pembunuhan

614 53 2
                                    

*Hati-Hati banyak typo*

/𝙙𝙞 𝙥𝙖𝙜𝙞 𝙝𝙖𝙧𝙞

Malik terbangun akibat merasa ada yang masuk kekamar itu

Saat malik bangun dia mendapati dokter yang sedang mengganti infus

"Dokter? Kok ada dokter jam 4? Dia ngapain coba ganti infus nya kan g ada yg minta" batin malik

Malik merasa curiga dengan dokter itu dia memandangi dokter itu dari atas sampai bawah

"Tuan infusnya sdh saya ganti saya izin keluar ya" ucapnya menundukkan kepalanya sedikit lalu jalan melewati malik

Saat dia melewati malik yg sedang duduk malik mencium sesuatu

"Bau apa ini? Seperti bau racun" batin malik lalu menatap dokter itu yang hendak pergi

"Tunggu" malik berdiri dan berjalan ke arah dokter itu

"Ya? Ada apa tuan?" ucap dokter itu berbalik

"Bisa tolong anterin saya ke kamar mandi? Soalnya saya sedikit punya trauma di kamar mandi"

"Kamar mandi? Tentu saja tuan"

Mrk ber 2 pun akhirnya kekamar mandi

Saat mrk sdh keluar tanpa mrk sadari rafel sdh terbangun dia langsung melepas infusnya

"Ck dokter sialan... Bisa2nya dia mau racun aku"

"Haduh mana ini racun cepet banget lg pasti nyebar nya... Aku harus gimn... Tas aku jg g ada kalau ada pasti mudah"

/𝘿𝙞𝙩𝙤𝙞𝙡𝙚𝙩

Malik sdh sampai bersama dokternya

Posisinya malik dibelakang dokternya di depan membelakanginya

Tanpa dokter itu sadarai malik mengunci pintu toilet dan mulai mendekatinya

"Tuan apa tu- AHKK" dokter itu berteriak akibat malik mencekik nya dan mendorong nya ke dinding

"Apa yang kau campurkan pada infus itu"

"uhuk uhuk a-apa maksudmu?"

"jangan pura2 bodoh aku tau kau mencampurkan racun pada rafel!!
Apa hubungan mu sama rafel!! Knp kau ingin membunuh nya!!"

"Akhhh ssttt bkn urusan mu!!"

"Beritau atau kau aku bunuh disini!!"

"Kau tdk akan bisa kau akan ditangkap oleh kepolisian jika membunuh diriku!! HAHAHAHAHA"

"Heh kau tdk mengenalku?"

"Emg kau siapa hah!!" dokter itu memegang tangan malik

Malik smirk dalam sekejap mata malik berubah menjadi berpakaian kerajaan

"R-ra-ja ma-mal-lik!?" betapa terkejutnya dokter itu

"Terimalah ajalmu" mata malik merah menyala malik membuka mulutnya terlihat ada taring disana

"Maaf kan saya raja!! Kumohon hiks hiks maafkan saya!!" dokter itu mulai panik

Seakan tuli malik langsung motong leher dokter itu

"Ck sialan"

Malik menutup matanya lalu membuka matanya dia menyeringai

Entah darimana pisau ditangannya malik jongkok didepan mayat dokter itu dan nusuk mencabik2  badannya

Entah darimana pisau ditangannya malik jongkok didepan mayat dokter itu dan nusuk mencabik2  badannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
menjadi incaran seorang rajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang