Happy reading !
Zavira belum bisa berhenti mengagumi kamarnya, ee kamar Zavira asli maksudnya. Tapi sah-sah sajakan ini menjadi miliknya sejak ia memasuki raga Zavira asli.
Zavira menjadi penasaran dengan visual para tokoh. Apakah ia harus mencari di mana kamar Prince tertidur?
Alur novel belum dimulai karena Zavira masih awal-awal kelas sepuluh. Alur dimulai ketika Gavriel menjadi murid baru di kelasnya. Dan Prince akan ikut sekolah menjadi kakak kelasnya ketika Zavira mulai mendekati Gavriel.
Tidak apa-apakan kalau ia melihat Prince. Ia ingin melihat seberapa tampan visual tokoh yang bisa membuat anak gadis jejeritan itu.
Tapi itu nanti saja karena ia kini mengantuk.
Tok! Tok! Tok!
Suara ketukan membuat Zavira menggeram kesal. Ayolah sekarang ia tidak hanya mengantuk tetapi juga pada tahap mager.
Zavira membuka pintu dengan wajah cemberut. Di depanya Mamanya menatap Zavira heran karena anak gadis satu-satunya yang mendewakan kebersihan itu belum mengganti bajunya padahal hari sudah malam.
"Tumben kamu belum ganti baju, biasanya pulang sekolah langsung ganti takut kuman sama bakteri nempel"
Zavira menggaruk tengkuknya kikuk. Ia bingung ingin menjawab apa karena ia anak pemalas mana bisa menjadi Zavira si pendewa kebersihan.
"Mama ngapain kesini?"tanya Zavira mengalihkan pembicaraan.
"Ayo turun makan malam!"
"Mama duluan aja, Lova mau ganti baju dulu"
FYI, seluruh keluarga Ardilova memanggil Zavira dengan nama Lova. Mungkin karena ia adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga itu.
Mama Zavira menatapnya lembut, "Yaudah tapi cepet ya! Kasian yang lain nunggu"
Zavira mengangguk lalu bergegas ganti baju, sedangkan mamanya sendiri menuju ruang makan.
"Kak Lova mana ma?"
Risa, mama Zavira menatap putra bungsunya sekilas sebelum beralih menyibukan dirinya mengambilkan makan untuk keluarganya. "Lagi ganti baju, bentar lagi turun dia"
Benar saja, Zavira turun mengenakan piyama tidurnya. Ia mendudukan diri di samping adiknya setelah menyapa anggota keluarganya.
Zavira mempunyai kakak laki-laki, si protagonis, Prince. Ia juga memiliki kembaran laki-laki bernama Astralio Gavindra Ardilova, orang-orang biasa memanggilnya Astra, tetapi Zavira terkadang memanggilnya Lio atau kalau ia sedang kesal ia akan memanggilnya makhluk astral. Zavira juga kadang dipanggil Lia oleh Astra.
Zavira juga mempunyai adik laki-laki. Namanya Ragas Melvan Ardilova, bisa dipanggil Ragas. Pengecualian bagi Zavira yang memanggilnya Agas.
"Lova selesai, mit malem semua"
Zavira mengecup pipi orangtuanya dan Kedua saudaranya sebelum kembali ke kamarnya.
"Gak ikut kumpul di ruang keluarga dulu?"
Zavira menatap Astra sejenak sebelum menggelengkan kepalanya. "Lova ngantuk mau bobo dulu"
Astra mengangguk lalu mengusap pelan surai coklat gelap Zavira.
Iris abu-abu Astra terus mengikuti punggung Zavira sampai tak terlihat. "Kalian ngerasa Lova sedikit berbeda gak si?"
Ketiga orang itu hanya terdiam mendengarkan pertanyaan dari Astra. Mereka bingung mau menjawab apa karena sejujurnya mereka juga merasakan perubahan sifat dari Zavira.
§§§
Zavira menatap kosong langit-langit kamarnya. Ia tengah memikirkan bagaimana nasibnya kedepannya di dunia novel ini.
Nasib tokoh ini memang tidak terlalu tragis, tapi tetap saja masa seorang Zavira Sarastika menjadi sadgirl. Oh ia tidak rela.
Berarti Zavira tidak boleh mendekati Gavriel. Ia tidak bisa menjauhi Prince kan karena Prince kakaknya. Berarti ia tidak boleh mengejar-ngejar Gavriel. Ia akan mencari cogan lainnya. Di dunia fiksi ini pasti banyak makhluk yang ketampanannya melebihi para tokoh kan? Baiklah Zavira mari bersenang-senang. Nikmati hidup menjadi putri bungsu keluarga konglomerat dan jauhi kata sadgirl dari namamu.
Yang merasa masih punya tangan mari vote, komen, and share hehe. Gratis kok

KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me
RandomBerawal dari Zavira Sarastika memasuki raga tokoh novel bergenre LGBT yang merupakan adik dari protagonis pria. Asterlia Zavira Ardilova, tokoh yang mengejar cinta Gavriel Maheswara, uke kakaknya. Dan Zavira tidak akan menghalangi kisah cinta terla...