Chapter 9

49 5 0
                                    

Suasana di ruang makan tiba - tiba berubah menjadi mencekam di akibatkan aura hitam yang di keluarkan tuan besar.

Lulu yang melihat itu untuk pertama kali nya pun berteriak.

"Kyakkk...Ahhhh!!" pekiknya.

Berbeda dengan Arka ia tampak merasa iba dengan Aura hitam yang keluar itu mirip dengan Aura kelinci yang ia selamatkan beberapa saat yang lalu segera Arka melepaskan pelukan dari Lascar lalu berjalan ke arah Ayahanda.

Tuan besar Dirgantara merasa heran kepada Arka , Mata nya hanya berisi rasa kasihan pada diri nya ia tidak mengerti mengapa anak sekecil Arka mengeluarkan rasa iba pada diri nya.

Aura itu semakin lama semakin membesar dikarenakan Tuan yang meninggal kan tempat nya yang gelap dan menuju tempat yang terang.

Segera ia berlutut kesakitan tanpa pikir panjang Arka segera menyentuh kening Ayahanda dan dengan sekejap Aura hitam menyusut secara perlahan bahkan rasa sakit yang ia rasakan sedikit mereda.

"Maaf, Apa masih terasa sakit?" ucap Arka polos namun ia sangat ketakutan.

"Arka!!!" ucap Lascar teriak.

Sedangkan 4 lain nya sedang melindungi di dalam kurung aura yang di buat Lascar.

Dan Lulu yang masih bergetar hebat di tempat.

"Maaf , kakak namun Arka tidak bisa menahan nya Tuan terlihat tidak baik - baik saja" ucap Arka lalu hendak beranjak dari tempat nya namun sebuah tangan nya menghampiri nya.

"Apa maksudnya memanggil ku tuan ? " ucap pria itu.

"Maaf bukankah seharusnya saya memanggil anda tuan karena anda tidak menerima saya sebagai putri anda tuan"
ucap Arka penuh kesopanan.

'Entah mengapa saat ia memanggilku tuan ada rasa janggal di hati ku apa aku telah bersalah selama ini pada nya Rael'

" tidak jangan panggil aku Tuan panggil aku ayah seperti mana mereka memanggilku" ucap nya lagi.

"Baiklah, Ayah." ucap Arka.

"Huhuhu...Hiks..Hiks..."

"Sudahlah Lulu mengapa kau menangis?" ucap Haven padahal ia tidak merasakan apa - apa pada aura tadi.

"Kakak itu menakutkan." kata Lulu berlari lalu memeluk erat Haven.

"Hm? ,Begitu kah? "

"Benar"

"Arka apa yang terjadi tadi menakutkan?"

"Tidak menakutkan sama sekali"

"Nah, Arka saja berkata itu tidak menakutkan"

"Sial"

"Ya? , Apa yang kau katakan aku tidak mendengar nya"

"Lulu sudah tidak selera makan kak "

Segera ia berlari meninggalkan mereka yang terdiam di tempat mereka masing-masing.

Kruyukkk...

Suara perut terdengar dari perut Arka tiba-tiba saja wajah Arka berubah menjadi merah seperti tomat.

"Sepertinya Arka sudah sangat kelaparan ayo kita makan sekarang!" Ucap pria menatap kearah arka.

Segera Arka berlari ke arah meja makan namun pria tersebut malah mengangkat Arka dan meletakkannya di atas pangkuan nya.

"Kamu akan makan bersama saya apa kamu keberatan?" ucap ria itu kikuk.

"Apa ayah tidak pernah berbicara kepada Arka sampai-sampai sikap anda sangat kikuk seperti itu?" ucap Haven menyindir.

"Bukankah kalian juga tidak pernah berbicara kepadanya lalu mengapa akhir-akhir ini kalian begitu dekat dengannya apa ada sesuatu yang membuat kalian berada di dekatnya?" ucap pria itu membalas perkataan Haven hingga membuat Haven terdiam.

"Sudah cukup apa kalian akan terus berargumen bukankah kalian ke sini untuk makan?" ucap Dion tegas.

Sedangkan Arka sibuk melihat makanan yang ada di hadapannya namun karena kakak dan ayahnya sedang berbincang ia menghentikan untuk melihat makanan yang ada di hadapannya dan memilih untuk tetap diam sambil memegang perutnya yang sudah kosong sejak tadi pagi.

'Padahal ia sudah lapar namun mengapa ia tidak menyentuh makanan yang ada di depannya'

'Mata itu ternyata iya menunggu perbincangan ku dengan haven selesai sungguh anak yang terlalu baik untuk keluarga dirgantara'

" Nak jika kau lapar makanlah jangan menahan nya" ucap nya.

Segera Arka mengambil beberapa lauk ke dalam piring makannya namun ia tampak kesulitan untuk mengambil nasi yang berada di depan nya.

Sebuah tangan menghampirinya lalu mengambil sendok nasi dan meletakkan seonggok nasi ke piring Arka .

" Apa segini cukup untukmu?" ucap pria tersebut.

"Ya ini cukup terima kasih ayah" ucap Arka mulai memakan makanan nya karena sejak tadi ia sudah sangat kelaparan.

"Hmm makanlah yang banyak agar kau cepat tumbuh besar." ucap Pria itu penuh Arti.

"Hmm apa agar Arka bisa segera diusir dari rumah ini segera Arka mencapai usia dewasa"

" Ayah tenang saja sebelum usia dewasa Arka akan segera keluar dari silsilah keluarga Dirgantara jadi ayah bisa tenang untuk anak pembawa sial seperti saya" ucap Arka dengan mulut penuh dengan makanan sedangkan mereka yang mendengar jawaban dari Arka hanya bisa terkejut di tempat makan mereka.

We Will Change Little Sister's FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang