Bab 11

0 0 0
                                    

Bersamamu memang sakit,
Tapi lebih sakit jika tanpamu.
"Kaira alana"

"Ego kita yang sama sama kuat, tidak saling jujur dengan perasaan kita, hanya memikirkan pertemanan semaksimal mungkin tidak rusak, sampai mengorbankan perasaan kita masing masing "

"A"

Pagi hari yang sangat cerah, seorang gadis cantik yang sudah siap dengan seragam ditubuhnya, ia bergegas turun kebawah dengan menuruni anak tangga sambil bernyanyi. Dimeja makan sudah ada kedua orang tuanya yang sudah siap sarapan.

"Pagi ayah, ibu"Ucap Kaira sambil mencium pipi keduanya

"Pagi juga anak ayah yang cantik"ucap Ayah tersenyum

"Pagi juga sayang" ucap Alice tak luput dengan senyuman yang Khas

"Kamu berangkat pakai apa na" tanya sang ayah

" Kayaknya Kak Arsen yang jemput yah" ucap Kaira. Tak lama kemudian klakson berbunyi menandakan Arsen sudah sampai

" Bu, Yah Ana berangkat sekolah dulu yah, Assalamualaikum" pamit ana pada kedua orang tunya

" Iyah sayáng waalaikumsalamm" jawab Álice

" waalaikumsalam sayang, hati hati jangán ngebut ngebut" peringat dimas . Kaira berjalán keluar

" Pagi Al, berangkat sekarang" ucap Arsen

" iya ntar tákutnya telat " jawab Kaira Dengan langsung memakai helm dan mulai menaiki motor Arsen.

Tal lama kemudian Motor berjalan membelah jalanan kota basah akibat hujan. Arsen merasakan pinggangnya yang hendak dipeluk tapi masih ragu, kemudian Arsen menarik langsung tangan Kaira supaya memeluk dirinya. Kaira yang refleks langsung kaget, tapi tak lama senyuman keduanya berkembang

"Gue kangen kayak gini al, nyaman banget saat lo peluk" batin Arsen

"Sama lo sakit kak, tapi saat gak sama lo lebih sakit. Apa lo gak pernah liat sedikitpun perasaan gue sama lo kak, hati lo terlalu susah buat gue tempati kak"batin Kaira

Motor terparkir sempur di halaman sekolah. Ya, kini Kaira dan Arsen sudah berada di sekolah. Untung mereka gak telat.

"Makasih kak, gue Duluan" ucap Kaira yang hendak berjalan menuju kelas

"Gak mau barengan Al? " ucap Arsen

" gak kak, takutnya fans lo ngelabrak gue lagi, ini ajaa mata mereka kayak mau copot" jawab Kiara meninggalkan Arsen

"Al, Al tungguin gue" Arsen yang mengejar Kaira

Sampai di kelas Kiara diam, disana sudah ada Clara yang sedang mencatat Tugas yang kemarin. Sedangkan Rian sedang Asik dengan game ditangannya .

"Kenapa lo Kai,? Tanya Clara

" gapapa, lo lagi nyalin tugas kemaren kan? " tanya Kiara

" iya susah banget gila, makannya gue nyalin bukunya Rian. Kiara yang melihat ke arah Rian sambil menggeleng geleng kepalanya.

"Gue ke toilet dulu Cla, kebelet nih" ucap Kaira.

"Mau gue temenin gak" tanya Clara

" boleh deh " ucap Kaira. Kemudian keduanya berjalan keluar menuju toilet. Rian yang melihát itupun bertanya

" mau kemana, kok gak ngajak gue " ucap Rian kepada Kiara dan clara

" mau ke toilet mau ikut heh,"ucap Clara garang

Rian cengengesan mendengar jawaban Yang keluar dari mulut Clara
"Hehe, yaudah gue tunggu di kantin guys" ucap Rian

Kaira dan Clara sudah di kantin, disana ia kebingungan mencari sosok Rian sebab kantin ramai banget.

Tak lama Kaira dan Clara menemui Rian, posisi Rian saat itu paling pojok tepat di belakang Meja geng Arsen. Ia tak tau harus duduk disana atau mencari meja lain, tapi sayangnya waktu itu cuma meja yang di tempati Rian yang masih kosong.

"Kalian lama banget sampe lumutan gue nungguin nya" ucap Rian kesal

"Hehe maaf maaf tadi mules banget gue" ucap Clara sedangkan Kaira tak banyak bicara langsung duduk

" kalian mau pesan apa biar gue yang pesanin" tawar Rian

" gue samain aja deh" ucap Kaira

'' gue juga deh ian Samain kayak Kaira " ucap Clara

" oke tunggu " ucap Rian bergegas meninggalkan Kaira dan Clara

Tak lama kemudian Rian datang membawa pesanan mereka, tanpa menunggu lama mereka langsung memakan pesanan masing masing takutnya malah keburu bel masuk.
Tanpa Kaira sadari seseorang telah memperhatikan nya tak lain ialah Arsen. Arsen memperhatikan gerak gerik Kaira tanpa sepengetahuan Sang empu.

Bel berbunyi 5 menit yang lalu, kini Kaira beserta dua temannya kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran.

Kali ini Kaira tengah berjalan di kodidor menuju halte menunggu Bus. Ia tak menerima pesan dari Arsen untuk pulang dengannya. Tapi tepat waktu ia berjalan dari gerbang menuju halte, ia melihat Motor Arsen yang sedang mendekatinya.

" kok gak nungguin gue Al, ayo naik" ucap Arsen memberikan helmnya kepada Kaira.

" Kan gak tau kalo pulang bareng, lo gak bilang pulang bareng kak" ucap Kaira menerima helm lalu memakainya.

" ya kan tadi lo berangkat bareng gue" ucap Arsen lagi.

" iya iya maaf " ucap Kaira lalu menaiki motor Arsen. Arsen melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Kaira yang merasakan bahwa ini bukan jalan kerumah dia, entah kemana Arsen akan membawa dirinya

" Ini bukan jalan kerumah gue kak, lo mau bawa gue kemana" tanya Kaira kebingungan

" gue laper Al, singgah makan dulu ya, temenin gue"ucap Arsen

" kan lo bisa makan dirumah, gue mau cepet cepet pulang " ucap Kaira

"Bentar doang Al" ujar Arsen . Kaira hanya membuang nafas gusar mau tidak mau ia harus menuruti permintaan Arsen.

" lo mau makan apa Al " tanya Arsen

"Sate ayam aja " ucap Kaira

" Mang Sate Ayam nya 2,sama es teh nya 2 " ucap Arsen

"Siap" jawab penjualnya sambil mengacungkan jempolnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang