Zavira terbangun dari tidurnya ketika ia merasakan sesuatu tengah memainkan bibirnya. Matanya terbelalak setelah tau siapa orang itu. Ia memberontak mencoba melepaskan diri. Tetapi kedua tangannya malah digenggam oleh satu tangan besarnya dan ditaruh di atas kepalanya.
Ia menatap murka pemilik sepasang mata merah itu. Et-tunggu kenapa warnanya merah seingatnya kakaknya ini matanya berwarna biru.
Zavira mengenyahkan pikiran yang tiba-tiba terlintas dibenaknya itu. Ia malah bingung dengan apa yang tengah di lakukan oleh Prince, kakaknya itu. Mengapa pemuda itu menciumnya. Terlebih ia seperti tengah kerasukan. Tubuhnya seperti digerakan orang lain. Lihatlah matanya yang hanya dipenuhi nafsu itu. Benar-benar menjijikan.
Zavira menggigit keras bibir Prince sampai Prince sedikit menjauhkan wajah mereka dan mengaduh sakit. Zavira menatap Prince tajam dan bingung. Ia berusaha lepas dari kungkungan kakaknya.
Tak berapa lama ia merasakan tubuh Prince menegang. Ia menatap tajam tepat pada sepasang mata miliknya. Eh sudah biru lagi? Tadi itu ia hanya salah melihat atau bagaimana sih?
Prince bangkit terburu-buru. Ia masih menatap Zavira antara kaget dan bingung. Berbeda sekali dengan yang tadi yang hanya menggambarkan nafsu menjijikan.
"Ma-maaf"
Zavira tersentak ketika Prince tiba-tiba lari keluar dan tanpa sengaja menutup pintu terlalu keras.
Pikiran Zavira masih berperang, ia masih mencerna kejadian barusan yang menimpanya. Benaknya masih bertanya ada apa gerangan dengan kakaknya itu.
Apa ada hubungannya dengan buku yang ia temukan di ruangan rahasia itu? Aaghr! Mengapa semuanya menjadi semakin rumit?
§§§
Keesokan paginya Zavira sudah siap dengan seragamnya. Ia dengan santai menuruni tangga menuju ke ruang makan. Ditatapnya satu-persatu anggota keluarganya yang sudah berada disana. Hingga tatapannya terkunci pada seseorang walaupun itu tidak bertahan lama karena orang itu segera memutuskan tatapannya.
Zavira tersenyum geli ketika melihat semburat kemerahan menghiasi ujung telinga Prince. Tunggu bukannya seharusnya yang malu-malu meong itu dirinya? Tetapi kakak sulungnya ini malah kelihatan menggemaskan. Yah memang pesona pemeran utama tidak perlu diragukan lagi.
"Morning!"
"Morning too Lia/Lova"
Zavira meminum segelas susunya setelah menghabiskan sarapannya. Ia lalu bangkit berdiri berniat pamit kepada anggota keluarganya.
Prince secara tiba-tiba bangkit dan berlalu meninggalkan meja itu tanpa berkata apapun. Lain dengan Astra dan Ragas yang menatap heran abang sulung mereka, Zavira terkekeh geli melihat kelakuan abangnya itu. Wait bukannya si Prince itu semenya ya? Kelakuannya malah melebihi Gavriel ia rasa. Tetapi entahlah, itu bukan hal penting yang harus dipikirkan oleh otak cantiknya.
§§§
"ANJING!!!"
"AAGHKR BANGSAT!!"
"SAKIT ANJING!!"
"MAHESWARA SIALAN!!"
Erangan dan umpatan yang berasal dari satu orang itu begitu menggema di ruangan yang dominan berwarna putih itu. Sedangkan orang yang diumpati alias penyebab orang itu mengerang kesakitan malah menunjukan wajah puas penuh minat dengan seringai aneh di bibirnya.
Dia duduk santai di sofa menyenderkan punggungnya sembari sesekali menghisap rokoknya. Terkekeh geli sebentar menyaksikan rekannya ini tengah kesakitan merasakan pengobatan herbal ilegal. Memang ilegal, namun khasiatnya seratus kali lebih cepat daripada pengobatan biasa.
Pria itu menatap jam di tangannya lalu wajahnya berubah datar. Yah kesenangannya melihat raut kesakitan rekannya itu akan menghilang sekitar sepuluh menit kedepan.
Ia menatap tubuh lemas milik rekannya itu datar. Yah sayang sekali pertunjukannya sudah selesai. Ia lalu keluar membiarkan tubuh itu terbaring beralaskan kasur tipis.
"Gav sialan!" umpatan lirih seorang Cakra Bumiraka.
Ia tidak mengira pengobatannya akan sesakit ini. Memang kulitnya yang terkelupas kembali menutup hanya dalam dua jam. Tetapi selama dua jam itu ia seperti tengah merasakan neraka dunia.
"Gav sialan" umpatnya lagi sebelum kegelapan merenggut kesadarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me
RandomBerawal dari Zavira Sarastika memasuki raga tokoh novel bergenre LGBT yang merupakan adik dari protagonis pria. Asterlia Zavira Ardilova, tokoh yang mengejar cinta Gavriel Maheswara, uke kakaknya. Dan Zavira tidak akan menghalangi kisah cinta terla...