Gara-gara Durian

560 72 10
                                    

Hak cipta dilindungi undang-undang

👶👶👶

"Duliann... Ohhh... Duliannnku... Halummu sangat wangi sekaliii..." Dahyun bersenandung merdu. Kedua kaki gendutnya melangkah pelan "Ummm... Halumnyaaa... Aku sudah tidak saball" Hidungnya kembang-kempis menghirup aroma durian yang dipegangnya secara hati-hati agar durinya tak melukai tangannya "Slulppp"

Chaeyoung memutar bola matanya malas "Lidahmu bisa luka menjilat duli dulian itu, bodoh!" Bentaknya tak habis pikir pada otak bodoh kakaknya "Dasal tidak sabalan!" Cercanya lancar.

Sebenarnya Chaeyoung berniat ingin melempar durian ditangannya ke kepala Dahyun jika saja perbuatan itu bukan dosa besar.

"Belisik sekali kalian beldua!" Omel Tzuyu. Napasnya tidak beraturan akibat menarik satu mobil truk mini berisi lima buah durian "Kalian hanya bisa beltengkal tapi tidak mau bantu aku dolong mobil ini. Kalian bawa satu biji aku bawa lima biji. Tidak adil dan aku capek!" Ujarnya tumben panjang lebar sehingga membuat dua kakak kembarnya melongo tak percaya mendengar serentetan kalimat yang keluar dari mulutnya "Apa lihat-lihat?" Tanyanya datar.

Jari telunjuk mungil Chaeyoung teracung tegas ke wajah Tzuyu "Telnyata kau juga bisa bicala panjang! Woaaa..." Ujarnya sok histeris.

Dahyun menghela napas sok dewasa lalu meletakkan duriannya ke dalam bak mobil truk milik mereka "Aku akan bantu kamu menalik mobil ini tapi dulianmu yang satu belikan padaku. Bagaimana?" Tawarnya tak mau rugi membantu sang adik.

Tzuyu menarik satu alisnya ke atas. Merasa rugi dengan tawaran barusan "Kau pikil bisa membodohiku sepelti kau membodohi Cayong? Tidak. Aku tidak mau. Kau ambil saja dulianmu semuanya lalu kau bawa pulang sendili. Begitupun dengan Chaeyoung, ambil juga dulianmu sendili. Aku juga akan bawa pulang dulianku sendili. Bial adil!" Ucapnya penuh tekanan dan tak terima bantahan.

Chaeyoung geleng-geleng kepala "Ck, ck. Baiklah-baiklah. Aku dan Dahyun akan bantu kamu. Dahyun bantu Tzuyu talik tangkainya. Bial aku yang dolong dali belakang sini" Aturnya secepat mungkin agar Tzuyu tak keras kepala menyuruh mereka membawa sendiri durian masing-masing. Chaeyoung takut kalau-kalau nanti duriannya jatuh melukai kakinya.

Dahyun mau tak mau ikut membantu Tzuyu menarik tangkai mobil truk yang kini berisi enam biji durian. Ternyata berat juga. Pantas saja Tzuyu ngos-ngosan.

"Maafkan aku, yah, sudah menyuluhmu menalik sendili mobil ini tadi" Ucapnya berbisik tanpa menatap Tzuyu. Gengsi bukan main.

Tzuyu menoleh, memberi Dahyun senyum sekilas. Yah, hanya sekilas.

"Satu! Dua! Tiga! Dolonggg kuattt!" Seru Chaeyoung semangat sekali sambil tertawa terbahak-bahak melihat kakak dan adik kembarnya kewalahan menjadi sopir.

"Jangan kecepatan, Chaeyoung bodoh!Nanti kita jatuh!" Teriak Dahyun ketakutan.

"Ahahahaha" Tzuyu ikut tertawa melihat raut ketakutan Dahyun. Kakaknya itu memang penakut sekali.

Kaki-kaki mungil nan gendut tripel berlari kencang, menapaki jalan aspal menuju Mansion Yoo Family yang jaraknya 100 meter dari pemukiman warga.

Nayeon yang sedari tadi sudah berdiri disamping gerbang, menunggu kepulangan tripel kebingungan melihat ketiga balita mungilnya dari kejauhan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

School Meal ClubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang