Waktunya untuk konsekuensi

29 0 0
                                    


G's perspective

Sesaat kemudian, seluruh siswi Abydos yang baru habis bertarung tadi dilarikan ke rumah sakit terdekat agar diberikan pengobatan sesegera mungkin. Karena jumlah korban luka hanya sekitar 5 orang, para dokter masih bisa mengobatinya lebih efisien. Sempat terjadi beberapa kendala karena hujan deras, tetapi untungnya bisa segera teratasi.

"Diharapkan semuanya minggir!! keadaan darurat!!" teriak salah satu dokter agar orang-orang terhimbau untuk menepi karena beberapa petugas penyelamat membawa 5 siswi di atas stretcher-nya masing-masing.

Diantara 5 siswi Abydos yang menjadi korban, sebenarnya diantara mereka, yang kondisinya seharusnya lebih mendingan adalah Shiroko, dikarenakan memiliki bekas goresan yang paling sedikit. Namun ternyata diperparah dengan suhu tubuhnya yang meningkat drastis hingga membuatnya pingsan karena demam tinggi.

______________________________________

Time Skip : sekitar 1 minggu kemudian.....

Shiroko's perspective

Masih di tempat yang sama, di dasar lautan yang merah. Tapi entah mengapa, warna merahnya menjadi semakin gelap.

Dan aku sendirian.

Entah mengapa, suasananya sedikit.... seram. Lalu, tanpa kusadari, ada cahaya ungu yang semakin dekat semakin besar itu, dengan cepat mengenai perutku.


AGH!!!!

Ini luar biasa sakit.....!! ditambah lagi, aku terjatuh sampai batuk-batuk dan darah segar keluar dari mulutku....!!!!

Terlalu sakiiiittt......!!!!


Dan setelah itu, aku melihat seseorang yang berjalan mendekat. Penampilannya hanya sebatas gaun hitam. Rambutnya panjang.

Ah, tidak. Dia lagi, kan....?

Ternyata aku salah sangka. Itu bukan "Dia" yang masuk seenaknya ke dalam diriku. Itu orang lain. Penampilannya dari atas hingga bawah semuanya hitam, hanya menyisakan matanya yang putih. Sepertinya orang ini misterius....?

Ia berhenti tepat di depanku. Selain itu, ia juga sangat tinggi, satu setengah kali lipat dariku. Apa jangan-jangan dia yang tadi menyerangku? entah mengapa, perasaanku jadi tidak enak.




"ini semua gara-gara kau"

*Deg*

Eh....? .... apa maksud... nya...?

Perasaanku semakin tidak enak seiring berjalannya waktu. Di dalam dimensi gelap ini, hanya ada kami berdua saja.  Meski begitu, aku tetap tidak merasa tenang begini. Rasanya, di sekelilingku penuh dengan bola mata dan bibir mulut yang terlihat begitu mengerikan. Dan di saat itu juga, orang misterius ini juga menghilang secara tiba-tiba. Mulut-mulut ini kemudian mulai berbicara dengan ramainya.

"Hei, kira-kira harus kita apakan anak ini?"

"Oooh, jadi dia, ya, yang membuat si lelaki tadi itu kehilangan sifat aslinya. Habisnya, dia tadinya kasar, sih~~"

"Tapi dia juga membohongi perasaannya sendiri, loh? sungguh menyakitkan, sih~~"

"Wahhh, jangan-jangan dia korban Distorsi Kognitif, nih~~"

"Dia juga menendang lelaki itu sampai terbaring di rel sesaat sebelum keretanya lewat, kan? kau ini waras tidak, sih~~?"

"Pantas saja mimpinya di neraka terus."

"Sebenarnya aku tidak mengerti juga kenapa dia seperti itu. Seharusnya kalaupun mau menolak tawaran bantuan dari orang lain, jangan sampai sekasar itu, kan? bahkan menepis tangan dengan kasar.... Sungguh tidak tahu adab."

I'm sorry.... [Shiroko x Male Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang