Chapter 10

36 2 0
                                    

Gelap, hitam, dan kelam, Beginilah
kehidupan seorang Arka menghadapi segala rintangan hidup, yang membuat nya ingin menyerah dalam hidup.

Setiap orang-orang di sekitarnya, selalu meninggalkan nya tidak ada yang benar-benar menyayangi nya, semuanya hanya menginginkan kematiannya.

"MATI SAJA KAMU" ucap para
pelayan yang mengasuh nya.

"HAHAHA KASIAN YANG NGGAK
DIAKUI SAMA KELUARGA SENDIRI,
KALAU MENURUT GUE MENDING LU
MATI AJA DEH, NGGAK GUNA TAU
NGGAK!" ucap adik angkatnya.

"SAYA TIDAK PERNAH MENGGANGGAP MU SEBAGAI ANAK KU JADI BERHENTI MENGGANGGAP SAYA AYAH MU DASAR ANAK PEMBAWA SIAL" ucap ayahnya padanya

Kembali lagi pada saat ini setelah Arka berkata demikian.

Mereka bertujuh menatap Arka dengan tatapan yang sulit di mengerti, Arka yang merasa di tatap pun mengambil langkah untuk membuka suara. "Maaf, apa kalian tidak akan makan ?" ucap Arka memecahkan suasana

"Ya?" ucap mereka spontan kecuali Lulu.

"Kalian tidak makan?" ucap Arka lagi.

"Ah, tentu saja kami akan makan" ucap mereka membalikkan piring yang ada di atas meja makan.

Makan malam pun di mulai dengan sangat hening dan senyap hanya ada suara dentingin garpu dan pisau terdengar di meja makan setelah mereka selesai makan Laskar, Arlan Dion,Haven,dan Max mengantar Arka
menuju ke kamar untuk tidur karna hari sudah sangat malam sedangkan tuan besar dan sekretarisnya kembali ke ruangannya.

Di sebuah ruangan gelap terlihat seorang pria sedang melibut album istrinya di kursi kebesarannya ia melihat foto-foto kenangan yang tertempel terdapat sihir perlindungan di sana raut wajah pria tersebut tampak sangat kecewa ia tidak menyangka keegoisan nya di masa lalu akan berakibat pada putri satu-satunya ia menyesal karena telah mengabaikan putri  satu-satunya yang ia miliki.

"Davine, jagalah putri kita satu-satu nya untuk ku dan untuk mu juga jangan abaikan dia jangan sakiti dan jaga perasaan nya ia adalah hadiah yang ku tinggalkan padamu
aku mencintaimu selamanya"

Ucapan sang istri di akhir hayatnya selalu tengiang-ngiang di pikirannya hanya ada satu yang dia inginkan yaitu bisa kembali ke masa lalu dan mengubah alur kisah diri nya dan anak perempuan yang ditinggalkan
istrinya sebagai hadiah namun ia tau betul itu tindakan yang mustahil.

Keesokan harinya..

Sinar matahari memasuki kamar wangi bunga di taman memasuki ruangan itu bahkan suara burung -burung kecil yang hinggap di jendela kamar bersiul siul memanggil seorang anak agar bangun dari tempatnya.

Tampak seorang anak kecil sedang
terbaring di kasur empuk milik nya tak lama kemudian datanglah seorang pelayan perempuan membangunkan
nya secara kasar.

"Apa anda merasa puas setelah di manjakan oleh tuan muda akhir-akhir ini?!" ucap pelayan itu dengan angkuh teriak.

Dengan mengerjap kaget Arka terbangun dari tempat tidur nya.

"Tidak." ucap Arka singkat dengan tatapan kosong milik nya.

"Lalu , Apa anda bisa menjauh dari para tuan muda anda tidak boleh menyusahkan para tuan muda karna keegoisan anda" ucap Pelayan itu berbisik ke telinga Arka.

'Benar , seharus nya aku tidak boleh egois seperti ini '

"Bagus , anda harus bersiap para tuan muda seperti nya bosan dan mengajak anda untuk piknik bersama" ucap pelayan tersebut dengan nada meremehkan.

"Ingat anda hanya sampah yang tak di ingin kan yang lahir di keluarga ini masih untung jika para tuan muda memperhatikan Karna anda masih memiliki nilai darah keluarga ini"

We Will Change Little Sister's FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang