5. Perjodohan

1.4K 162 0
                                    

"Apa ini bagian dari rencanamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa ini bagian dari rencanamu.?" Tanya Jingga pada sosok Ratna yang sedang menatap Chika yang sedang tertidur.

"Ini adalah rencana ibu kalian, tidak ada paksaan semua teserah padamu, tapi jika aku boleh memberi saran, sebaiknya kamu menerimanya, dengan begitu Chika akan sah menjadi milikmu, mengenai hubungan pernikahan kalian kau bicarakan saja dengan Andi."

Jingga termenung memikirkan saran Ratna, dia tidak ingin terjebak dalam pernikahan tampa rasa dengan Andi, namun dia juga tidak sanggup melepaskan Chika.

"Bagaimana jika nanti dia menikah dengan wanita lain dan membawa Jingga pergi." Gumamnya yang hanya terdengar olehnya.

Ratna sudah pergi sejak tadi, sosoknya sudah jarang muncul dan makin menipis. Jingga baru menyadarinya.

🍁

Jingga melangkah dengan percaya diri di sepanjang koridor dengan Chika dalam gendongannya. Bayi 8 bulan itu tampak manis dengan bando bunga pink senada dengan gaun mininya.

Andi menyambut mereka begitu Jingga melewati pintu ruangannya. Kecupan untuk sang Putri dan elusan di kepala untuk Jingga.

"Duduklah buat dirimu nyaman." Titah Andi kemudian menghubungi sekertarisnya untuk membutkan Jus alpukat buat Jingga.

"Jadi apa yang membawamu kemari? Sebenarnya aku berencana menjemput Chika sore ini, tapi karena kau sudah datang, aku tidak perlu ke rumahmu lagi." Ujar Andi seraya mengambil tempat di sofa single.

"Ayo kita menikah." Ujar Jingga lugas tampa ekspresi. Chika yang masih setia di pangkuannya malah terkikik senang.

🍁

Andi sudah tidak bisa konsetrasi lagi sekembalinya Jingga dan Chika. Semua dokumen yang harus ia periksa dan tanda tangani sama sekali tak disentuhnya.

Setelah lama terdiam, dia bangkit dan meraih jas yang disampirkan dikursinya. Dengan langkah mantap keluar dari kantornya.

Tak lama kemudian Andi sudah berada di ruang tamu rumah Jingga.

🍁

"Saya kemari untuk menjemput Chika, sekalian mau menyampaikan bahwa saya setuju menikah dengan Jingga.

Bu Sinta lansung tersenyum girang sementara Pak Dika hanya bisa menghela nafas sebelum berujar "apapun tujuan kalian berdua menikah, saya berharap kalian bahagia."

Jingga yang mendengar semuanya dari tangga, hanya terdiam tampa ekspresi. Matanya bersitatap dengan Andi yang tampak tegang.

'Apakah keputusan kami ini sudah benar?'

🍁

Suster Ella dan Chika sudah berada di mobil, entah mengapa bayi itu tampak tenang dan tidak rewel meski Jingga tidak ikut bersama mereka.

"Kau tidak akan berubah pikiran bukan?" Tanya Andi memastikan.

Jingga menggeleng "ini demi Chika, aku ingin ingin menjadi ibunya yang sah dan jika demi itu aku harus menikah denganmu, maka tak masalah bagiku"

Jantung Hati (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang