Happy reading
Janlup votment
Maaf typo
........"Niel, ayok ke kantin," ajak Jendra kepada Niel, kelas mereka saat ini tengah pelajaran olahraga dimana mereka bisa melakukan olahraga semua mereka, dan pacar mereka berdua sedang bermain volly.
"Ayok deh, sekalian beli minum buat Argya," balas Niel.
Mereka berdua berjalan menuju kantin diselingi dengan obrolan-obrolan ringan.
"Aku tadi pas dari toilet nabrak cowok yang aneh banget," ucap Jendra.
"Aneh gimana?" Tanya Niel.
"Kan tadi aku jatuh kan ya, dianya juga, aku berdiri duluan, terus pas aku mau bantuin dia, dia nya malah ngelamun, terus pas aku mau minta maaf dianya malah pergi," jawab Jendra.
"Disekolah ini emang banyak orang aneh sih," ucap Niel.
"Termasuk kamu," ujar Jendra.
"Eeeh, enak aja Lo ngatain gue aneh," balas Niel.
Setelah mereka sampai dikantin, mereka berpisah, Niel ke kantin 2 dan Jendra ke kantin 5.
Kantin yang sering gue datengin~author.
Dikantin 5 terlihat beberapa anak laki-laki yang sepertinya sedang membolos.
Saat Jendra sudah membayar tiba-tiba salah satu dari laki-laki itu menghampirinya.
"Eeh kenapa?" Tanya Jendra dan laki-laki itu hanya diam memandanginya yang membuat Jendra heran.
Dan Jendra baru ingat bahwa laki-laki itu adalah yang tadi ia tabrak.
"Aku mau minta maaf soal yang tadi," ucap Jendra yang tidak mendapatkan respon.
"Jendra yok cepet, ntar pacar gue yang ngasih minum orang lain lagi," ucap Niel yang menghampiri Jendra lalu menyeret Jendra.
"Kok lama?" Tanya Arta yang sudah mendapatkan minuman dari Jendra, dan mereka duduk ditepi lapangan.
"Iya tuh, tadi si Jendra kelamaan, nggak tau ngobrolin apa sama cowok tadi," balas Niel.
"Cowok tadi?" Tanya Arta.
"Dia itu tadi tiba-tiba nyamperin aku, dan aku inget dia yang aku tabrak tadi pagi, yaudah aku minta maaf sama dia, tapi malah nggak direspon," jelas Jendra.
"Tapi ganteng kan Jen?" Tanya Niel yang mendapatkan anggukan dari Jendra.
"Ekhem," dehek Arta dan Argya bersama.
"Wiih kompak," ucap Niel.
"Nggak usah tebar pesona," ucap Argya.
"Aku nggak tebar pesona, emang aku nya aja yang pesonanya kemana-mana," balas Niel.
♡♡♡
Dimalam harinya.
"Loh? Ayah kok udah pulang?" Tanya Jendra saat melihat sang ayah yang sudah berada di rumah.
"Iyalah, kan mantu ayah mau dateng," balas Ferdyan.
"Jendral ini mana sih, nggak dateng-dateng," keluh Yara.
"Sabar bunda," ucap Jendra dengan masih menggendong kucingnya itu.
"Bunda," panggil Jendral yang membuat mereka bertiga menoleh ke sumber suara.
Terlihat Jendral dengan satu laki-laki di sampingnya, yang tengah menggandeng tangan jendral dengan erat.
"Kenalin, ini Bian pacar Jendral," ucap Jendral.
"Bian, mereka ayah sama bunda aku, yang itu adik aku, namanya Jendra," lanjutnya.
"Hallo kakak," sapa Jendra yang dibalas senyuman manis oleh Bian.
"Kita makan dulu," ucap Ferdyan lalu pergi keruang makan tanpa menghiraukan mereka, hal itu membuat Bian merasa tidak diterima dirumah sang kekasih.
Mereka makan dengan khidmat, hanya terdengar dentingan sendok dan garpu saja.
Setelah selesai makan malam, mereka duduk diruang keluarga, dengan Bian yang senantiasa didekat Jendral, oh lupa Yara sedang menyiapkan cemilan untuk mereka.
"Nama kamu siapa tadi?" Tanya Ferdyan
"Bian om," balas Bian.
"Nama lengkap?"
"Bian Mahendra," balas Bian dengan sedikit takut.
"Udah berapa lama pacaran sama anak saya?"
"Baru satu tahunan om," balas Bian.
"Kenapa dari tadi manggilnya om? Kenapa nggak manggil ayah? Katanya udah pacaran satu tahun," ucap Ferdyan.
Bian memandang Jendral dan dibalas senyuman oleh Jendral.
"Ini buat kalian, dihabisin," ucap Yara.
"Kalian kalau habis nikah mau tinggal disini? Atau dirumah Bian? Atau kalian maunya tinggal dimana?" Tanya Yara.
"Nikah?" Tanya Bian bingung.
"Iya nikah, nggak mungkin kalian selamanya pacaran kan?" Ucap Ferdyan.
"Tapi kita belum lulus kuliah," ujar Bian.
"Kalau masalah kuliah kalian, kalian kan bisa tunangan deket-deket ini, nikahnya bisa nunggu kalian lulus, apalagi Jendral kan sudah bantu ayahnya di kantor," balas Yara.
"Bian tergantung keputusan orang tua Bian," ucap Bian.
"Kalian belum pernah ngebahas pernikahan?" Tanya Ferdyan.
"Udah beberapa kali ayah, tapi ya kita takutnya nggak kuat mental kalau nikah diusia kita sekarang ini, apalagi pernikahan kan sakral," balas Jendral.
"Setiap hubungan pasti ada ujiannya, nggak perlu takut dengan itu," ujar Ferdyan.
"Mau kalian nikah kapan pun itu, bunda bakalan ngasih restu, yang penting Bian tetep jadi mantu bunda," ucap Yara.
TBC.
Bye
See you
Dadaaaaaa
Papay👋
27.06.2024
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐀𝐉𝐄𝐍𝐃𝐑𝐀 𝐅𝐀𝐇𝐋𝐄𝐕𝐈-[𝐎𝐍-𝐆𝐎𝐈𝐍𝐆]
Teen Fictionbaca aja. kalau nggak suka, jangan dilanjut baca. ♡♡♡ Jendra yang hidup sebatang kara di kost-kostan kecilnya, dan sering di bully oleh beberapa orang di sekolahnya, tidak ada yang peduli saat ia di bully, tapi semua itu berubah saat ada murid baru...