45 | inner child

249 22 0
                                    

Gavin menghela nafas lega setelah menyelesaikan pekerjaan kantor nya yang mendesak siang ini. 
Tubuh kekar itu bersandar pada kursi sambil mengalihkan atensi nya pada Abil.
Terlihat dari sana, Abil menatap kosong Televisi yang menyala di depan nya membuat Gavin berinisiatif untuk mendekat

"Bil"

Lamunan nya seketika buyar,  Abil lantas menoleh dan menaikan alisnya "hm?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lamunan nya seketika buyar,  Abil lantas menoleh dan menaikan alisnya "hm?"

"aku mau ke supermarket bentar. Kamu mau titip sesuatu?"

Abil menggeleng "enggak"

"yaudah, tunggu bentar ya"

"iya"

Gavin benar meninggalkan Abil seorang diri di Apartemen. Ia  melajukan kendaraan nya menuju satu supermarket besar yang letak nya tak jauh dari sana

Pria itu mendorong trolly dan memasukan beberapa barang dan makanan yang hendak di beli.

Setelah selesai melakukan pembayaran di kasir,  Gavin lantas kembali ke apartemen dengan 2 tas belanja besar di tangan nya

"Bil boleh bantu aku tata makanan nya gak?"

"banyak banget belanja nya" - jawab Abil sambil bangkit dari sofa

"kamu beli makanan segini banyak udah cek komposisi di bungkus belakang nya belum?"

"udah kok, semuanya aman.  Gak ada pork"
"eh, kamu beresin yang itu aja, yang ini biar sama aku"

"oke"

Abil lantas membuka tas belanja Gavin yang sebelah kanan.  Kedua mata wanita itu membelak sempurna setelah melihat isi dari tas belanja tersebut "Vin, ini kamu gak salah?"

Gavin tersenyum sambil mengeluarkan makanan-makanan yang ia beli dari tas satunya

"Vin, ini semua buat siapa?" - Tanya Abil lagi yang langsung di jawab "buat kamu"

"semuanya?"

"iyaaa Abiiil"
"masa aku main masak-masakan?"

yup.
Gavin membeli banyak mainan termasuk alat melukis untuk Abil

"padahal kamu gak perlu beliin aku mainan sebanyak ini Vin" 

"aku cuman mau inner child kamu terpenuhi"

Tatapan teduh yang kini Abil lihat, ucapan nya yang begitu menenangkan, membuat Abil bertanya "kenapa kamu setulus ini sama aku? Padahal kan aku.."

"padahal kamu apa? Hm?"

"..."

"Bil, you are worthy of love"
"coba mulai sekarang kamu belajar untuk gak terlalu keras sama diri sendiri"
"jangan selalu merasa bahwa kamu buruk dalam hal apapun"
"setiap orang punya masalalu"
"begitu juga aku"
"jadi stop untuk mempertanyakan kenapa aku pilih kamu"

You, the Baby and my God - Haechan NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang