Prolog

2.4K 215 15
                                    

"Tolong Biu." Dalam hidupnya, wanita kaya raya Nasita Basir tidak pernah memohon. Untuk pertama kalinya ia menunduk meminta belas kasihan pada orang lain.

"Nona jangan begini." Biu Halmadia menggeleng tidak enak, nona yang dilayaninya sejak muda kini terlihat tak berdaya dihadapannya. "Nona Sita.."

"Aku tidak punya pilihan lain. Satu-satunya jalan untuk mempertahankan rumah tanggaku adalah memiliki anak. Suamiku sudah setuju Biu, kau hanya perlu mengandung anak kami beberapa bulan lalu aku akan membayarmu. Berapa pun yang kau mau."

"Nona maaf tapi—"

"Biu, kau beruntung memiliki rahim yang kuat. Kau adalah pria paling beruntung yang aku kenal. Bantulah aku dengan kelebihanmu ini."

"Nona tapi risiko bagi pria untuk hamil jauh lebih tinggi. Bagaimana jika tidak berhasil?"

"Kita coba dulu, kalau tidak berhasil kau boleh pergi."

Ucapan Nasita adalah ketentuan yang tidak akan pernah bisa Biu bantah. Pemuda yang jauh lebih muda dari nyonya kaya yang dilayaninya sejak kecil itu akhirnya hanya bisa menggangguk pasrah.

"Bagus."Nasita menepuk pundak Biu berkali-kali. "Hanya kau yang aku percaya di dunia ini. Jaga suamiku baik-baik dan lahirkan anak yang tampan seperti keinginan keluarga kami. Kau mengerti?"

"Baik.."

Setelah menikah hampir lima tahun, Nasita akhirnya tau bahwa dialah masalahnya sehingga rumah tangga bersama sang suami tidak juga dikaruniai anak. Nasita tersenyum tulus, hanya Biu harapannya sekarang.

Pelayannya keluarga Nasita itu memiliki kelebihan yang menguntungkannya.

"Suamiku sebentar lagi pulang, kau habiskanlah waktu dengannya. Ingat Biu, waktuku tidak lama lagi, kau harus hamil secepat mungkin."

Biu lagi-lagi hanya mengangguk. Lagipula tidak ada hal lain yang bisa ia lakukan.

"Tenang saja, setelah semua ini berlalu, aku akan menjaga anakmu. Kau tidak perlu khawatir. Aku akan menyayanginya seperti anakku sendiri."

***

Halo 👋🏻

SurrogateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang