8

2.6K 159 5
                                    

BXB
.
.
.
.
.
.

Di malam hari terlihat arkan Felix dan max sedang melakukan kegiatan makan malam yang telah di hidang kn maid yang ada di Mension itu.

Sepanjang makan malam Meraka hanya di isi oleh celotehan Felix yang bercerita bagaimana Arkan di sekolah , begitu banyak yang menggemari arkan banyak yang memberi hadiah kepada nya padahal bukan hari spesial.

"Daddy tau gak si Arkan ini jahat banget , masak hadiah dari orang di tolak , gitu gak baik kan dad ? " Felix mencoba memojokkan Arkan , biar Arkan kenak marah Daddy .

"Iya gak baik , kmu jngan gitu ya " hanya itu balasan Daddy max , kan Felix mau nya Arkan kenak marah kok Felix sih yg jadi di nasehati .

"Ahhh Daddy mah gak asikk " rengek Felix , terlihat kedua pria berwibawa itu hanya terkekeh lucu , sudah hapal dengan tingkah laku Felix .

"Felix habisin nasi nya , biar kamu tidur ini udah larut" seperti biasa perintah itu keluar dari mulut Arkan , makanan Arkan dan tuan max sudah habis dari 15 menit lalu , mereka menunggu Felix siap makan , sangat lama , karena kebanyakan berbicara .

.
.
.
.

Di kamar , terlihat Felix yang sudah mulai terlelap di atas tempat tidur nya , Arkan datang mendekati Felix , memandang orang yang membuat nya jatuh cinta dari pandangan pertama , Arkan menunduk mensejajar kan tinggi nya dengan wajah Felix , hembusan kecil nafas Felix terasa di wajah Arkan membuat jantung Arkan berdegup kencang , ahhh dia makin mencintai nya Felix .

Dan..

CUP ..

Arkan menempel kan bibir nya pada bibir Felix .

"Arkan .."

Deg
Deg

Arkan langsung mengangkat wajah nya memandang ke pintu kamar Felix , melihat max yang memandang nya tajam dan datar .

"Dad ... Aku bisa jelasin " Arkan gugup , mau sepintar dan seberwibawa apa pun dia , tetap lah max orang yang dia takuti , orang yang mengajarkan dia ketegasan .

"Kita perlu bicara " max pergi dari balik pintu .

Arkan mengikuti max dari belakang meninggal kan kamar Felix , dia memaki diri nya sendiri kenapa sampai bisa kecolongan , tidak arkan tidak takut diri nya di pukul atau semacam nya Arkan hanya takut dampak nya membawa Felix , Arkan tau setegas apa seorang max .

Max duduk di sopa kebanggaan nya memandang lurus ke depan , terlihat Arkan yang juga memandang max dengan keberanian .

"Sejak kapan " tanya max

"Sejak awal dad " jawab Arkan

"Apa kau tau dampak dari yang kau lakukan ini ? , Apa otak mu tidak berguna lagi ? , Kau menyukai adik mu sendiri ? Dimana arkan yang pintar dan di agung agung kan semua orang , apa sudah mati ? " Pertanyaan dingin dan menusuk keluar dari mulut tuan max , tidak bisa di pungkiri max sedikit terkejut mengetahui anak kandung nya sendiri menyukai anak angkat nya , max tidak masalah dengan orientasi seksual Arkan , max sudah biasa bertemu dengan orang orang bisnis nya di luar maupun dalam negri yang menyukai sesama jenis , dia tau dan mengerti kalau cinta adalah cinta .

My Life is Only You  [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang