Happy reading
Janlup votment
Maaf typo
........."Ayah, bunda, nanti adek pulang sekolah nggak langsung pulang ya, Jendra mau pergi sama temen adek," izin Jendra kepada orang tuanya.
"Temen yang mana?" Tanya Yara.
"Sama Niel," balas Jendra.
"Niel yang pernah kamu ajak kerumah itu kan?"
"Iya bundaku sayang, boleh kan?"
"Boleh, sama Arta juga?"
"Nggak, cuma aku sama Niel, pacarnya Niel juga nggak ikut," ucap Jendra.
"Nih," ucap Ferdyan dengan memberikan satu kartu kepada Jendra.
"Apa?" Tanya Jendra heran.
"Buat adek," balas Ferdyan.
"Adek masih punya uang kok," ujar Jendra.
"Pake itu aja, nggak seberapa mungkin, pin nya ****** pake sesuka kamu," ucap Ferdyan.
"Nggak mau ayah, adek nggak biasa pake ginian," balas Jendra.
"Biasain," ujar sang Ayah.
Tidak ada perdebatan lagi setelah itu, Jendra pun berangkat ke sekolah bersama sang kekasih yang sudah menjemputnya.
"Nanti kamu jadi pergi sama Niel?" Tanya Arta saat mereka sampai di kelas.
"Iya, mau ikut?"
"Nggak, kamu bilang kan mau quality time sama Niel," balas Arta.
"Kamu udah ngerjain pr?" Tanya Jendra.
"Pr? Pr apa?"
"Aku udah ngingetin kamu loh tadi malem," ucap Jendra.
"Aku lupa sayang," balas Arta.
"Lupa atau keasikan ngegame, pasti pas aku tidur kamu lanjut ngegame lagi kan?"
"Cuma sekali doang kok," balas Arta.
"Udah sana kerjain," ucap Jendra.
"Bantu," ujar Arta.
"Nggak mau," balas Jendra.
"Sayang, bantu," ucapnya lagi dengan memelas.
"Iya-iya," balas Jendra.
"Ngerjain pr kok disekolah," ucap Niel yang baru saja datang.
"Bacot banget Lo, masih mending gue ngerjain," balas Arta.
"Kayak gue dong," ucap Niel.
"Paling juga lo nyontek Argya," ujar Arta.
"Bener, seratus buat lo," balas Niel.
"Eeh Jendra, ntar kita kesana nya naik taksi online aja ya," lanjutnya kepada Jendra.
"Iyaa, yang penting nyampe," balas Jendra.
"Emang kalian mau kemana?" Tanya Argya.
"Kepo, ini urusan aku sama Argya, nggak boleh ada yang tau kita mau kemana," balas Niel.
"Kalo pergi berdua doang sama Jendra, nggak usah tebar pesona," ucap Argya.
"Buat lo Niel, jangan ajarin pacar gue yang nggak-nggak," ucap Arta.
"Kita itu cuma mau pergi quality time, kenapa malah kalian yang ribet," ucap Niel.
♡♡♡
"Kita mau beli apa dulu?" Tanya Jendra saat mereka sudah memasuki mall yang mereka tuju.
"Beli baju dulu yok, btw Lo bawa uang berapa?" Tanya Niel.
"Nggak tau, tadi dikasih kartu ini sama ayah," balas Jendra.
"Wiih, pasti banyak tuh," ujar Niel.
"Nggak tau juga, ayah nggak bilang nominalnya berapa," balas Jendra.
"Gue bagus nggak pake baju ini?" Tanya Niel kepada Jendra dengan menunjukkan baju yang ia pegang.
"Bagus, tapi kayaknya lebih bagus yang warna ash grey ini, kulit kamu keliatan lebih menyala," balas Jendra.
"Beneran?"
"Iya."
"Lo mau beli yang mana?"
"Nggak tau, tapi aku juga pengen beliin baju buat Arta," balas Jendra.
"Gue bantuin milih," ujar Niel.
Mereka lama memilih baju dan beberapa barang lagi.
"Makan dulu yok, gue laper nih," ucap Niel.
"Boleh, mau makan dimana?"
"Lo aja deh yang milih," balas Niel.
"Aku nggak tau, kamu aja yang milih, aku ikut," ucap Jendra.
"Gimana kalau kesitu aja?" Tanya Niel dengan menunjuk satu tempat makan.
"Boleh deh," balas Jendra.
Mereka masuk ketempat makan itu, setelah makanan mereka datang, mereka langsung makan dengan sedikit bercerita.
"Selama lo pacaran sama Jendra, lo pernah ngelakuin apa aja?" Tanya Niel.
"Maksudnya?"
"Ya kayak ciuman atau apa gitu," balas Niel.
"Kalau ciuman pernah beberapa kali, kan aku juga pernah nginep di aparatnya Arta."
"Itu doang?"
"Iya itu doang," balas Jendra.
"Kuat banget si Arta nggak minta jatah ke lo," ucap Niel.
"Minta jatah?"
"Iya, hubungan badan," balas Niel.
"Emang kamu udah pernah sama Argya?" Tanya Jendra penasaran.
"Pernah, beberapa kali doang, awalnya yang minta si Argya, kantong hormon tu bocah," balas Niel.
"Gimana kesan pertamanya?"
"Hayo, Lo mau ngerasain ya?"
"Apaan sih, kan cuma nanya."
"Iya-iya, awalnya yang gue rasain tuh sakit, lebih kearah perih sih nyesuaiin punya dia, tapi lama-lama juga enak kok," balas Niel.
"Eeeh Jen, itu bukannya Arta?" Tanya Niel dengan menunjuk kesatu arah.
"Iya itu kayak Arta," balas Jendra.
"Dia sama siapa tuh?"
"Aku nggak tau," balas Jendra.
"Dia tadi ada bilang atau izin pergi nggak?"
"Nggak, dia dari tadi nggak ngechat aku, nggak mungkin dia selingkuh kan?" balas Jendra.
"Jangan nethink dulu, jangan nangis dulu, siapa tau itu sahabat atau saudara dia yang Lo nggak tau, dari pada air mata lo kebuang sia-sia," ucap Niel sedikit menenangkan.
"Tapi gimana kalau dia beneran selingkuh?"
TBC.
Bye
See you
Dadaaaaaa
Papay👋
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐀𝐉𝐄𝐍𝐃𝐑𝐀 𝐅𝐀𝐇𝐋𝐄𝐕𝐈-[𝐎𝐍-𝐆𝐎𝐈𝐍𝐆]
Teen Fictionbaca aja. kalau nggak suka, jangan dilanjut baca. ♡♡♡ Jendra yang hidup sebatang kara di kost-kostan kecilnya, dan sering di bully oleh beberapa orang di sekolahnya, tidak ada yang peduli saat ia di bully, tapi semua itu berubah saat ada murid baru...