Malam itu, setelah memutuskan untuk satu sel dengan Eila, hidupnya benar benar tidak tenang. Kepalanya seakan sudah mau pecah melihat tingkah laku Eila yang benar benar bar bar.
"PRANK"
Dion berlari ke arah dapur tempat Eila berada. Baru dua belas menit eila berada di dapur dan dia sudah memecahkan dua gelas. Dua gelas, catat itu.
"Duhh.. Lo kenapa sihh, mecahin gelas mulu" Ucap dion gereget.
Sumpah mati matian dion menahan emosinya yang sudah mau meledak, ini sudah keterlaluan, baru aja dia selesai membersihkan gelas pertama yang pecah sekarang sudah harus membersihkan gelas lagii.
"Maaf kak. Tadi tangan gue licin, abis pegang minyak" Ucap Eila sedikit memelas.
"Lo masak apaan sih sampai berlumuran minyak gitu tangan lo" Dion berjalan menuju meja makan, dan mengambil beberapa helai tisu dari sana.
"Itu loh apa? Gue lupa namanya, yang itu loh yang di gulung pake amplas" Jawab Eila bingung.
"Hah? Amplas? Maksudnya?" Dion menatap Eila bingung, amplas? sejak kapan amplas di pake buat gulung gulung gorengan? Ucap dion dalam hati.
Dion mencari amplas yang di maksud oleh Eila, namun yang terlihat hanya lumpia kering yang berceceran di mana mana.
"Astaga.. Maksud lo ini?" Dion mengangkat satu lumpia yang tergeletak di meja dan menunjukannya pada Eila.
"Nah iya, seinget gue itu namanya amplas" Eila menunjuk lumpia itu dengan sangat yakin kalo yang di pegang sama dion itu namanya amplas.
Dion memijat kepalanya pusing, sumpah seumur umur dia baru nemu cewe modelan kaya gini. Bjirr lah lumpia di katain amplass, jauh banget begoo itu mah.
"Hadeuhh.. Lo tau itu amplas dari mana?" Tanya dion menahan emosi.
"Gak tau gue lupa, yang jelas itu amplas, gue yakin banget itu amplas" Jawab eila dengan penuh keyakinan.
Eila membalikan badannya, niatnya mau mencuci tangan, tapi tiba tiba Dion menarik tangannya sangat kencang.
"Aduhh! Mau ngapain sih?" Ucap eila sedikit kesal.
Dion berjalan mendekati eila, dan berhenti tepat setelah punggung eila membentur wastafel.
"Yang tadi itu namanya lumpia, bukan amplas" Ucap dion lrmbut sambil mengelap tangan eila dengan tisu.
Eila tak menjawab, dia menatap dion lekat. Kapan lagi gue bisa liat cowok ganteng sedeket ini ucap eila dalam hati.
"Gue tau gue ganteng, tapi jangan kelamaan natapnya nanti lo suka"
Ucap dion beralih mentap eila sambil tersenyum manis."Anjir manis banget gue kerjain ah, kali aja kecantol kecantikan gue" Ucap eila dalam hati.
Eila mendekatkan wajahnya perlahan sampai hidung mereka hampir bersentuhan. "Jangan senyum, nanti bisa bisa gue kebablasan" Bisik eila. Jujur sebenarnya dia cuma bercanda dengan ucapan nya yang satu ini. biasanya cowok itu paling gak suka kalo di tantang, iya kan? Pikirnya.
"Gue gak keberatan kalo lo kebablasan" Jawab dion dengan suara yang di buat serak.
"Hem?, hah apa!!!"
Eila menyadari apa yang dikatakan dion barusan, sumpah demi apapun sekarang eila benar benar Panik karena sekarang dion yang mulai mendekatkan wajahnya sampai tadi hidung mereka sempat berasentuhan sebelum eila memalingkan wajah.
"Oke oke gue ngaku kalah" Ucap eila sambil menahan dada dion yang mulai merapat, tau kan rasanya di terhimpit antara wastafel dan orang.
"Huft..buahahaha" Dion tertawa sangat kencang kala melihat wajah eila yang merah dan panik.
Dion mudur tiga langkah dari eila dan kembali ketempat asalnya. Sambil memegangi perut yang sakit karena tertawa terlalu banyak.
"Ihhhh.. Bjirr lah fuck kata gue teh" Ucap eila sambil berlalu pergi.
Dion menatap punggung Eila lama,
Ini pertama kalinya dion bisa sedekat itu dengan seorang perempuan dan dia baik baik saja, dion memang cukup sensitif dengan seorang perempuan, pasalnya dia pernah di godain tante tante di pinggir jalan pas waktu SMP."Ihkk... " Dion jijik kalo inget tante tante itu lagi. Dion melihat ke sekeliling dapur, "acak acakan" dua kata itu lah yang mampu mendefinisikan keadaan dapur saat ini.
Sedangkan eila, jangan di tanya sekarang dia sedang melihat TV dengan satu kaki diangkat ke atas meja, sembari memakan snack ciki yang berada di tangannya.
***
Eila, keluar dengan keadaaan sangat segar, baru kali ini permintaan nya di kabulkan, yaitu tidur di penjara VVIP yang di sediakan khusus untuk para koruptor.
Dion, terbangun dari tidurnya, sekarang jam sudah menunjukan pukul 07.30, dan dia baru bangun, badannya terasa sangat pegal sekali, akibat tidur lama sambil duduk. Dion melihat ke sekeliling ruangan, tidak ada Eila, tidak ada makanan, semuanya terasa kosong, bahkan sampah sampah sisa semalam pun sudah lenyap entah kemana.
"Ei!, Eila!, Eilaa!" Panggil dion semakin kencang. Dion berdiri untuk mencari eila, namun langkahnya terhenti setelah melihat tulisan di atas meja makan.
Note buat kak dion
Makasih buat semalem, masakan lo enak banget, gue suka, ini gue masakin juga buat lo, gak tau sih rasa enak atau enggak, tapi gue bikinnya pake niat, ya walau pun berujung hampir kebakaran, untung lo gak bangun tadi, dimakan ya gak gue racun ini kok.Dion tersenyum membaca setiap kata di kertas itu,"tulisan lo jelek banget Ei" Ucap dion sambil terus tersenyum.
Dion menyimpan kertas itu lagi ke meja, dan setelah itu.
"Makanan macam apa ini, sebelah gosong, sebelah lagi masih lembek" Dion menutup lagi makanan itu dengan rapih. "Fiks dia cewe paling aneh seantero jagat raya, masalah berantem aja bisa, sedangkan masak, boro boro, yang ada malah kebakaran"
Dion diatas sofa ruang tamu, matanya masih mencari cari sosok lain yang mungkin belum benar benar pergi, namun sial dia cuma menemukan sudut ruangan yang kosong.
"Huh.. Dia udah pergi ya ternyata" Lanjut dion setelah melihat catatan di atas meja.
"Ahh! Mungkin dia masih belum jauh, gue harus cepet cepet nyamperin dia buat minta pertanggung jawaban" Ucap dion sambil buru buru keluar dari penjara sialan ini. Ya walaupun cakep dan nyaman sih, tapi tetep aja terasa kosong tanpa Eila.
Oke guys ini dulu buat hari ini, oh iya gue mau tanya sama kalian, kalian sukanya gue up hari apa nih? Eh jangan lupa vote ya kalian, awas lo gue ngambek kalau gak vote.
@andinideliaalfi
Eh perasaan followers gue gak nambah nambah deh..
KAMU SEDANG MEMBACA
DION MARCELL (ON GOING 🔥)
Ficção Adolescente⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA ⚠️ 🚫DILARANG PLAGIAT 🚫 Menceritakan tentang sosok Dion marcell, yang gak pernah pacaran, Tapi di saat dia sudah mulai bisa mencintai seseorang dia malah di tolak habis habisan. 'Mudur? Tentu tidak, tabrak ter...