Semuanya sedikit berubah.
Semenjak kemarin, entah mengapa Shiroko hampir setiap hari mengajak Y/n untuk pergi jalan-jalan keluar. Justru, apa nilainya? apa dia bermaksud untuk mengobati bekas luka yang tak akan pernah menghilang?
Ia mengajak Y/n kemana saja, mulai dari menonton film rekomendasi, arkade, pergi ke cafe atau restoran bagus yang lainnya, juga pergi mengunjungi taman hiburan. Semuanya begitu manis kalau hanya dilihat saja, padahal di dalamnya berupa hubungan yang sedikit pahit.
"Heee..... rumah hantu? aku tidak masalah, sih...." ujar Y/n begitu Shiroko mengajaknya ke rumah hantu.
"Tidak masalah, ya.... lagipula, aku juga tidak akan takut semudah itu!" tambah Shiroko ketus.
".......Bahkan aku tidak bertanya apa kau takut atau tidak...." komentar Y/n hanya dibalas oleh tatapan marah darinya.
Beberapa saat kemudian, saat mereka berdua memasuki rumah hantu, ketika mereka berdua berjalan menyusuri lorong yang gelap itu, Shiroko tidak tahan tapi malah merasa gugup, tapi bukan karena takut pada hantu yang akan berdatangan nanti, melainkan sesuatu yang tidak ingin ia akui.
Shiroko diam-diam melirikkan matanya pada Y/n yang masih dengan tenangnya berjalan. Lorong ini sangat gelap, bahkan matanya pun juga gelap saking tak berhatinya. Namun, itu tetap membuatnya merasa berdebar-debar tidak karuan. Ia mencengkram dadanya dan bisa merasakan jantung di dadanya berdetak sangat cepat.
Karena melamun, akhirnya begitu ada kelelawar figuran datang menampakkan diri di depan wajahnya, mau tak mau ia menjerit karena terkejut, dan langsung berlari dan mencengkram lengan kanan Y/n dengan erat.
"Kau bilang tidak takut, kan....?"
"Memang tidak takut! tadi hanya terkejut saja!"
"Ya sudah. Kalau begitu, pegangan erat saja bagaimana?"
"Eh?! ti-tidak! aku tidak sudi!!!!" responnya dengan nada suaranya yang biasanya.
Shiroko langsung menarik kuat-kuat tangannya karena memang tidak sudi bersentuhan dengan orang yang ia benci. Ia memalingkan wajahnya dari Y/n karena tadi memerah.
Aduuuuh, sayang sekali~~ padahal itu tadi kesempatan bagus.... Ayolah, aku ingin berpegangan dengannya lagi!!
"Jangan bercanda! lagipula, kenapa kau harus berbicara, sih!? tidak bisa diam satu hari saja?" bentaknya dalam bisik.
Mau bagaimana lagi, ya? sepertinya aku mulai jatuh cinta padanya, tapi dia pasti tidak akan merasakan kehadiranku....
Karena aku ada di dalam tubuhmu, kau bersyukur masih punya kesempatan untuk mengambil hatinya. Kalau aku keluar dari tubuhmu, kau tidak bisa apa-apa lagi, loh~?
"Bisa kau berhenti mengucapkan kata-kata omong kosong seperti itu?"
Wah, wah, wah, sepertinya kau memang sudah lupa segalanya, ya?
"Sudah, sudah! sekeras apapun kau bicara, masalahnya ia tidak akan mendengar! dia tidak akan percaya kalau kubilang kau masuk ke tubuhku!"
Aaaaahhh.... sayang sekali, ya...? tapi tenang saja....
Suatu saat nanti, kalau aku bisa hidup dengan tubuh yang berbeda, akan kujadikan pria itu milikku. Tidak boleh ada yang merebutnya!!
"Terserah. Aku malah berharap kita cepat-cepat berpisah...."
Oke!! kalau aku sudah menemukan jasadku dan bertemu denganmu, kita berpisah. Bagaimana? ad----WAAAH!!!! KALAU JALAN HATI-HATI, DONG!!!!
Karena terlalu sibuk berurusan dengan si "dia" yang ada dalam dirinya, sampai-sampai ia tersandung batu kecil dan terjatuh. Untungnya, lututnya tidak terluka sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm sorry.... [Shiroko x Male Reader]
Fanfiction"Seandainya.... Seandainya aku...." ------------------------------------------------------- Y/n adalah salah satu "Sensei" yang gemar menghabiskan waktunya di Kivotos. Ia seorang guru yang ramah tamah kepada murid-muridnya. Namun, pada suatu malam y...