#11

9.3K 975 28
                                    

Huang Renjun & Lee Haechan

Love cures people - both the ones who give it and the ones who receive it

⚠️Harsh word & non baku ⚠️
!!🔞!!

LIAR
.
.
.
.
.
.
.
.


Renjun merasa tidak enak badan setelah pulang dari apartemen Haechan, tentu saja bukan karena pelukan paksa dari Haechan tetapi mungkin karena ia kelelahan. Lelah fisik dan juga lelah batin membuat kesehatan nya menurun.

Ia memasuki rumah nya dan melihat adiknya yang baru keluar dari kamarnya sambil menenteng tas.

"Mau kemana kamu?" Tanya Renjun

"Bukan urusan kakak"

Renjun tau adiknya masih marah pada nya dan memang Jisung dari kemarin masih mendiamkan nya.

"Kamu tanggung jawab kakak, jadi kakak berhak tau"

"Cuma kakak aja yang berhak tau? Sedangkan aku ngga boleh?"

"Kamu masih kecil"

"Aku harus jadi dewasa dulu cuma buat tau kegiatan kakak?"

"Dek-"

"Udahlah" Jisung memotong ucapan kakak nya dan berjalan melewati Renjun

"Jangan malem-malem pulangnya dek"

"Terserah aku"

"Kakak serius, Jisung!"

Seolah tak mendengar ucapan kakaknya, si lelaki jangkung itu terus saja pergi.

Renjun mengusak wajahnya setelah mendengar pintu yang tertutup dengan kencang.

Ia menghela nafas panjang sambil menutup mata. Pusing yang melanda kepalanya membuat Renjun tidak mampu untuk menahan Jisung. Mata nya sangat berat, badannya terasa panas. Ia memang harus segera istirahat dan minum obat agar tubuh nya segera membaik. Untung saja malam ini ia tidak ada jadwal menari di Club sehingga ia dapat istirahat lebih banyak.




****



Jisung keluar dari rumahnya dengan perasaan kesal dan sedih. Selama ini ia hanya ingin tau kakaknya pergi kemana dan mengapa sering meninggalkan dirinya.

Kakaknya seolah tak punya waktu hanya untuk bertanya 'bagaimana hari ini' kepada dirinya.

Kepergian orang tuanya dua tahun yang lalu sudah cukup menjadi luka untuk Jisung. Ia yang selama ini selalu dimanja dan di belikan apapun oleh orang tua nya kini harus terbiasa hidup pas-pasan.

Well, kakaknya memang selalu berusaha memenuhi kebutuhan Jisung dan memberikan apapun keperluan Jisung. Tapi bukan hanya itu yang Jisung mau, ia mau kakak nya punya waktu untuk nya. Ia kesepian setelah ditinggalkan oleh orang tua nya, ia butuh kakaknya sebagai tempat untuk berkeluh kesah, tetapi sayangnya Renjun tidak memberikan itu untuk Jisung.

Jisung kini duduk di kursi taman sambil menyaksikan orang-orang berlalu lalang di hadapannya. Dan kini fokusnya pada anak kecil yang sedang bermain dengan ayah dan ibu nya, anak perempuan itu terlihat begitu senang berlarian dan di kejar oleh ayahnya.

Mata Jisung memanas melihat adegan itu, memorinya seolah berputar-putar saat orang tua nya masih ada. Mungkin ia akan sebahagia anak itu jika orang tua nya tidak kecelakaan.

LIAR [HYUCKREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang