merenung

3.2K 269 6
                                    

happy reading!!

usai mengantar Chika ke rumahnya, kini Christy sedang duduk dibalkon kamar dengan gitar yang sedari tadi ia mainkan. sekarang masih jam 2 siang, hembusan nafas kasar terdengar dari mulut gadis menggemaskan itu.

"gue sebenernya ngapain sih dinovel ini? Christy yang asli juga dari kemarin ga muncul, minimal kasih tau kek gue harus ngapain. bales dendam gitu ato ngerebut Chika dari Tianjing itu eh maksudnya ngerebut Tian dari Dinda, duh ogah deh mending gue jomblo aja kalo gitu" ucap Christy lalu kembali bengong

"kangen ka Chika deh, dia lagi apa ya? eh gue ngapain mikirin dia sih. ck, coba gue inget inget dulu, tadi Tian dorong Chika berarti itu scane kedua gue terus habis ini gue harus ngapain anjir??" ucap gadis itu frustasi

"tau dah bodoamat, gue biarin aja alurnya jalan kayak semestinya tapi tanpa ka Chika. nah kan bagus, gue sama Chika.." eskpresi seneng terlihat diwajah Christy

"terus Dinda ma Tian deh, kan cocok tuh satunya pikmi terus yang atunya bego" kekehnya

"tapi... emang ka Chika suka gue?" wajah Christy kembali murung, ah sudahlah ia lelah dan memutuskan untuk tidur aja.
























.....

malam hari pun tiba, seorang gadis kini bangun dari mimpinya dan langsung masuk ke kamar mandi, niatnya hanya ingin cuci muka tapi dirasa lengket disekujur tubuh akhirnya Christy memilih sekalian mandi.

30 menit pun berlalu, ia telah siap dengan pakaian santainya yaitu kaos hitam polos yang dibalut jaket denim juga celana pendek selutut berwarna hitam dan snekers putih. ia berjalan keluar rumah dengan motor kesayangannya itu mengarah ke tukang nasi goreng. Christy merasa lapar dengan segera ia memesan dan langsung duduk disalah satu kursi yang didepannya ada seorang gadis lain.

"permisi, maaf gue izin duduk disini juga ya" ucap Christy, gadis itu pun mendongakkan pandangan menghadap Christy

"loh kamu" ucap mereka berbarengan lalu tertawa kecil, ntah apa yang lucu.

"ka Chika udah lama disini?" tanya Christy, ya benar gadis didepannya ialah Chika.
"belum sih, baru mesen juga" jawab Chika dibalas dengan anggukan kepala. pesanan mereka pun kini datang dan keduanya makan dalam diam, tak membutuhkan waktu lama kini keduanya telah selesai makan.

"kaka abis ini mau kemana?" tanya Christy
"gatau sih, gabut cuman males kemana-mana jadi mungkin bakal langsung pulang"jawab Chika
"kalo ikut aku mau? ga kemana-mana juga sih paling keliling kota ngerasain angin malam"
"emh boleh deh, ayo" segera Christy menggandeng tangan Chika membuat keduanya merasakan seperti tersengat suatu perasaan aneh. Christy pun membayar makanan mereka, tadinya sih ditolak Chika tapi nih Christoy maksa anaknya jadi ya Chika pasrah aja.

Christy memberikan jaketnya ke Chika membuat gadis itu bingung .

"pake kak biar ga masuk angin" Chika pun menggunakannya dan Christy langsung memakaikan helm ke kepala Chika, untung saja ia membawa dua ya jaga-jaga kalo ketemu Chika kek sekarang hehe..

dengan bantuan Christy, Chika pun naik ke motor dan segera memeluk erat Christy, ntahlah nyaman aja git. Christy sih kaget terus jantung cublak cublak duarr tapi stay cool aja anaknya, lalu ia pun menjalankan motornya. tak banyak omongan karna mereka benar-benar sedang menikmati waktu berdua sambil merasakan dinginnya angin yang menerpa keduanya. Christy mengusap tangan Chika yang bertengger diperutnya guna untuk memberikan kehangatan pada gadis itu namun siapa sangka rasa hangat itu justru menjalar hingga ke hati Chika. Christy teringat sesuatu

"kak besok mobilnya bisa diambil pulang sekolah, jadi pas pergi aku jemput dulu mau?" tanya Christy,  ya mobil Chika emang udah bener dan tadi hanya akal-akalan Christy aja bilangnya diambil pas pulsek padahal malam ini juga bisa tapi dasarnya Christy malah modus ke Chika.

Transmigrasi Christy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang