21 berubah

89 14 2
                                    

Chanyeol langsung buka pintu yang memang sore itu tidak di kunci, chanyeol ngos-ngosan.

"Love?" Seru chanyeol menggema di ruang itu, sarat dengan rasa kawatir takut rindu dan bersalah. Lalu matanya berbinar menangkap sosok wanita cantik berpakaian takwondo berdiri di tengah-tengah ruangan "akhirnya...aku menemukanmu" lirihnya lega. Dengan nafas yang masih tersengal-sengal chanyeol berjalan sedikit cepat mendekati sosok yang seharian membuatnya kelimpungan "love"

"25 menit"

"Kemana saja kau Seharian ini? Aku menunggu di kantormu dari pagi sampai siang, Luhan tidak tahu kemana kau pergi, dia tanya ke rumahmu kau juga belum pulang, dia sama bingungnya denganku. aku mencarimu seperti orang gila, apa mama papamu tau kau menghilang? telfon tidak diangkat di SMS gk di baca, aku mencarimu kemana-mana, aku khawatir.jangan lakukan ini lagi. Kamu gk apa-apa kan?" Oh chanyeol seperti emak2 yg langsung merocos, tujuan hanya satu segera memeluk baekhyun

Grep, bug

Chanyeol yang baru mendekat, Tiba-tiba saja di raih satu tangan, lalu di tarik di banting ke lantai. chanyeol mengaduh keras tubuhnya jatuh tertelungkup dengan satu tangannya terpelintir ke belakang, lalu Baekhyun menduduki punggungnya "Lo love argh ...sakit aw..lepasin"

Baekhyun makin keras menarik tangannya, chanyeol mengaduk kesakitan, tapi walau dia mengaduh telinga perinya menangkap desisnya yang sama menahan sakit "apa yang telah kau katakan pada papaku? Sampai papa begitu percaya pada pria bejat sepertimu hah? kau sdh merusak masa depanku, bajingan"

Chanyeol tidak bisa bergerak, baekhyun benar2 kuat mengunci tubuhnya, merasakan cekalan tangan Baekhyun yang panas "love, kulitmu panas sekali, kamu sakit?" Chanyeol makin cemas, chanyeol merasakan tarikan makin kuat "A aku hanya bilang kau bersamaku dan ...dan tidak bisa pulang karena sudah larut, itu saja aw... jangan keras2 love" rintih chanyeol

"Bohong, dasar jahat" hujatnya

"aku hanya ingin menolongmu" itulah alibi satunya yang bisa ia ucap, menolong. Menolong meloloskan nafsu Baekhyun karena obat perangsang. Chanyeol tak sanggup menolak karena itu juga yang ia inginkan

Kalo ada kesempatan mana mungkin ia lewatkan. Baekhyun yakin chanyeol bersorak bahagia malam itu

"Bushit, menolong kau bilang? Nyatanya kau melakukan macam2 padaku" umpat Baekhyun emosi

"Hanya satu macam love, itupun kamu mulai duluan, harusnya yg marah itu aku bukan kamu, kamu yg perkosa aku" astaga sindiran chanyeol menjatuhkan harga dirinya, mana ada wanita memperkosa pria, tapi untuk kasus ini pengecualian. Nyatanya Baekhyun yang merobek baju chanyeol duluan, ia tergesa2 ingin segera di puaskan.

"kamu yg jebak aku" Baekhyun menekan lagi tangan Chanyeol membuat pria itu mengaduk lagi

"Sttt aduh jgn di tekan terus sakit love, oke .gk penting siapa yg mulai duluan, yg penting sekarang aku siap mempertanggungjawabkan semuanya"

"Tidak perlu" sahut baekhyun cepat sambil menarik kuncinya

Chanyeol kembali mengaduh "Aw.... perlu, bagaimana kalo kau hamil? Mengingat semalam kita melakukannya berkali-kali sampai pagi"

Baekhyun tertawa miris, bayangan kejadian laknat itu samar dia ingat, Baekhyun benci itu "percaya diri sekali? Kalaupun iya...aku gugurkan"

Chanyeol panik "JANGAN" tanpa sadar chanyeol berbalik dengan mudah menjadi terlentang, sejenak Baekhyun tertegun, seperti bleng. Bagaimana bisa chanyeol dengan mudah lepas dari kungkungan dan kunciannya?

kini posisi baekhyun menduduki perut chanyeol "dia tidak salah, jangan lakukan" ucap Chanyeol

"Aku tidak perduli" Chanyeol geram, ia langsung duduk membuat Baekhyun terkejut tubuhnya bergeser. Pria itu seperti memangku baekhyun dengan posisi berhadapan, Baekhyun melorot ke paha chanyeol, kedua tangan Chanyeol menahan pinggang Baekhyun "yak" kini baekhyun sadar, chanyeol tadi hanya pura2 kesakitan untuk membuatnya senang.

Apa Iya Itu Cinta?! (Bucin Versi 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang