TR 4

94 25 8
                                    

Tian kembali di pojokan oleh Jeongguk ketika pria itu baru saja keluar dari kelas nya. Jeongguk datang dengan wajah cemas, namun juga tercampur rasa kesal yang tidak bisa di sembunyikan di sana. Menarik Tian tiba-tiba ke sudut koridor dan menghujani pria itu dengan berbagai pertanyaan.

"Apa lagi sih, Gguk!"

"Mana Taehyung?"

"Taehyung?"

Jeongguk hanya diam melihat respon idiot Tian.

"Ohhh ... sudah pulang"

"Apa maksud lo?" Cicit Jeongguk tidak mengerti.

Yang benar saja, fikirnya. Apa pemuda pendek di depan nya ini mencoba main-main dengan nya, begitu.

Menyadari tatap tajam Jeongguk dari bola mata kelam itu, Tian memutar mata malas, jengah pada Jeongguk tapi dia juga sedikit merasa bersalah sebab memang benar-benar lupa membertahu pemuda itu tentang kembali nya Taehyung ke kampus. Dia tadi benar-benar bahagia sekaligus juga bingung akan tingkah Taehyung yang menurutnya agak aneh.

Jadi, ketika Taehyung tadi memilih pulang, Tian mengiyakan tanpa banyak tanya. Namun tetap saja, Taehyung menolak di antar. Dia berjalan pergi begitu saja dan berdesis jengkel ketika Tian menawarkan mobil nya untuk mengantar Taehyung pulang.

"Bagian mana yang tidak kau mengerti dari jawabanku, bangsat! Lagi pula aku tidak lumpuh. Jadi berhenti menempeli langkah ku seperti lintah!"

Tian masih mendengar jelas suara berat Taehyung yang nyaris membentak nya tadi. Membuat Tian otomatis mematung dengan wajah terkejut. Taehyung tidak pernah seperti itu sebelum nya. Pemuda itu luar biasa lembut dan manis kepada siapapun.

Dan acara mengkristal Tian itu lah yang Taehyung gunakan untuk segera pergi dari makhluk berisik tersebut. Dia tidak menyangka saja jika pemuda yang sempat memeluk nya di koridor ketika awal datang adalah orang yang sama dengan pria di balik salah satu pesan khawatir kepada Taehyung di ponsel nya.

Dalam kata lain, Tian memang sahabat nya. Tapi bagi dia sendiri, ini masih sangat seperti sebuah kejutan. Dan bagian terpenting nya adalah, bisa saja ini semua belum seberapa.

"Gue gak nyuruh lu ngelamun, Tian!"

Gelegar suara Jeongguk membuat sosok di depan nya terlonjak. Refleks memukul belakang kepala Jeongguk hingga mpu nya meringis nyeri.

"Lagian Lu sibuk amat perasaan nanyain Tae mulu."

"Masalah?"

"Jelas lah, bego. Ribet amat hidup gue di tempelin manusia jenis lu."

"Wajar gue ngincer nya lu, Tian. Lu temen deket nya yang paling akrab."

"Iya juga. Tapi gak usah tiap hari anjir. Kalang kabut banget lu kaya orang sawan."

"Gue pacarnya kalo lu lupa."

"Haish!"

"Apaan lu?"

"Kagak. Telepon aja lah coba, gue juga lupa nanya alamat rumah nya."

Jeongguk nyaris mengumpat. Dia kesal juga rindu kepada makhluk manis berstatus kekasih nya tersebut. Salah kan saja kelas siang yang dia dapatkan hari ini. Menjadikan nya malas datang pagi ke kampus dan memilih melanjutkan tidur nya dengan nyaman.

Tapi siapa sangka, ketika mobil nya sudah terparkir di tempat nya dan Jeongguk memacu langkah menuju kelas, dia malah mendapatkan kabar tentang Taehyung yang sudah kembali.

Rasa bahagia membuncah tanpa bisa di tahan di hati Jeongguk sehingga dia segera pergi ke gedung fakultas Tian dan Taehyung. Namun, harapan untuk bertemu itu sirna ketika siluet Taehyung tidak dia temui di manapun dan Jeongguk menelan kekesalan nya seperti paku yang rancu.

TRAPPED (TAEKOOK) *ON GOING*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang