Anjing tetangga

810 136 14
                                        

"Masih belum selesai?" Bible menjadi tidak sabaran. Pria itu duduk dihadapan Biu yang tengah menggambar sesuatu. Pria kecil menyembunyikan apa yang dibuatnya hingga yang lebih tua menjadi penasaran.

"Belum tuan.."

Bible berdecak semakin tidak sabar. "Coba aku lihat sedikit," Pria itu mengulurkan tangannya namun Biu langsung mundur dan memeluk kertas sketsanya. "Astaga aku hanya ingin melihat bukan memberi nilai dari gambarmu."

"Sebentar.." Biu memelas, mengerucutkan bibirnya tanpa sadar. "Ini benar-benar belum layak dilihat tuan."

"Kau bahkan sudah melihat semua desainku tanpa izin." Bible melipat tangannya di depan dada, menatap lurus pada Biu.

"Maaf tuan, tapi desain ada memang dipajang, bagaimana aku tidak melihatnya?"

"Pintar bicara kau sekarang," Bible berdecih. "Cepat selesaikan gambarmu. Saat aku kembali kau harus menunjukannya."

Biu mengangguk kecil, enggan membantah lagi atau dia akan diomeli. "Baik tuan."

Bible berjalan pergi, entah pria itu akan ke mana Biu tidak tahu.

Biu kemudian kembali berkutat dengan kertas dan pensilnya, merangkai satu garis demi garis lain yang menjadi bangunan kokoh yang indah.

***

"Memang aku ini sudah tidak waras.." Bible melonggarkan dasinya. Pria itu menatap pantulan dirinya lewat cermin yang ada di kamar mandi. "Kenapa aku sangat penasaran dengan pria itu, apa karena aku sangat kesepian? Atau karena di rumah ini hanya ada dia?"

"Persetan saja. Memang otakku tidak berfungsi sepertinya."

Bible membuka satu persatu kancing kemejanya. Setelah seluruh pakaiannya tanggal, pria itu mulai membasuh diri di bawah shower. Air hangat yang mengaliri tubuhnya membuat Bible lebih relax. Pria itu berlama-lama di kamar mandi untuk mengembalikan akal sehatnya.

***

Biu menatap gambar buatannya sekali lagi. "Aneh sekali, kenapa aku menggambar dengan sangat serius."

Suami Nasita belum kembali ke ruangan itu sehingga Biu masih bisa tenang.  Namun entah apa yang terjadi ketika Bible melihat hasil gambarnya. Biu takut jika Bible akan marah atau kecewa karena ia tidak begitu mahir.

"Gok gok gok.."

"Eh?" Biu menoleh pada jendela kaca yang ada di sebrang tempatnya duduk. Suara anjing dari luar sama membuatnya segera berdiri untuk melihat apa yang terjadi. "Loh, anjing siapa itu?"

Diluar pagar, di samping rumah, ia bisa melihat seekor anjing yang tengah berada di bawah lampu taman.

"Sepertinya dia sakit?" Biu menebak-nebak sebab ia melihat si anjing yang nampak kepayahan.

"Gok gok gok.." Gonggongan anjing itu semakin kencang. Rasa penasaran membuat Biu melangkah keluar dari ruangan dan segera turun menuju lantai bawah. Takut terjadi sesuatu pada si anjing yang entah milik siapa.

***

Bible berjalan cepat menuju ruangan kerja sekaligus perpustakaan di rumahnya itu. Ruangan yang paling sering ia gunakan.

"Ke mana dia?" Bible menggerutu melihat ruangan yang kosong tanpa kehadiran pria kecil yang satu jam lalu ditinggalkannya di dalam sana. "Apa dia ke toilet?"

Bible menatap pintu ruangan kecil yang ada di dekat jendela, toilet itu nampak sepi.

Langkahnya terhenti melihat kertas yang ada di atas meja. Mata Bible terpaku pada desain indah yang ada di sana. "Apa ini gambar yang Biu buat?" Tanyanya pada diri sendiri.

SurrogateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang