Gara-gara Achatina

784 104 9
                                    

Hak cipta dilindungi undang-undang!

👶👶👶

"Duduk dengan tenang! Tidak usah banyak gerakan!" Teriak Nayeon kesal melihat Chaeyoung mencubit Tzuyu "Son Chaeyoung! Mami hukum kamu, yah!"

"No no no, Mami. Maaf, hihihi" Chaeyoung menangkup kedua tangannya didepan dada "Wleee"

"Mami, Chae lelet-lelet lidah sama aku" Lapor Tzuyu menatap tajam Chaeyoung.

"Sebentar Mami potong lidahnya!"

"Noooo... Mami! Tidak lelet-lelet lidah lagi" Chaeyoung membekap mulutnya, takut melihat pisau ditangan ibunya teracung kepadanya.

"Kalian libut sekali. Kepalaku sakit iniii!!!" Teriak Dahyun menatap tajam dua kembarnya.

Nayeon meletakkan satu persatu piring tripel berisi makanan sehat bagi pertumbuhan anak kembarnya.

"Kamu sakit, sayang?" Tanyanya khawatir melihat wajah Dahyun masih saja memerah seperti kemarin.

Dahyun tidak menjawab. Lidahnya terasa panas. Kepalanya tergeletak lemah tak berdaya diatas meja.

"Iya, kamu sakit" Gumam Nayeon setelah memegang dahi Dahyun " Hari ini kamu makan bubur saja dulu" Nayeon kembali sibuk memasak bubur untuk Dahyun "Aduh, Mami takut. Papi kalian hari ini pulang"

"Yeayyy... Papi akhirnya pulang!" Seru Chaeyoung ribut bertepuk tangan.

Tzuyu mendorong bahu Chaeyoung "Dibilang jangan libut!"

Chaeyoung menghela napas kesal, memutar bola matanya. Bersedekap dada menatap datar adik kembarnya.

"HELLO, EVERYBODY!? TRIPEL, I MISS YOU!" Pekik Jeongyeon merentangkan tangan ingin memeluk ketiga anaknya.

"Loh, loh, kenapa wajah balita Papi yang satu ini memerah? Kamu sakit, sayang?" Jeongyeon menghampiri Dahyun, memeriksa seluruh badan anak kembar pertamanya "Benar, badanmu panas sekali!"

"Papiii... Gendong" lirih Dahyun manja.

"Utu, utu... Balita papi lagi sakit, yah? Jeongyeon memeluk Dahyun, mengecupi pipi gembulnya bertubi-tubi.

Nayeon memeriksa dahi Chaeyoung dan Tzuyu "Aman. Bilang sama mami kalau kalian merasa mau demam" Katanya khawatir kemudian beralih menatap Dahyun "Kemarin Dahyun bersikeras melepas topinya pas lagi berkebun. Makanya sekarang badannya panas"

Jeongyeon tersenyum lembut, mengelus sayang kepala Dahyun "Lain kali dengar kata-kata mami. Biar tidak sakit lagi"

Dahyun mengangguk lemah, mengeratkan pelukannya dileher sang ayah "Ai mis yu, Papi!"

"Chaeyoung? Tzuyu? Papi sama Dahyun dulu, yah? Tidak apa-apa, kan?" Tanya Jeongyeon lembut, bergantian mengacak-acak sayang rambut dua anak kembarnya.

Chaeyoung memberi tanda oke.

Tzuyu mengangguk mengerti.

Jeongyeon pun pamit ke kamar tripel.

Nayeon tersenyum manis, mengecup pipi dua anak kembarnya penuh cinta.

"Ayo, makan. Makan yang banyak Chaeyoung biar kamu cepat tinggi" Ucap Nayeon jahil.

"Mamiii...!" Rengek Chaeyoung tidak suka kalau tinggi badannya dibahas.

School Meal ClubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang