Eila berjalan memasuki kelasnya dengan gontai. Tubuhnya benar benar sangat lemas, karena semalam dia benar benar tidak bisa tidur. Hari ini dia datang setelah jam istirahat pertama, sekitar jam 10.00 siang. Itu pun setelah ia berdebat dengan satpam di depan gerbang selama setengah jam.
"Lah ini bocah kenapa? Lo kenapa sih ei? Mata lo hitam gitu? Lo gadang ya?" Lily teman satu bangkunya itu terlihat kaget ketika melihat mata panda eila siang ini.
"Heem, gue gak bisa tidur semaleman" Ucap nya pelan, tak ada semangat sedikit pun dari eila.
"Kenapa emang? Lo punya masalah? Sini sini cerita" Lily menatap eila yang mulai memposisikan diri untuk tidur, dengan tangan kanan yang dibuat seperti bantal.
"Ngak ada, gue cuma gak bisa tidur aja" Matanya mulai menutup, bersiap meluncur ke alam mimpi.
"Emm gitu, yaudah, eh tapi tadi kak dion nyariin lo tau! Udah hampir 5 kali dia datang ke kelas kita, cuma mau nanyain lo sekolah apa enggak, emangnya lo ada hubungan apa sama kak dion?" Tanyanya Lily penasaran.
"Hah? Beneran?" eila yang semula ngantuk berat tiba tiba sedikit lebih melek, tapi hal itu hanya bertahan sekitar 5 detik saja, setelahnya dia kembali ke posisi awal, "gue? Punya hubungan sama kak dion? Ngak. Kaga ada, kita cuma teman" Ucap eila sambil terus membolak balik posisi mencari posisi yang nyaman.
"Ck, gak mungkin, keliatan banget loh kalo kak dion tadi khawatir banget pas nanyain lo, gue yakin pasti ada sesuatu di antara kalian kan?" lily melihat eila semangat. "Ck, udah tidur, kenapa tidurnya gak di rumah aja sih, maksudnya kan kalo di rumah lebih enak, gak ada yang ganggu, ck, ck, dasar eila, untung lo temen gue" Lily menggeleng gelengkan kepalanya heran.
Eila memejamkan matanya, kali ini dia benar benar sudah hampir sampai ke alam mimpi tapi tiba tiba seseorang berteriak memanggil namanya dari arah pintu kelas.
"Eilaaaa!! Woyyy ei!!! Lo di cariin kepsek tuhhh!" Cewe berambut pendek itu berteriak sangat kencang hingga mau tak mau eila harus membuka lagi matanya.
"Ck, berisik! Gue mau tidur, ada apaan sih teriak teriak?" Ucap eila kesal.
"Hehe, maaf ei, barusan kepsek nyuruh gue buat panggilin lo" Ucap siswi berambut pendek itu merasa bersalah.
"Ei lo bikin ulah lagi? Lo bikin ulah apa? Kok bisa sampai di panggil kepsek gitu?" Lily menatap eila cemas.
"Tau tuh! Ngeselin banget dah, perasaan gue gak bikin salah apa apa deh, yaudah gue mau ke sana dulu, by..!!! " Eila bangkit dari kursinya, berjalan gontai menelusuri lorong, hari ini dia benar benar tak ada tenaga, matanya sudah tak kuat lagi untuk tetap terbuka dan alhasil dia berjalan ke ruangan kepala sekolah dengan mata yang tertutup. Tapi kadang dia buka sesekali untuk melihat jalan.
***
Sedangkan di kantin dion benar benar tidak fokus, dari mulai bel istirahat berbunyi sampai sekarang, dion hanya mengaduk ngaduk makanannya tak selera, hal itu terjadi karena ucapan ayahnya semalam, ketika dion baru saja masuk ke dalam rumahnya.
FLAS BACK..
Dion berjalan memasuki rumahnya, suasana di sana sudah hening karena dion pulang sekitar jam 4 subuh, setelah tadi dia sempat pergi ke markas untuk melihat kondisi teman temannya, dan benar saja mereka tengah sibuk menyiapkan peralatan dan juga menyusun strategi untuk pergi balapan dengan Gen petir. Dan pada akhirnya dia malah tertahan sampai subuh di sana.
"Masih ingat rumah ternyata" Ucap marcell papanya dion itu bangkit dari sofa sambil melihat jam tangan. "Duduk!!, papa ingin bicara sebentar dengan mu" Ucap marceell sembari duduk kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
DION MARCELL (ON GOING 🔥)
Fiksi Remaja⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA ⚠️ 🚫DILARANG PLAGIAT 🚫 Menceritakan tentang sosok Dion marcell, yang gak pernah pacaran, Tapi di saat dia sudah mulai bisa mencintai seseorang dia malah di tolak habis habisan. 'Mudur? Tentu tidak, tabrak ter...