tapme

17.1K 1.6K 13
                                    

Happy reading! Tinggalkan jejak kalian...












"ASTER!"

Hah! Zavira mendengus kesal kala mendengar suara teriakan itu. Sudah seminggu berlalu semenjak Gavriel menjadi murid baru di kelasnya. Dan selama itu pula si uke itu terus mendekatinya dengan dalih ingin berteman.

Zavira mempercepat langkahnya berharap Gavriel berhenti mengejarnya. Tapi lihatlah kaki panjang milik Gavriel memudahkannya menyamai langkah Zavira yang terkesan tergesa-gesa.

Zavira menatap kesal sosok jangkung di sampingnya. Zavira mengira sosok yang akan menjadi uke kakaknya itu akan letoy dan memiliki tubuh sintal seperti uke-uke pada umumnya. Tapi kenapa Zavira tetap kalah jika mengenai tinggi badan.

"Nama gue Zavira bukan Aster" ketus Zavira.

Gavriel mencekal tangan Zavira yang sayangnya langsung dihempaskan oleh sang empu. "Nama kamukan Asterlia Zavira Ardilova, jadi gak papa dong kalau aku panggil Aster"

Zavira melirik sinis pada orang yang kini tengah tersenyum manis dan menatap polos ke arahnya.

"Panggil gue Zavi, not Aster understand ?"

Gavriel menggeleng ribut, "Gak! Iel mau panggil Aster, Aster. Biar beda sama yang lain. Aster juga panggil aku Iel yah jangan Gav. Kitakan temen sekarang. Eh atau sahabat" Gavriel bertepuk tangan girang.

Zavira menatap Gavriel aneh. Nih orang masih waras gak sih? Oh iya hampir ia melupakan fakta bahwa dunia novel ini semua pemeran yang terlibat tidak ada yang waras. Yah termasuk uke satu ini yang terlihat polos diluar. Zavira segera melangkahkan kakinya meninggalkan uke menyebalkan ini. Lihatlah semua pandangan murid-murid di SMA Mandala yang memandanginya dengan tatapan sinis. Yang mengatakan seolah-olah awas saja kamu membuat Gavriel kita kenapa-napa.

"Eh ASTER TUNGGUIN IEL!"

Kali ini Gavriel berlari mengejar Zavira. Tapi langkahnya terhenti ketika hampir melewati belokan ia melihat Zavira berpelukan dengan seorang laki-laki. Gavriel bersembunyi di balik tembok. Telinganya yang sensitif berusaha mendengarkan apa yang mereka bicarakan.

Kedua tangannya tiba-tiba terkepal. Entahlah Gavriel tidak suka dengan apa yang ia dengar. Gavriel pergi ke tempat lain, ia tidak jadi mengekori cewek yang sudah seminggu ini ia dekati.

Di sisi lain...

"Brengsek! Siapa lo?"

Zavira berusaha mendorong tubuh yang tiba-tiba memeluknya itu tapi ternyata tidak berpengaruh apa-apa. Bahkan laki-laki itu semakin mempererat pelukan mereka.

"Miss you... "

Suara- ah bukan rengekan itu terdengar begitu familiar di telinga Zavira. Apakah laki-laki ini ada hubungan dekat dengan Zavira asli?  Tapi kenapa dia tidak memiliki ingatan apapun tentang laki-laki ini.

"Siapa sih lo?" Zavira memandang sengit sosok didepanya yang sialnya teramat tampan ini.

"Aku-kamu sayang" ucapnya mengecup singkat bibir Zavira.

Zavira sendiri tersentak karena di kehidupan dulu walaupun pacarnya dimana-mana tetapi ia hanya sebatas peluk dan berpegangan tangan. Ia tidak pernah mengijinkan para pacarnya menciumnya walaupun di pipi.

"Aku Cakra babe, your boyfriend. Kamu melupakanku?"

Zavira seketika ngebug. Jadi tokoh Zavira ini sudah mempunyai pacar tetapi malah memilih mengejar-ngejar Gavriel. Padahal pacarnya ini lebih tampan. Tetapi.. apakah berarti lelaki didepanya ini bisa disebut pacarnya juga.

Zavira bego! Yaiyalah kan sekarang tubuh tokoh Zavira miliknya.

Hah! Ok sudah berapa kali Zavira menghela napas disini.

Ah lupakan, Cakra cowok itu sedari tadi enggan melepaskan tangannya yang memeluk pinggang ramping Zavira. Keduanya kini tengah berada di taman belakang. Mereka duduk dibawah pohon yang selalu sepi karena dirumorkan ada penunggunya.

Zavira sendiri masih memikirkan siapa Cakra. Mengapa ia tidak memiliki ingatan apa-apa tentang tokoh ini. Apa karena tokoh Zavira yang tidak terlalu memengaruhi cerita, sehingga tokoh seganteng Cakra namanya tidak tertulis.

Sepertinya ia harus siap dengan kedatangan tokoh-tokoh lain yang tidak tertulis di novel. Karena mau setidak berpengaruh apapun, pada kenyataanya ia tidak mengikuti perannya sebagai salah satu pengganggu hubungan kedua tokoh utama.

Sekarang malah Gavriel yang gencar mendekatinya. Ia tetap harus waspada dengannya karena yang diluarnya ramah belum tentu ramah. Ia tau kalau Gavriel itu salah satu tokoh yang keliatannya baik tapi diam-diam menghanyutkan.

"Baby Za kenapa diem aja?"

Zavira hanya menatapnya sebentar tanpa menjawab apapun.

"Baby Za marah karena Cakra perginya lama hm? Baby Za... Cakra minta maaf, tapi emang kali ini Cakra harus turun tangan sendiri"

Agak aneh sebenarnya melihat tokoh yang memiliki tubuh kekar merengek kepadanya. Tetapi Zavira tetap memilih diam.

"Baby Za gak mau nanya Cakra kemana sepuluh hari ini? Biasanya Baby Za yang paling heboh nanyain kalau Cakra tiba-tiba hilang."

Cakra, cowok itu melepaskan pelukannya dan beralih menangkup pipi Zavira.

"Baby Za-"

Zavira segera menghentikan kepala Cakra yang tiba-tiba mendekat seperti akan menciumnya. Apakah mereka berdua biasa melakukannya?

Cakra mengerutkan keningnya tak suka, tetapi bunyi hanphone miliknya berhasil menghentikan ia yang akan kembali mencium gadisnya itu.

"Bawa balik Lova!"

Cakra menaikan sebelah alisnya, "Hm nanti", jawabnya malas.

"Sekarang!"

Cakra mendengus kesal karena kembaran gadisnya itu langsung mematikan sambungan telepon.

"Ayo pulang Baby Za, kembaran kamu udah ngereog"

Zavira menatap Cakra bingung, "Emang udah waktunya pulang?"

Cakra menyengir, "udah dari setengah jam yang lalu, emang tadi gak denger bel hm?"

Zavira menaikan bahunya lalu berjalan mendahului Cakra, yang tentunya tidak akan di biarkan oleh cowok itu.

Apakah disini ia harus melepaskan Cakra? Zavira tau kalau cowok yang berstatus pacarnya ini memiliki pengaruh yang besar disini. Ia bukan lawan yang mudah.

Zavira tau cowoknnya ini memiliki sisi gila yang belum dilihatnya. Ia hanya mengantisipasi agar ia tidak kaget ketika melihat kegilaan pacarnya yang mungkin melebihi tokoh utama.

Oh ia belum melihat para antagonis. Zavira.. Zavira..  tokoh Prince saja belum ia lihat bagaimana rupanya. Ok nanti ia akan mencari dimana Prince berada, atau perlu mengajak Gavriel. Nanti ia bisa melihat adegannya kan?















Yang merasa punya tangan silahkan vote, komen, and share hehe. Gratis kok.

Sekian terima jungkook

Help MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang