[5]

100 13 7
                                    

"Baiklah baiklah nama orang tua ku adalah na-"

BRAKKK!!

Keduanya terkejut saat mendengar suara itu.

"apa itu? Apakah itu teman teman mu na?" tanya renjun bingung.

"Tidak bukan, biasanya haechan mendobrak dan langsung berteriak namaku tapi ini tidak"

"Lalu?"

"saya juga tidak tau, coba sana kau lihat"

"lohh kok aku?!" kesal renjun.

"saya sedang malas berjalan, kau enk tinggal terbang atau menghilang" jawab jaemin santai.

"hehh kau pikir terbang atau menghilang tidak menggunakan energi" sewot renjun.

"sudah lahh, cepat"

"tidakkk, energi ku sudah hampir habis"

"ck!, baiklah aku saja kalau begitu" ucap jaemin yang langusng berdiri dan hendak membuka pintu kamarnya.

"aku ikuttt" setelah mengucapkan itu renjun turun dari atas lemari jaemin dan berdiri di belakang jaemin.

"tadi kau bilang energi mu sudh hampir habis, maka tidak usah"

"hehe tidakk kok energi lu tidak jadi habis" cengir renjun.

"Bilang saja kau takut kan" goda jaemin.

"ahh tidakkk mana ada aku takut" elak renjun, jujur saja renjun takut kepada hantu hantu yang... Tau lahh yaa.

saat hendak membuka pintu, tiba tiba renjun memeluk jaemin diri belakang "nana aku takut" nah jujur kan lo.

jaemin hanya diam, dia membuka pintu dan

"AAAAAAAAAAAAAAA" itu renjun yang berteriak dan mengeratkan pelukan nya kepada jaemin, jaemin membeku di tempatnya tidak berteriak seperti renjun.

siapa yang tidak kaget saat membuka pintu ada sosok dengan muka hancur, kuping yang mengeluarkan darah, tidak mempunyai tangan, dan hanya mempunyai kaki satu dan begitu banyak darah di sekujur tubuhnya, coba saja klian bayangkan berada di posisi keduanya.

renjun sebenarnya ingin menghilang tapi ia tidak mau meninggalkan jaemin dengan sosok itu, tak lama kemudian sosok itu menghilang, jaemin masih membeku, dan renjun mengintip dari belakang tubuh jaemin, dan dia tidak melihat sosok itu di dapan jaemin.

renjun menggoyangkan pundak jaemin, jaemin menoleh kearah renjun dan betapa terkejut nya dia, saat melihat sosok tersebut di belakang renjun, jaemin terbengong, namun tersadar kembali saat sosok itu ingin menaruh kepalanya di renjun.

"Ren, jangan menoleh kebelakang dan saat kehitungan ke 3 kita lari" ucap jaemin pelan

"Kenpa? Sosok itu sudh tidak ada juga" jwab renjun yang masih tidak tau.

"Sudahh ikut saja kataku"

"Baiklahhh" final renjun

"1"

"2"

"8" bukan jaemin itu renjun, renjun merasakan ada yang aneh di belakangnya

"shh sudahh ayo lari" jaemin menarik tangan renjun, renjun mah terbang yang lari jaemin

Mereka berlari sampai di tengah jalan saat merasa aman mereka, terduduk di tengah jalan yang kebetulan sepi hanya ada pejalan kaki yang melihat jaemin aneh.

"aishhh mengapa sosok itu ada di apart mu na?"

"sya juga tidak tau ini pertama kalinya, sepertinya saya harus menjual aprat itu dan membeli yang baru" jawab jaemin dengan nafas yang tersengal sengal.

"Terserah, sepertinya kita harus mencari tempat yang lebih nyaman dari pada di tengah jalan seperti ini" ucap renjun yang melihat sekeliling dan orang orang yang menatap jaemin.

jaemin tidak menjawab ia langsung bangun, dan pergi meninggalkan orang karang yang sedari tadi menatapnya.

"Sepertinya saya pergi ketempat mark Jeno, atau haechan"

"Haechan ajaa, akuu udahh kangen sma haechan" jwab renjun antusius saat mendengar nama haechan.

"Baiklah ketempat mark"

"Ishhh kok gituu, haechan ajaa" rengek renjun.

Jaemin tidak mendengarkan dan berjalan kerumah mark, karna rumah mark yang lumayan dekat.

Saat sampai di ruang mark, jaemin memencet bel, tak lama mark keluar, dan menyuruh jaemin masuk.

"Kenapa? Tumben sekali kau kerumah ku" tanya mark bingung

"Tidak apa saya hanya ingin" elak jaemin

"Kenpa kau tidak jujur" tanya renjun bingung, tapi jaemin tidak membalas perkataan renjun, jika jaemin membalas makan jaemin akan di anggap gila oleh mark karna bicara sendiri.

Oh ya ngomong ngomong jaemin punya kamar sendiri dirumah mark, maklum orkay.

Malam ini, jaemin terduduk di kasurnya dan masih memikirkan kejadian tadi, dan renjun, renjun sedang menjelajahi rumah mark.

"shh gara' sosok tadi, renjun jadi gagal mengucapkan nama orangtua, adik dan kekasih adiknya" ucap jaemin frustasi sambil mengacak-acak rambutnya.

"baiklah akan sya tanyakan besok" finalnya dan langsung tertidur.

Sementara renjun, ia masih menjelajahi rumah mark, namun...

BRAKKK!!!

"Jaemin apa itu kau? " tanya mark bingung, ini sudah tengah malam mengapa juga jaemin berkeliling rumah nya, pikir mark

Renjun yang mendengar teriakan, renjun langsung membereskan barang yang tak sengaja dia senggol, dan pergi ke kamar yang dipakai jaemin.

Saat masuk renjun kaget saat melihat jaemin yang sedang tertidur namun ada sosok tadi yang melihat kearah jaemin dangan tatapan aneh, menurut renjun.

Karna renjun takut jaemin nya di apa apain renjun dengan gagah berani mengusir sosok itu, dan sosok itu pergi.

"Sepertinya aku harus menunggu di sini, berjaga jaga jika sosok itu kembali lagi" gumamnya dan menatap jaemin yang sdang tertidur.

Dan mark yang masih kebingungan, siapa yang tadi, apakah itu setan, ah tidak mukin, batin mark dan mematikan game nya dan langsung tertidur karna ia takut tiba tiba ada yang muncul di hadapannya.

___________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________________________

Janluppp votee okee, see you new chapter 💋💋

cute and pretty ghost || jaemren [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang