10. Desire🔞

3.4K 226 32
                                    

⚠️ Warning! Mature content 18+

.

.

Xiao Zhan terpana.

Lututnya hampir lemas mendapati sebuah potret besar di dalam kamar Wang Yibo. Seorang wanita cantik yang diidam-idamkan seluruh pria di negeri ini. Iris hazel sosok itu begitu jernih, kulit putihnya bersinar bak serbuk mutiara. Bagaimana bisa upik abu sepertinya dibandingkan dengan seorang dewi yang turun dari kahyangan?

 Bagaimana bisa upik abu sepertinya dibandingkan dengan seorang dewi yang turun dari kahyangan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantik sekali," gumamnya.

Lengan kokoh seorang pria memeluk pinggang rampingnya dari belakang, mengagetkan Xiao Zhan yang tengah berdiri mematung. Wang Yibo menarik punggung Xiao Zhan hingga merapat pada dada bidangnya, dagunya ia sandarkan pada pundak sempit lelaki manis itu.

"Dia sangat cantik, bukan?" tanya suara berat pria itu.

"Y-ya." Xiao Zhan mengangguk pelan menyetujui. Ada goresan ngilu dalam dadanya yang tak ia ketahui apa penyebabnya.

"Betapa beruntungnya aku memilkinya," gumam Wang Yibo tepat di telinga Xiao Zhan. "Bagiku, dia adalah satu-satunya."

Deru napas Xiao Zhan berubah memberat, seiring hatinya berdenyut ngilu mendengar perkataan Wang Yibo barusan. Matanya memanas, siap menumpahkan likuid bening yang ia tahan sebisa mungkin. Selamanya, mungkin dirinya hanyalah seorang pengganti bagi Wang Yibo.

"Tapi, anehnya, sejak malam itu kau tak pernah lepas dari pikiranku, Xiao Zhan." Jemari panjang Wang Yibo bergerilya melepas kancing teratas kemeja putih Xiao Zhan. Ia masih tak bisa melupakan bagaimana sensasi nikmat yang tak biasa ia rasakan ketika mencecap setiap inci tubuh ranum pemuda di pelukannya ini. Bibir merah kenyal menggoda itu seakan menjadi candu yang terus mengundangnya untuk mencicipi. "Ayo, kita lakukan sekali lagi, Zhanzhan."

Xiao Zhan menahan napas merasakan tangan Wang Yibo menelusup masuk dan membelai dadanya. "Mmhh!" Ia menggigit bibir ketika tangan nakal itu mencubit tonjolan di dadanya. "Yi-Yibo." Xiao Zhan memberikan gelengan. Ia takut.

"Bukankah aku adalah suamimu?" Pertanyaan Wang Yibo mengandung sinyal intimidasi kuat yang tak dapat ditolak. Setiap keinginannya harus selalu ia dapatkan, itulah prinsip Wang Yibo sejak kecil.

Pemuda manis itu memejamkan mata bulatnya erat merasakan hidung mancung Wang Yibo menelusuri pipinya, disertai susulan kecupan-kecupan ringan.

Xiao Zhan hendak memprotes, tetapi kata-katanya tertelan saat Wang Yibo membungkam bibirnya dengan ciuman kasar. Kedua manik Xiao Zhan membulat sempurna begitu Wang Yibo memperdalam ciumannya. Ia mencoba menahan tubuh suaminya dengan mencengkeram kemeja pria itu hingga kusut.

"Ha- Yi-Yibo tunggu- hmmph! Hngh!"

Pemuda manis itu kembali kehilangan kesempatan untuk berbicara karena Wang Yibo memasukkan lidah ke dalam mulutnya dan mempermainkannya. Tangan besar itu menelusup ke dalam celana Xiao Zhan dan meremas pantat bulat miliknya hingga desahan Xiao Zhan kembali terdengar.

Sweet Chaos [Yizhan Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang