Tenun

46 0 0
                                    


"Jatuh cinta itu mudah, bagian tersulitnya adalah menemukan orang yang tepat untuk di cintai"

Bertrand Russell

Cinta adalah intuisi, namun mencintai membutuhkan rasio. Sepanjang perjalan menuju serang Dasrial mulai merasa takut hinnga mulai mempertanyakan kenapa Tuhan menitipkan perasaan yang begitu luar biasa.

Candra malik pernah berpendapat bahwa salah satu pemicu terjadinya perceraian dalam sebuah rumah tangga karena kedua pasangan itu saling mencintai. Kok bisa? Ia, Terdengar sedikit membingungkan memang. Ia menggambarkannya dengan sepasang magnet. Apabila dua kutub yang sama dipertemukan, mereka akan saling mementalkan, lain hal ketika kutub yang berbeda dipertemukan, mereka akan saling merekatkan bahkan merekat saling menguatkan.

Maka dari itu Dasrial mulai berbagi peran siapa yang harus menjadi utara dan siapa yang menjadi selatan. Siapa yang mencintai dan siapa yang dicintai. Sebab yang mencinta akan berusaha memberikan yang terbaik dan yang dicinta akan selalu memaafkan.

"neng, ko Dasrial mirip mamang yah kalau dilihat sepintas, apalagi matanya tuh, terus itemnya tuh mirip bapak"

"mana ada. Orang cuek begitu, kalau itemnya iya"

"masa sih?"

"dia tu sumpah cuek banget mah, beda banget sama bapak, bapak tu orangnya perhatian, ngga ngeselin"

"emang Dasrial orangnya ngeselin terus ngga perhatian?"

" perhatian sih, tapi ihh parah banget deh, random banget orangnya, pokonya beda. Tapi ngga tau yah, kok aku bisa suka sama orang random itu"

"sama, dulu juga begitu waktu bapak ngejar mamah, mamah juga heran kenapa bisa suka sama bapak. udah kurus item lagi"

Dua hari telah berlalu, Deswita tau kekasihnya sudah rindu sebab diapun demikian, bagaimana tidak? Deswita terus membicarakan kekasihnya itu di telinga ibunya sesaat sebelum tidur, pillow talk dia menyebutnya.

"Ayaaaang, siang ini aku ke Serang, kalau kamu ngga sibuk jemput aku di patung yah sekitar jam 02.00" melalui pesan whatsup Deswita mengirimkan pesan sebelum dzuhur

"hmmm"

"hmm doang, kamu ngga kangen?

Ayaang ihh bales

Dasrial?"

Sebagai anak bungsu, Deswita tidak kehilangan sifat manjanya, dari kejauhan terlihat Deswita sedang duduk dengan muka sedikit merengut menunggu di sebuah warung di Patung kota serang.

Dasrial datang dengan tiba-tiba, berhenti di hadapan Deswita dan langsung menyapa kekasihnya

"kamu itu tambah cantik kalau lagi marah, marahnya aja cantik apalagi kalau lagi senyum, senyum dulu sedikit, ini pake helmnya." Bujuk lelaki itu berusaha mengembalikan senyum kekasihnya.

"apa kamu?" nadanya sedikit sewot karena pesannya tidak di balas siang tadi

"hmmmm"

"ihh nyebelin, bukannya minta maaf pacarnya dicuekin, malah ketawa"

"sayang kamu tau ngga?

"apa, nenek-nenek jatoh? Nggak! Aku marah!" dengan nada yang masih sewot

"bukan, kali ini nenek-neneknya ngga marah, justru meninggal, kamu tau kenapa? gara-gara darah tinggi, neneknya sering marah-marah akhirnya jatoh di kamar mandi serem loh"

"bodo amat"

"yaudah ia maaf, di maafin ngga?

"ngga! Kecuali anter beli Cigoy"

Tamu-Tamu LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang