KITA HANYA MAMPU BERENCANA

24 0 0
                                    

KITA HANYA MAMPU BERENCANA

Cinta melampaui waktu, atau tepatnya cinta adalah waktu sekaligus ruang, namun semuanya berpusat pada satu titik tunggal yang terus berevoluisi. Aku tau ada banyak hal yang sedang kau pikirkan entah itu tentang aku, atau rencana masa depan tapi satu hal yang pasti, bertemu denganmu bukanlah penyesalan. Berbahagialah, Tuhan tau rencana apa yang paling indah.

Dalam filsofi Arab bahwa untuk menumbuhkan kurma terbaik adalah dengan cara menanamnya secara terbalik, kemudian diletakannya batu di atas kuburuan bibit itu. Hingga tunas itu tumbuh dan mampu menyingkir batu yang telah menindihnya. Maka dengan demikian kurma itu akan tumbuh dengan kualitas terbaik sebab mampu melewati hal hal berat.

Dasrial mulai memainkan perannya. Berperan sebagai seseorang yang mulai menghindar dari Deswita, mulai membatasi komunikasi, membatasi intensitas pertemuan. Hal itu membuat Deswita kalang kabut emosi tak beraturan. Dalam beberapa waktu keduanya disiksa rindunya sendiri, namun Dasrial harus tetap menjalankan misinya.

Demikian pula maksud dari apa yang dilakukan Dasrial kepada kekasihnya, dirinya menginginkan kekasihnya menjadi kekasih yang tangguh dan tidak cengeng.

Disaat semua pasangan menuntut kebahagiaan, tegas Dasrial bahwa kebahagiaan itu tidak ada. Dia hanya bersifat klaim dan tidak dapat dipertanggung jawabkan. Konstruksi yang jelas adanya di dalam diri manusia adalah rasa sakit itulah sebabnya kenapa Tuhan memberikan cobaan, tujuannya agar manusia bisa naik level dari kesakitan-kesakitan sebelumnya sampai pada akhirnya menjadi manusia yang kuat, dan tidak lemah.

Tiga bulan lamanya tanpa komunikasi, tama aku kamu, tanpa sapa dari Dasrial membuat Deswita rata dengan tanah, ia menyerah dengan keadaan ini.

"ayaaaang, udah dong gininya, aku sama orang lain jual mahal loh, Cuma sama kamu aku banting harga, ketemu yuuu"

Senyum penuh cinta terpancar dari Dasrial pada saat membaca pesan whatsapp dari kekasih tercintanya. Cinta itu intuisi, namun cara mencintai membutuhkan logika. Dasrial memiliki kekhawatiran yang begitu besar, bagaimana tidak? Usia yang sudah masuk ke tahap dewasa serta intensitas pertemuan yang begitu massif, bukan tidak mungkin hal hal ytang seharusnya tidak terjadi bisa saja kedua pasangan itu lakukan. Oleh karenanya Dasrial menarik diri dari hubungan, bukan berarti selelsai melainkan mengajak kekasihnya sama-sama berpikir.

"Aku tinggal satu bab lagi" dasrial membalas pesan kekasihnya.

"iyyyyyaaa aku mau video call udah boleh?, ayo sayang kita selesaikan skripsi kamu dulu"

"Iya nanti besok kita ketemu, nanti aku jemput kamu"

"pokoknya awas kalau ngga ketemu" tandas Deswita

Keesokan paginya Dasrial menjemput kekasihnya yang sudah lama tidak ia jumpai, ia segera mengajaknya menju kepandean ke penjual batagor yang menjadi langganan keduanya.

Dasrial yang sering ditanyai ibu penjual kemana pacarnya, hari itu Dasrial membawa ke hadapannya.

Bak seperti gelombang, kebahagiaan dan kesedihan datang secara bergantian.

Kurangnya intensitas pertemuan membuat hubungan sepasang kekasih itu menjadi kaku, segudang amarah telah Deswita persiapkan untuk menghujani Dasrial.

Namun siapa sangka, amarah yang dibangun lewat rasa kesal itu meleleh mencair ketika Deswita berada dihadapan Dasrial. Kekasihnya seolah memiliki mantra penghilang kecwa. Deswita kehilangan kekuatan untuk menyampaikan amarahnya.

"tidak lama lagi aku akan sidang" Dasrial memulai percakapan pagi di atas meja penjual batagor

"Syukur alhamdulillah, paling tidak aku tau alasan kenapa kamu berjarak selama ini. Aku seneng ada targt yang kamu kejar, tapi tolong yah jangan di ulangi."

Dasrial menjawab melalui senyumnya.

"lalu apa yang bisa aku bantu umtuk segera menyelesaikan tugasmu" tanya Deswita.

"aku hanya tinggal membuat kesimpulan dan penutup."

"kita selesaikan bareng-bareng sayang ayo aku bantu."

Dan akhirnya setelah selesai sarapan, keduanya beranjak ke sekeretariat, menemui Nisa yang sedang mencuci pakaian.

Dasrial segera membuka kembali laptop dan mengerjakan skripsinya, dibantu sang kekasih ia membacakan bab demi bab referensi sebagai komposisi skripsinya, di sampingnya telah bersiap Deswita mengetik teks hingga slesailah bagian terakhirnya, tak lupa Dasrial menyematkan nama kekasinya dibagian persembahan skripsinya. Satu hari itu mereka habiskan waktu bersama hingga sore hari.

Hingga pukul 15.00. Dasrial mengabari kawannya, Aris.

"di mana wa?"

"masih kerja wa nanti jam paling jam 17.00 pulang kenapa?"

"kirain lagi libur?"

"besok libur nanti ke BK aja"

"oke oke"

Setelah selesai mengerjakan Skripsi Deswita berpamit untuk berkunjung bersama Riska menuju rumah salah satu seniornya. Kak Arin

" sayang aku bareng riska ke rumah te arin yah, aku udah janji mau main"

"sampai kapan?"

"paling besok. Kenapa kamu mau ada acara"

"yaudah besok malam nanti aku jemput kamu"

"nanti aku sharelok yah, oh iya aku minta kamu anterin ke kostan aja ngga apa apakan, malam nanti aku bareng riska berngkat"

Tamu-Tamu LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang