Brukk...Dion menendang pintu UKS dengan sangat kencang, wajah nya penuh dengan luka bahkan sudut bibirnya sedikit sobek.
"Sialan... Berengsek, beraninya lawan keroyokan" Umpat dion.
Eila mengerjap, jam menunjukan pukul 15.00 , yah memang benar sore itu Eila masih berada di UKS, dia baru sadar bahwa dia sudah tidur terlalu lama hingga tidak menyadari bahwa sekolah sudah bubar dan itu artinya semua temannya sudah pulang, tapi aneh sepertinya tadi ia mendengar suara bantingan pintu.
Dion duduk di blankar, kali ini dengan kotak P3K yang tadi di bawanya.
Di sisi lain Eila merasa ada orang yang duduk di blankar yang berada di sebelahnya. dan jujurly itu tuh menakutkan.
"Kheem" Eila berdehem, mencoba menghilangkan rasa takutnya.
SREEKK...
Dion membuka tirai pembatas, Dion tertegun, ia sedikit syok..melihat perempuan yang ada di depannya, wajah yang babak belur dan darah kering yang belum di bersihkan, itu adalah salah satu fenomena tak terduga, bagaimana bisa seorang wanita eh bukan seorang gadis bisa babak belur parah begini, tapi anehnya itu membuat gadis itu terlihat sangat cantik.
"Astagfirullah, Lo ngagetin gue tau!" Ucap Eila dengan napas yang sedikit memburu akibat kaget.
"Lo siapa? Ngapain lo di sini? " Ucap dion to the point.
Bukannya menjawab Eila malah memerhatikan dion dari atas sampai bawah dengan tatapan yang tak bisa di artikan.
"Malah bengong, woyy, nama lo siapa?" Tanya dion lagi.
"Kenapa gue harus jawab? " Jawabnya santai.
"Ck." Dion menggelengkan kepala tak habis pikir.
Dion melihatnya sejenak, lalu ia kembali ke aktifitasnya, yaitu mengobati luka yang ada di wajahnya.
Eila tersenyum melihatnya, tingkah dion yang sok fokus dan menahan sakit, sedikit menggerakan hatinya untuk membantu. Eila mengambil kapas yang berada di nakas memberinya sedikit obat merah dan menempelkannya ke sudut bibir dion yang memar.
"Ngapain lo? " Tanya dion.
" Kemanusiaan" Jawab Eila sambil terus fokus membersihkan luka di bibir dion.
"Gak usah gue bisa sendiri" Ucap dion.
"Cuma kita yang ada di UKS" Ucap Eila terdengar ambigu.
"Maksud lo" Tanya dion dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.
" Maksudnya, salah satu dari kita harus berperan sebagai dokter dan satunya jadi pasien, kan kita lagi di UKS" Jawab Eila santai.
"Gak usah gue-"
" Selesai" Ucap Eila.
Dion menatap Eila lekat, baru kali ini ada gadis yang berada sedekat ini dengannya, dan hal itu membuat nya sedikit merasa tak karuan, karena biasanya gadis lain hanya bisa bertahan sampai 5 menit untuk bisa berada dekat dengannya.
"Kenapa? " Tanya Eila
"Muka lo, sini gue bersihin" Ucap dion.
"Lo lupa kalo gue dokternya? " Gurau Eila.
"Mana ada dokter Babak belur kaya lo" Ucap dion
"Dokter juga bisa celaka, Dion marcell" Jawab Eila
"Dari mana lo tau nama gue? " Tanya dion heran, padahal saat ini ia sedang tidak menggunakan name tag di seragamnya.
" Siapa sih yang gak tau sama lo , bendahara geng krolofil yang terkenal cuek , dingin dan bisa buat cewe kabur dalam 5 menit karena gak kuat liat wajah tampan lo, katanya sih, rumornya kaya gitu" Ucap Eila sambil menatap mata dion lekat. " Tapi kenapa lo gak cuek, dingin, dan gak berperasaan sama gue? " tanya Eila dengan wajah yang penuh dengan rasa penasaran.
Dion tak menjawab, jelas pertanyaan itu adalah pertanyaan yang bahkan dia pun tidak tau jawabannya, yang dia tau dia hanya merasa nyaman dan merasakan hal aneh jika sedang berada di dekat Eila.
Jujur bagi dion ini bukan pertama kalinya ia melihat Eila, karena gadis ini sering sekali keluar masuk UKS dan di tambah Eila sangat terkenal di kalangan pria, bukan karena ganjen atau gimana, tapi karena mereka bilang dia adalah spesies lain yang tak bisa di temukan lagi jenis nya, bisa di sebut dia ini perempuan langka atau bahasa halusnya wanita limited edition.
"Nah, lo malah bengong, gimana si, atau jangan jangan lo su-"
CEKREK...
"Yonn.., dion keluar lo, gue tau lo ada di sin-" Ucap roy yang baru saja masuk ke UKS.
"Ngapain lo di sini? " Potong dion .
"Yaelah.. Lo gimana si kan gue udah bilang lo di car-, Eila lo kenapa? " Ucap Royce panik.
Royce bergerak mendekati blankar Eila.
"Siapa yang bikin lo kayak gini" Tanya royce dengan nada yang sedikit khawatir.
"Bukan urusan lo, gue mau pulang, minggir lo" Jawab Eila sembari berjalan meninggalkan mereka berdua.
" Ei! Jangan lupa besok, gue gak mau tau pokoknya besok websitenya udah harus selesai ya" Ucap royce.
Eila berbalik. " Kenapa harus gue? Yang lain kan ada? " Tanya eila sedikit kesal.
"Kan cuma lo yang bisa bikin website"
Jawab Royce." Heuh, yaudah deh" Eila kembali berjalan meninggalkan UKS.
Royce tersenyum, jujur royce sangat menyukai gadis itu, apalagi kalo dia udah marah marah, BTW, royce ini adalah teman sekelas Eila yang kebetulan juga merupakan ketua kelas. Selain itu royce juga merupakan anak kelas 10 satu satunya yang bisa masuk geng krolofil.
Royce terus memandangi kepergian Eila sampai benar benar menghilang. Perlahan kedua sudut bibir cowo itu mengukir senyuman kecil. Dan hal itu tak luput dari pantauan dion.
Dion berjalan pergi meninggalkan UKS, entahlah, mendadak ia merasa tidak suka melihat perhatian Royce terhadap Eila.
"Yon, lo mau kemana?" Tanya Royce.
Dion berbalik, "Gue mau pulang, kenapa emang?" Jawab dion dengan sedikit tidak santai.
"engga. Itu si alex tadi nyariin lo, terus dia nyuruh gue buat cari lo, katanya nanti malem lo harus ke markas, gak tau deh mau ngapain" Ucap Royce.
"Oh iya. kalo gitu gue balik duluan" Jawab dion singkat.
"Dia kenapa ya, perasaan gue gak buat salah" Ucap Royce pada dirinya sendiri.
Bau bau api cemburu nih!! Yu lanjut terus bacanya, jangan lupa vote, komen, dan kasih masukan buat mimin ya 👍
@andinideliaalfi_
KAMU SEDANG MEMBACA
DION MARCELL (ON GOING 🔥)
Fiksi Remaja⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA ⚠️ 🚫DILARANG PLAGIAT 🚫 Menceritakan tentang sosok Dion marcell, yang gak pernah pacaran, Tapi di saat dia sudah mulai bisa mencintai seseorang dia malah di tolak habis habisan. 'Mudur? Tentu tidak, tabrak ter...