Di ruang lain

12 0 0
                                    

Waktu marah

Ke esokan harinya. Hari yang sudah ditunggu tujuh tahun lamanya kini telah tiba. Dasrial melepaskan statusnya sebagai mahasiswa. Apakah laki-laki itu mengebari kekasihnya? Tentu tidak. Lagi-lagi emosi campur aduk kembali menghampiri Deswita. Bagaimana tidak di sekitar pukul 11 siang dirinya melihat snap whatsapp shofi berphoto bersama Dasrial lengkap dengan almanater dan dasi di lehernya di sebuah halaman kampus dengan caption

"Alhamdulliah hilang satu donatur kampus. Selamat atas gelar barunya sebagai sarjana abang"

Deswita segera memastikan, ia menelpon shofi yang kala itu masih berkeliaran di halaman kampus

"Hallo de, ini gimana maksudnya, ka Dasrial bener sidang hari ini?"

"Ia teh. Emang teteh ngga tau?"

"DASAR BLOON laki-laki itu!" Ucapnya Geram menanggapi shofi, deswita segera mematikan.

hal itu sontak membuat Deswita naik pitam. Bagainana tidak? Laki-laki itu bersama semalam tanpa memberi tahu kapan waktu sidangnya.

Ucapan selamat datang satu demi satu membanjiri list WA dasrial, maklum saja sebagai satu satunya mahasiswa terlama dengan rekor terpanjang 14 semester. Hal itu tentu tidak luput dari peran Deswita yang terus membantunya setiap saat, terus mengingatkan agar tahun ini bisa beres.

Tingg " Ucapan selamat datang dari bapak endang, ayah Deswita " selamat ya a, semoga ilmunya bermanfaat. Aamiin"

"Terimakasih do'anya pak"

Di kantin kampus sudah menunggu sesesok lelaki bertubuh gempal besar dan tinggi menggunakan baju berwarna merah; duduk di hadapan segelas es teh.

"Baang"  saut Dasrial. Mengangkat tangannya keatas menenteng skripsi.

"Selamat Ceng ( selamat dek )"
Ya. Ia bernama Aldis, Sebagai mentor dirinya selalu memperhatikan pada apa yang berkembang pada adik-adiknya
di matanya tidak bisa di bohongi, hingar kebahagian dan rasa bangga terlihat nyata dari tatapan.

Keduanya bergeser, aldis mengajak dasrial untuk pergi kerumahnya, bertemu dengan mamah Novi; mamah yang sudah dasrial anggap sebagai ibu sendiri, perhatian dan kasih sayangnyapun begitu terasa hingga pada saat dasrial datang kerumah, mamah novi begitu sangat senang

"Alhamdulillah anak mamah yang satu ini lulus kuliahnya selamat-selamat-selamat, sini mamah peluk"

Ucapan selamat masih membanjiri dari setiap orang yang Dasrial kenal, setiap mata yang bertabrakan seolah memiliki harapan besar kepada dirinya. Hingga waktu menjelang Maghrib terdengar suara motor matic warna merah masuk ke halaman. Cepi yang baru saja pulang kerja di salah satu perusahaan leasing.

"Alhamdulillah di si jones lulus, selesai sudah angkatan 2014 hahaha"

Tiba-tiba Vani dari arah dapur dengan menggunakan mukena putih nya "ia cep kita mau makan makan di traktir sama yang baru lulus sidang."

"Ia dong, masa ngga dirayain ia kan haha" tambah Cepi.

"Yaudah ya, tapi anterin ke rumah dulu, abis itu kita zarah ke Banten"

"Gas ayo"

"Mah Dasrial sama Cepi pulang dulu yah, belum lapor ibu di rumah"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tamu-Tamu LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang