Bab 9

4 0 0
                                    

Setelah kejadian itu Arsen dan Kaira semakin dekat,Arsen setiap hari menjemput kaira kerumahnya.

"Pagi Al"ucap Arsen tersenyum,sambil menyerahkan helmnya kepada Kaira

"Pagi juga kak" jawab kaira

" Berangkat sekarang?" Tanya Arsen

"Iya kak sekarang,nanti telat lagi" jawab Kaira

" Siap, Lo ga mau pegangan Al ntar jatuh lagi" godanya

"Apaan sih kak,sana jalan" ucap Kaira sambil tersenyum

Arsen menjalankan motornya, membelah jalanan yang ramai,tak perlu menghabiskan waktu yang banyak kedua remaja itu sampai di sekolahan. Banyak tatapan yang tidak percaya melihat Mereka berangkat bareng.

" Makasih kak, gue masuk dulu" ucap Kaira hendak melangkah meninggalkan Arsen,tetapi pergelangan tangan nya dicekal Arsen

" Lo gak mau nungguin gue,biar gue anter ke kelas" ucap Arsen

" Ha-hh, gak usah kak" ucap Kaira,ia risih dengan tatapan orang disekitarnya itu

" Kenapa? Gausah dipikirin tatapan orang orang itu Al" jawab Arsen yang seolah olah tau apa yang di rasakan gadis itu

Disisi lain seseorang yang melihat kejadian itu pun tidak terima

"Awas aja Lo,gue akan buat perhitungan sama Lo"ucapnya menyunggingkan senyumannya

Setelah sampai di kelas Kaira mengikuti materi yang di sampaikan oleh gurunya.
Pelajaran pun selesai murid murid berhamburan keluar kelas tapi tidak dengan Kaira. Ia memilih tidak keluar

" Kai ayok kekantin udah laper nih gue" ucap Clara dramatis

" lo sama rian aja gue lagi males"jawab Kaira

" yah, yaudah deh gue sama rian aja, yo ian ke kantin" ajaknya kepada rian

"Yaudah kai sama clara ke kantin dulu ya" ucap Rian kepada Kaira

"Yaudah sana " jawabnya. Kemudian ia terlelap karena ngantuk. Tak terasa ia tidur sekitar 15 menit, ia bergegas menuju wc untuk cuci muka. Saat ia hendal keluar terdengar Seseorang berkata kepadanya

"Lo ada hubungan apa sama Arsen" Ucapnya dengan tatapan tajam

"Apa hubungannya sama lo" jawab Kiara dengan santai

Vanesa dengan kedua temannya pun geram dengan jawaban Kaira

"Gue peringatin sama lo jangan pernah lo deket deket sama pacar gue, Arsen pacar gue asal lo tau " ucapnya tajam sambil mendorong bahu Kiara hingga menabrak dinding. Kemudian pergi meninggalkan Kaira

"Kenapa sikap lo kembali kayak dulu lagi sedangkan lo udah punya cewek kak" Ucapnya dalam hati.

Kaira berjalan menuju kelas dengan pikiran yang berantakan. Ia sedikit tak percaya dengan ucapan Vanesa barusan. Kenapa ia masih berfikir bahwa Arsen akan kembali seperti dulu lagi, seharusnya ia sadar

" Lo dari mana kai" tanya Clara

" abis cuci muka,ngantuk banget gue" jawab Kiara

"Lo tar pulang sama siapa kai" tanya Rian

" kayaknya gue naik angkot deh " jawab Kaira

" gue anterin ya Kai" tawar Rian tersenyum

" Eum gimana ya, boleh deh " jawab Kiara

" Yaudah nanti pulang sama gue" ucap Rian senang , kaira hanya menganggukan kepalanya

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Kaira bersiap siap untuk pulang, tiba tiba Suara yang tidak asing baginya

"Lo pulang sama gue" Ucap seseorang yang tak lain yaitu Arsen

" gue pulang sama Rian kak " jawab Kiara

" gak lo pulang sama gue " ucapnya penuh penekanan

" Tapi udah sama gue " ucap Rian

"Dia pulang sama gue " ucapnya dengan tajam

" gue pulang sama rian aja kak, lain kali gue pulang sama lo" ucapnya lembut

Setelah kaira mengucapkan kalimatnya Arsen pergi meninggalkan Kaira tanpa sepatah apapun. Kaira yang tidak mengerti sikap arsen pun mengacuhkan dan berjalan lebih dulu menuju parkiran yang di ikuti Rian di belakangnya.

" makasih Rian udah nganterin gue pulang " Ucapnya

" sama sama Kai, udah masuk sana gue pulang dulu" pamitnya

Kaira hanya menganggukan kepalanya kemudian berjalan masuk kedalam rumahnya.

"Assalamualaikum Bu, Ana pulang " ucap Kiara sambil menyalimi Ibunya

"Waalaikumsalam sayang , kamu pulang sama siapa? Sama Arsen ?" tanyanya kepada Anaknya

" engga bu, Ana pulang sama temen ana" jawab Kaira

"Yaudah kamu ganti baju, mandi terus makan ya, ibu mau keluar sebentar" ucapnya

" iya bu, hati hati" ucap Kaira Kemudian berjalan menuju kamarnya.

Selesai mandi ia merebahkan tubuhnya kekasur, ia masih memikirkan ucapan Vanesa.

"Kenapa sikaplo kayak gini lagi kak, lo gak pernah ngomong kalo udah punya pacar, kenapa seolah olah sikap lo nunjukin kayak dulu lagi" ucapnya dalam hati.

KAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang