumpur itu banyak kumannya!" Pekik Nayeon meremas udara saking gemasnya.

" Maaf, Mami. Aku tidak akan ulangi lagi!" Ucap Dahyun menatap sungguh-sungguh bola mata ibunya.

"Aku juga minta maaf, Mami. Tadi, Dahyun yang mengajakku, makanya aku mau ikut main lumpul" Gumam Chaeyoung masih dengan kepala tertunduk.

"Maaf, Mami!" Cicit Tzuyu takut sekali, bahkan bibirnya sudah melengkung ke bawa.

Nayeon menghela napas sabar untuk kesekian ribu kalinya lalu memaafkan tripel.

Sebenarnya, Nayeon ingin ketawa sepuasnya melihat tiga balita kembarnya pulang berjejer seperti bebek, mana badan mereka seluruhnya penuh lumpur warna kuning campur hitam.

"Tahan sebentar posisi kalian!" Seru Nayeon mengarahkan ponselnya kepada triple.

"Kenapa, Mami?" Ujar tripel mendongak, bersamaan flash ponsel sang ibu menyala "Mami!!!"

Nayeon tertawa terpingkal-pingkal melihat foto tripel "Mami akan mengirim foto kalian kepada Papi. Biar Papi melihat keadaan kalian sore ini. Papi pasti bakal marah saat pulang nanti!" Serunya bahagia.

Send picture to Papi tripel 💚

"Mamiiiiiiii....!"

"No no no marah yahhh... Atau Mami hukum kalian dengan menampar bokong bahenol kalian itu, mau!?" Ancam Nayeon berkacak pinggang. Pura-pura memasang wajah penuh amarah.

Tripel menggeleng bersama. Mata mereka berkaca-kaca. Bahkan Tzuyu sudah menangis tanpa suara.

Nayeon kembali tertawa "Makanya jangan nakal. Lihat, kalian bahkan mengotori lantai"

Tripel menatap lantai rumah. Benar, ada kubangan lumpur.

"Sana pergi mandi dibelakang. Mandi sendiri, yah. Mami tidak mau memandikan kalian, busuk bau comberan!" Seru Nayeon menutup hidungnya.

Tripel menghela napas pasrah lalu berjalan beriringan sambil bergandengan tangan.

Nayeon tersenyum jahil, mengikuti langkah pelan tripel. Hatinya was-was kalau sampai salah satunya terpeleset jatuh, maka duanya lagi akan ikut jatuh.

"Mami, tadi ada anak yang dipukul. Aku kasihan, Mami, tapi aku malas menolongnya" Curhat Dahyun sembari menyabuni seluruh badannya.

"Kenapa kau malas menolong temanmu?"

"Dia bukan teman kami, Mami" Jawab Chaeyoung, diangguki Tzuyu.

"Biar bukan teman kalian, kalian harus tetap menolongnya, baby's"

"Tapi, tapi, Mami. Yang memukulnya olang besal. Aku takut ikut campul, nanti aku dipukul juga. Mami pasti tidak tega kan melihat anak tampanmu ini dipukul?" Kata Dahyun serius.

Nayeon tersenyum manis, melilitkan handuk dibadan Chaeyoung dan Tzuyu yang selesai lebih dulu.

"Iya. Mami tidak akan tega melihat tiga bayi kembar Mami dipukul. Mami pasti sangat sedih" Ucapnya menatap lembut ketiga anak kembarnya.

Dahyun tersenyum puas "Sudah kuduga Mami tidak akan tega!"

Chaeyoung dan Tzuyu hanya manggut-manggut.

"Jangan lama mandinya, Dahyun. Adik-adikmu nanti kedinginan"

"Iya, iya, Mami" Balas Dahyun cuek.

"Mami? Kenapa Dahyun kalau mandi suka lama, tidak seperti kami yang cepat?" Tanya Tzuyu iseng.

"Entahlah. Mami juga tidak tau"

"Iya juga. Padahalkan kami kembal. Kenapa waktu mandi kami tidak sama?" Ucap Chaeyoung menatap jahil bokong bahenol Dahyun.

Nayeon hanya menggeleng melihat Dahyun yang masih asik memainkan sabun dibadannya, untuk kedua kalinya. Padahal kulit anaknya itu sudah putih.

Plak!

"Mamiiiii...!" Pekik Dahyun emosi. Bokong bahenolnya baru saja ditampar.

"Ahahaha...!"

👶👶👶

Jum'at, 16 Juni 2023

Hay, hooo... Author pemalas kembali dengan cerita baru 😁

Nggak tau yah bakal kek gimana kelanjutannya nanti karena gue nulis part ini saat gabut, bosan memikirkan kantong gue yang sedang sakit 🤧

JANGAN LUPA VOTE & BERI KOMENTAR

School Meal ClubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang