💠06💠

93 18 4
                                    

Kencan

Woonggi sedang bersiap-siap malam ini, tadi Seunghwan bilang dia akan datang 10 menit lagi. Jadi dia langsung bergegas agar tampak tidak buriq didepan Seunghwan.

"Rapi amat Lo dek? Mau kemana? Tumben" ucap Junho saat melihat Woonggi keluar dari kamar pakai kemeja putih oversize dan celana jeans biru, terus mukanya pakai makeup tipis gitu.

Tumben-tumbennya soalnya kan kalau dirumah biasanya Woonggi tuh cuma pakai baju tidur aja terus rambutnya juga jarang disisir. Mirip banget sama gembel dijalanan.

Jadi aneh aja Junho liat adiknya rapi begini selain kekantor.

"Bacot! Unggi mau pergi sama pacarnya unggi" ucap Woonggi yang sedang memakai sepatu kets berwarna putih.

"Haha, Baru tau gue lo punya pacar. Emangnya ada yang mau sama lo? Hahaha kok gue ngakak ya" Junho tertawa mendengar ucapan Woonggi. Ternyata adiknya ini laku juga ya. Dia kok jadi gak percaya kalau Woonggi punya pacar dan malah ngira Woonggi tuh lagi halu.

"Serius Juno! Kemarin unggi sama Seunghwan baru aja jadian!!" Woonggi yang kesal pun melemparkan tas yang mau dia bawa ke Junho membuat si Abang berhenti tertawa dan mengaduh kesakitan.

"Aduh... Jahat amat sih dek! Sama Abang sendiri juga! Sakit tau. Lagian siapa tuh Seunghwan? Kok mau sih dia sama Lo, Lo kan-

"Woonggi!!" Woonggi tersenyum dan membuka pintu. Disana ada sejak yang menaiki mobil berwarna hitam entah mobil apa. Woonggi gak tau

"Itu Seunghwan bang, cowoknya unggi. Dia itu direktur utama perusahaan tempat unggi kerja" Junho melongo. Ternyata adiknya keren banget. Junho jadi curiga kalau Woonggi sebenarnya pakai pelet biar Seunghwan kepicut.

"Dukun mana?" Tanya Junho. Woonggi mengernyitkan dahinya.

"Hah?"

"Lo pakai pelet dukun mana?" Woonggi kembali memukul Junho menggunakan tasnya

"Bangsat!" Junho tertawa dan menepuk pundak Woonggi. "Haha, becanda dek. Good luck ya" Woonggi pun memutuskan untuk tidak meladeni Junho dan pergi menemui Seunghwan yang sedang menunggu nya di depan sambil bersandar ke mobilnya.

"Maaf ya Hwan lama. Tadi Abang aku ngeselin" Woonggi cemberut membuat Seunghwan gemas. Laki-laki bermarga Lee itu mengecup bibir pacarnya dan melumatnya sebentar sebelum melepaskannya 

" Gak papa kok sayang. Yaudah gih, yuk masuk" Seunghwan membukakan pintu dan Woonggi pun masuk kedalam.

Lalu dia menutup pintu dan ikut masuk melalui pintu sebelahnya. Seunghwan memasangkan seatbelt pada Woonggi dan dirinya lalu mulai menjalankan mobilnya.

.
.
.

Akhirnya mereka berdua pun tiba di sebuah restauran mewah dengan tema Italia.

Seunghwan membuka pintu lalu keluar, dia berjalan ke pintu sebelah dan membukakan pintu untuk tuan putri nya.

Dia mengulurkan tangannya mengajak bergandengan, lalu mereka masuk dengan bergandengan tangan.

"Woah, bagus banget" Woonggi kagum. Dia baru pertamakali ketempat seperti ini.

"Silahkan duduk tuan..." Ujar seorang pelayan sopan. Seunghwan mengajak Woonggi duduk di meja yang telah dipesan.

"Silahkan di pilih, mau pesan apa?" Seunghwan tampak berfikir "eumm... Saya ingin semua menu best seller yang ada di sini" sang pelayan pun membungkuk sopan dan ijin pamit untuk mengambil pesanannya.

"Ggi, kok diem aja sih?" Woonggi pun tersadar dari acara mari kita mengaguminya

"Eh, gak papa kok Hwan. Aku cuma kagum aja tadi " Seunghwan mengangguk, dia mengeluarkan sebuah kotak dan memberikannya ke Woonggi.

(✓ End) My Shit Director {HWANGGI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang