8. DI PENJARA?

106 7 0
                                    

Sudah satu jam sejak rapat geng Klorofil di mulai dan dion belum juga datang. Hal itu membuat alex dan pengurus inti yang lain merasa resah karena mereka tau, jika dion terlambat itu artinya terjadi sesuatu hal yang tak terduga.

"Telponnya gak aktif! Menurut lo apa yang terjadi sama dia kali ini? " Ucap leo pada alex.

"Kita gak bisa tinggal diam, mill lo lacak keberadaan dion sekarang" Ucap alex panik.

"Gue gak bisa" mill menatap alex lesu.

" Kenapa?"

"HP nya mati, gue gak bisa lacak ID hpnya" Jawab mill menunjukan layar laptopnya.

"Oke kalo gitu kita cari sama sama! Lo pada ikut gue, sisanya ikut leo! " Perintah alex.

.............

Dion keluar dengan sangat tergesa gesa. Matanya mencari keberadaan mobil sportnya, warnanya biru, dia ingat parkir dekat pintu masuk kantor polisi, tapi sekarang mobilnya hilang.

"Oh shitt"

Dion berdecak sebal kala mengingat perkataan polisi tadi saat ia meminta handphone dan kunci mobilnya.

Flashback...

Dion keluar dari sel mewah itu, melewati lorong gelap sampai akhirnya berhasil menemukan lift tak berdinding yang pernah ia naiki dulu pas pertama kali ia masuk ke penjara.

Lantai itu tetap sama, namun bedanya sekarang ia sudah berada di bawah.

"Ini cara naiknya gimana ya?" Dion menggaruk kepalanya yang tak gatal. Bingung cara mengoperasikan lift ini supaya bisa naik.

"Oh gue tau" Dion menaiki lift itu dengan sangat hati hati. "Okee.. NAIKK!!! NAIKK! NAIKK!! NAIKK BEGOO!!!" teriak dion seperti orang bodoh. "Lah anjirr kok gak naik naik sih" Dion terus memutar otak, mencari solusi, sumpah Demi apapun dia sudah tidak ingin berada di penjara itu.

"Kok gak bisa, kan dulu tinggi bilang turun, kok sekarang-, eh eh goblok" Dion cepat cepat duduk kala lift itu bergerak naik.

"Lah pasword nya masih sama ternyata" dion terkekeh geli.

10 menit, waktu yang lumayan lama untuk ukuran lift, tapi kwencana dion sekarang sudah naik ke atas, dan tibalah dia di lorong panjang yang gelap lagi.

" Ck, polisinya pelit banget, lorong sepanjang ini cuma di kasih satu lampu? Mana lampu neon lagi, mana bisa keliatan, jirr lah bego, goblok banget ini mah!" Umpat dion kesal.

Dion terus berjalan menelusuri lorong mulai dari lampu, sampai lorong yang terlalu panjang tidak luput dari hinaan dan umpatan dion.

Sampai akhirnya tibalah dia di ujung lorong yang terang, dion membuka pintu besi itu perlahan dan berjalan naik melewati tangga untuk menuju ke tempat para polisi berada.

"Pak! Pak saya dion, ingatkan, yang di sel VVIP sama eila, saya dibebaskan hari ini pak!, oh iya saya mau ngambil handphone sama kunci mobil" Jelas dion panjang lebar.

"Oh yang ini" Polisi itu menyodorkan iPhone 13 pro max kepada dion.

"Kunci mobilnya pak? " Tanya dion heran.

"Kunci mobilnya sudah di bawa sama temen cewe kamu tadi, dia bilang kalo kamu sudah keluar nanti dia jemput kamu lagi kesini"

"Hah? Oh iya, makasih pak"

Flass off...

"Shitt!!! Fuck! Eila lo bawa mobil gue kemana?" Dion mengusap muka nya kasar, kesal karena eila lagi lagi buat ulah, dan sekarang yang jadi korbannya dia, ralat mobil kesayangannya.

DION MARCELL (ON GOING 🔥) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang