"Gue akan berjuang buat dapatin lo
kasih gue ruang dihati lo, Al"
"Arsenio Alvarez"Pagi pagi Kaira sudah bersiap untuk ke sekolah, ia berencana untuk naik angkot dari pada naik Bus, ia turun menuju meja makan untuk sarapan, di sana sudah ada Dimas, Alice dan pria yang tak asing baginya, Ia tahu betul siapa pria yang ada di rumahnya itu, seketika ia terdiam.
" Sayang kok malah diam disitu, sini kita sarapan dan ada Arsen sahabat kecil kamu " seru Alice
" Kakak Ngapain disini" ucap Kaira tak percaya
" hei,, kok ngomongnya kayak gitu, gak baik. Kenapa kamu gak cerita kalo kamu satu sekolah sama Arsen " ucap Dimas
" Sini duduk samping ayah" lanjutnya lagiKaira duduk disamping ayahnya dan memakan Nasi goreng nya dengan bengong. Selesai Makan Ia berpamitan kepada Ayah Ibunya.
"Ayah, ibu Ana berangkat dulu"pamitnya sambil menyalimi keduanya begitu juga Dengan Arsen
" Kamu berangkat bareng Arsen sayang" ucap Alice
" aku berangkat naik angkot bu" jawab Kaira
" loh kan Arsen kesini karena menjemput kamu" ucap Alice sedangkan Arsen diam tidak berkata apapun
"Sana kamu berangkat sayang nanti telat, sen jangan ngebut ngebut bawa motornya ya" ucap dimas
" Iya om, Kami berangkat dulu" Jawab Arsen, kemudian pergi dan di ikuti Kaira di belakang.
"Assalamualaikum" ucap keduanyaDi perjalanan tidak ada percakapan antara keduanya, dengan pikiran masing masing. Tidak perlu lama akhirnya mereka sampai di sekolah banyak banget yang menatap mereka dengan tak percaya
" Kenapa Lo ke rumah gue kak" Tanya Kaira setelah turun dari motor
" pengen aja, kenapa gak boleh" jawab Arsen santai, kali ini tidak dengan sikap dingin nya
"Gak papa sih" ucap Kaira
"Yaudah lo ke kelas sana" Ucap Arsen kemudian mengacak ngacak rambut Kaira. Tiba tiba Kaira terdiam mematung Ia tak percaya yang melakukan itu Arsen.
" A-apaan Sih lo kak kan jadi berantakan rambut gue" Ucap Kaira Terbata bata
"Yaudah gue benerin lagi aja nih" ucap Arsen sambil merapikan kembali rambut Kaira sambil tersenyum. Lagi lagi Kaira dibuat diam dengan sikap Arsen, Ia bingung sekaligus senang, Ia kembali merasakan Arsen yang dulu." Kali ini gue gak akan biarin lo sama yang lain lagi Al, gue yang akan berjuang buat dapetin lo" ucap Arsen dalam hati
Sampai di kelas Ia langsung di suguhkan dengan pertanyaan dari clara
" Lo sebenernya ada hubungan apa sih sama Arsen, kok keliatan deket banget " tanya Clara Sedikit penasaran. Ia terdiam tidak tahu harus menjawab apa, Ia bingung harus menceritakan semuanya pada clara apa gak .
"Dia sahabat kecil gue Cla" jawab Kaira pelan
"Sekaligus cinta pertama gue " Ucapnya dalam hati, Ia gak mungkin menceritakan perasaannya
"APA" ucap clara teriak
" ihshh lo apaan sih, jangan berisik" Cecar Kaira. Rian yang baru datang pun kaget dengan teriakan Clara
" ada apa sih pagi pagi udah teriak teriak ajah lo Cla" Tanya Rian
" hehehe gak papa kok Ian " jawab Clara cengengesan
"Kirain ada apa " jawab rian sambil duduk Di kursi nyaPelajaran pun di mulai, semua mengikuti dengan baik, tetapi Tidak dengan Kaira yang masih kepikiran Arsen, Ia masih bingung dengan perubahan Sikap Arsen kenapa tiba tiba seperti dulu lagi.
"Kai lo kenapa sih dari tadi bengong" bisik Clara
" hah gak papa kok Cla" ucap Kaira sedikit tersenyumTring tring
Bel istirahat berbunyi semuanya berhamburan keluar kelas" Kantin yok Kai, Ian" ajak Clara
" yok laper banget gue" kata kaira sambil memgangi perutnya
"Lo gak sarapan kai? " tanya Rian
"Gue sarapan kok, tapi laper lagi " Jawabnya dengan tersenyum sambil memperlihatkan giginya yang rapi. Membuat Rian tertegun baru kali ini ia melihat Kaira tersenyum
"Lo selalu cantik Kai" Ucapnya dalam hati. Kaira merupakan cinta pertamanya saat pertama masuk sekolah.Sementara di kantin Arsen sedang makan dengan para sahabatnya. Kemudian ia melihat siapa yang datang dan langsung tersenyum ke arah Kaira. Kaira yang melihat Arsen tersenyum pun membalasnya.
"Kai lo senyum sama siapa " tanya Rian
" hah Gak kok gue gak senyum sama siapa siapa " Ucap Kaira
"Lo mau pesen apa Kai" tanya Rian
"Gue bakso sama es teh aja"jawab Kaira
"Lo cla mau pesen apa, biar gue yang Pesan" tanya Rian lagi
"Gue samain aja sama Kaira " balas Clara. Rian mengangguk sambil berjalan meninggalkan mereka.
"Eh Kai Arsen liatin lo dari tadi tuh" ucap Clara sambil tertawa
" hah mana ada, sama yang lain kali" jawab Kaira. Diam diam Ia melihat ke arah meja Arsen dan benar aja Arsen sedang menatapnya membuat ia salah tingkah.
Gak lama Pesanan merekapun sudah datang tanpa lama lama lagi Kaira Mulai meracik, ia menuangkan banyak sambal, Arsen yang melihatnya pun seketika Tatapan tajam."Kai Lo yakin mau makan itu, pedes banget pasti, nanti lambung lo sakit" tanya Clara tak percaya Kaira menuangkan sambal sebanyak itu
"Iya kai Nanti perut lo sakit" ucap Rian Khawatir
" gak akan, lagi pengen bakSo pedes gue" jawabnya . saat hendak memakan baksonya tiba tiba Arsen menukarkan baksonya dengan miliknya. Semua orang kaget dengan tingkah Arsen" Yah kok di ambil punya gue" jawabnya kesal
" mau perut lo sakit lagi, setiap lo makan pedes ujung ujungnya perutnya sakit" Ucap Arsen dengan tatapan tajam.
" tapi gue mau makan bakso kak" ucapnya
"Makan punya gue, biar punya lo gue yang makan " ucap Arsen
Kaira tidak bisa melawan lagi ia memakan bakso punya Arsen sampai habis. Kini giliran Arsen yang memakan Bakso Kaira, Kaira tahu bahwa Arsen gak bisa makan pedas. Ia sedikit Khawatir, Keringat bercucuran sampai akhirnya Arsen nyerah kemudian Ia pingsan, Kaira yang melihatnya pun seketika berteriak" Kak bangun, Rian bantuin bawa ke UKS " titahnya.
Arsen belum bangun juga membuat Kaira nangis, semua orang yang ada di sana pun terkejut melihat Kaira sangat mencemaskan Arsen. Banyak yang bertanya tanya ada hubungan apa Kaira dengan Arsen. Bahkan Rian pun terdiam.
"Lo ada hubungan apa kai, bahkan sampai nangis"batin Rian
"Lo ngeyel kak, lo paling gak bisa makan pedas, tapi lo tetep makan gue minta maaf kak gue salah" ucapnya purau.
"Bangun kak marahin gue"ucapnya lagi. Gak lama Arsen sadar dan melihat di sampingnya Kaira menangis.
"Lo kenapa Kai, kenapa nangis" ucapnya
"Maafin gue kak, marahin gue gara gara gue lo kayak gini, padahal gue tau lo gak bisa makan pedas seharusnya gue larang lo tadi " ucapnya pelan. Arsen tersenyum
"Ini bukan salah lo, gue yang kekeuh makan pedas. Stop jangan nangis"jawabnya lembut
"Gue gak bisa liat lo nangis Al, stop hati gue sakit al liat lo nangis" batin nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAIRA
Randompernah terjebak Friendzone? itu mungkin pengalaman pahit dalam hidup, karena seseorang yang kita cintai ternyata tidak memberikan alasan.