46 | Undangan

277 24 0
                                    

Ting!

Kak Haven | Bil, bisa ketemu sebentar?

Wanita yang sedari tadi terjaga dalam tidurnya lantas bangkit saat membaca pesan singkat tersebut. 

Abil
udh mlm.

Haven
sebentar aja

Abil
mau apa

Haven
Ada yang mau aku kasihin ke kamu.
Kmu dimana?
Masih di Apartemen?

Abil
Iya

Haven
Minta alamat nya.
biar aku yang kesana

Abil
📍location

Haven

Ok

(read)

Tak membutuhkan waktu yang lama, pria bermarga Lee tersebut sudah menempatkan mobil nya ke dalam basement Apartemen.

Kak Haven | aku di lobby. Samping Resepsionis

Mendapati kabar demikian, Abil lantas meraih jaket dan keluar dari kamar. Sempat menoleh ke arah kamar tidur Gavin yang gelap sebelum benar-benar turun ke lantai bawah.

Dilihatnya Haven dengan kemeja kotak-kotak terduduk di sofa lobby apartemen

Sempat dipandang lama sebelum akhirnya menghela nafas panjang.  Abil mulai melangkah mendekati pria itu dan terduduk tepat di hadapan nya

Haven yang sedari tadi hanya menunduk memainkan kertas yang dibawanya kini mulai mendongkak, melihat wajah cantik sang mantan

Haven yang sedari tadi hanya menunduk memainkan kertas yang dibawanya kini mulai mendongkak, melihat wajah cantik sang mantan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ada apa?" - Tanya Abil to the point

"kenapa masih di sini?"
"kenapa gak pulang ke rumah?"

"langsung aja ke intinya. kamu datang kesini mau ada perlu apa?"

Terdengar jelas oleh Haven, nada bicara Abil kali ini sedikit ketus dan dingin

Perlahan, selembar kertas  berwarna silver itu Haven berikan. Abil yang mulai tak enak hati lantas menatap bingung kartu undangan tersebut hingga akhirnya Haven berkata "minggu depan aku nikah"

Deg!

ucapan yang tak seberapa itu sukses melukai hati Abil dalam hitungan detik. Bibir nya terasa kelu untuk menimpal.  Yang Abil lakukan sekarang hanyalah menerima kartu undangan tersebut dengan sorot mata yang sendu. 

"semoga kamu bisa hadir" - lanjutnya pelan

Setelah itu hening.

Tak ada jawaban dari sang penerima, Abil hanya menghela nafas berat sambil memasang senyum kecut di bibir. "akhirnya masa kita udah habis. Our story is really over"
"Selamat ya atas pernikahan nya. maaf, aku gak bisa hadir nanti"
"aku gak punya hati seluas itu untuk nerima kenyataan bahwa kamu sebentar lagi resmi jadi suami orang"

Sesekali Abil menyeka air mata nya yang terus berusaha untuk menetes, "seandainya kita gak pernah bertemu, mungkin hidup aku gak akan semenyedihkan ini"

"maaf"

"kamu inget gak? Dulu kamu sayang banget sama aku"
"kamu adalah orang yang paling gabisa liat aku sedih, gabisa jauh dari aku, dan gabisa tanpa aku"
"kemana perginya Haven yang itu?"

Abil masih belum paham dengan perubahan situasi dalam hidupnya,  pria yang selama ini ia agung-agungkan seketika menjadi milik manusia lain

Begitu juga dengan Haven yang tak bisa menjelaskan alasan dari semua ini.

Abil terlihat bangkit dan menatap lawan bicara nya "udah selesai kan urusan nya?"
"aku mau lanjut tidur"

Haven segera menahan tangan Abil membuat wanita itu kembali menoleh

"pulang Bil"
"kasian orangtua kamu"

Mendengar itu, Abil lantas menepis kasar genggaman Haven, air mata yang sedari tadi ia jaga mulai menetes hingga terisak "hiks tau apa kamu soal aku?!"
"kamu gak pernah tau kan se-berantakan apa situasi rumah aku sekarang?!"
"jelas lah kamu gak pernah tau. Orang yang kamu fokusin cuma Hayeon"

"stop bersikap seolah aku yang paling jahat disini !" -pekik Haven yang di bantah langsung oleh Abil "EMANG JAHAT!"
"hiks kamu ninggalin aku dalam kondisi hamil besar gini bukan jahat namanya?"

"Aku juga disini berjuang buat kamu sama Kala Bil !"

"BERJUANG APA?!"
"APA YANG KAMU PERJUANGIN BUAT AKU?!"
"BERJUANG UNTUK SELINGKUH?!"

Haven mengusap wajahnya sambil menatap kearah lain

Sambil menyeka air matanya, Abil mendongkak menatap wajah Haven yang lebih tinggi darinya "hiks kamu pikir aku gak tau udah berapa kali kamu tidur sama dia?"

Mendengar itu, Haven sedikit membelakkan matanya terkejut  "Bil, a-aku lagi gak sadar waktu itu"

"gak sadar sampe 3 kali?"

Sambil melanglah mundur, Abil berkata "aku benci banget Ven sama kamu"

Tubuh wanita itu mulai berbalik dan segera meninggalkan Haven seorang diri disana. 

Tubuh Abil seketika runtuh setelah pintu lift tertutup.  Tangis nya meledak disana sambil memegangi erat undangan Haven hingga rusak

Ting!

Saat pintu lift terbuka, samar Abil melihat Gavin berdiri disana, dengan piyama nya pria itu mendekat dan mendekap. 

Tubuh yang bergetar hebat itu di peluk hangat Gavin, mengusap pelan rambut Abil sambil berbisik "masuk dulu yuk? Kita ngobrol nya di dalem"

Abil berhasil bangkit dengan bantuan Gavin, keduanya mulai berjalan memasuki unit apartemen

Mendudukan wanita itu di sofa lalu memberinya minum,

Perlahan Gavin mengambil alih kertas di tangan Abil dan menaruhnya ke sembarang tempat

"gak ada satupun manusia di dunia ini yang suka dengan perpisahan. Siap gak siap, kita pasti akan merasa di tinggalkan"
"kemanapun nanti arahnya, aku akan temenin kamu Bil"

Entah sudah kali yang keberapa Gavin hadir di saat situasi Abil tengah genting. Seolah paham dengan setiap yang di rasa, Gavin selalu menjadi manusia pertama yang mengobati setiap luka Abil

Tbc

You, the Baby and my God - Haechan NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang