Plakk
Terdengar suara tamparan yg sangat nyaring di depan Mension milik max
"KENAPA KAU KEMBALI KE SINI HAH ?!!"
felix berteriak di depan wajah Arkan"Fel-
"BAJINGAN AKU SANGAT MEMBENCI MU !! PERGI ! PERGI ! PERGI DARI SINI KAPARAT " Felix menyela perkataan Arkan dengan penuh emosi di dalam perkataan nya , emosi nya meledak ketika melihat wajah tampan yg sangat ia rindukan itu , namun emosi kemarahan nya lebih mendominasi saat ini
Grep
Tidak menuruti perkataan Felix Arkan malah memeluk Felix dengar erat , bahkan sangat erat , seakan akan jika ia melepas nya ia akan kehilangan orang tersebut
"Hikss... Lep.hiks ..pas .. a-ku..membenci mu hikss" mungkin karena kerinduan dan amarah yg menyatu membuat Felix tidak bisa mengutarakan isi hati nya yang sebenar nya dan menangis lah jawaban yg tepat untuk saat ini , tibak berontak maupun membalas Felix terlihat pasrah di peluk oleh Arkan
"Aku juga merindukan mu Felix maaf kan aku " Arkan hanya membekap Arkan di dada bidang nya ia tau Felix tidak membenci nya namun melihat Felix menangis , itu sangat melukai Hati Arkan
"Tidak...hikss bohong...hikss"Felix sudah mengetahui alasan Arkan pergi ke luar negri , Daddy max yg memberi tahu nya karena tidak sanggup melihat Felix yang sakit setelah di tinggal Arkan, menjadi lebih murung dan kurus , dengan segala cara tanpa mengganggu atau menghubungi Arkan yang sedang ada di luar negri saat itu Daddy max berusaha meyakin kan Felix kalau Arkan pergi demi kebaikan mereka berdua
Namun sekuat apa pun Felix menguat kan hati nya menunggu begitu lama hingga 6 tahun lama nya , pasti selalu ada kekecewaan yg ia rasakan
"Arkan "
Memandang ke depan nya Arkan melihat Daddy nya yang berjalan menuju ia dan Felix
"Dad ... I'am home "
"Selamat datang son " balas max dengan senyum tipis di bibir nya
"Apa yang terjadi pada Felix ?" Lanjut max , karena melihat Felix menangis segukan di dekapan Arkan
Pandangan Arkan menuju Felix yang ada di dekapan nya terlihat anak itu menangan suara tangis nya di dada Arkan
Sadar sedang di perhatikan Felix mengalih kan pandangan ke ke arah max ,
"Hikss... D-addy... Hikss" Felix berjalan menuju max dan memeluk nya erat
"Ada apa sayang ? .....
Siapa yg membuat mu menangis "tanya max sembari mengelus lembut punggung Felix"Hiksss...ar-hikss...Arkan hiks"belas Felix di sela sela tangis nya
Melihat itu Arkan hanya bisa tersenyum , ternyata Felix nya belum berubah , hanya cara bicara nya yang berubah yg dulu nya menggunakan Lo/gue sekarang menjadi kau/aku namun sifat nya tidak berubah
"Baiklah karena Arkan membuat felix Daddy menangis , maka makanan yg ada di meja akan lebih banyak di makan olehh Felix "kata max seakan membujuk Felix agar tidak menangis lagi
Felix melepas kn pelukan nya dari Arkan lalu berjalan cepat menuju meja makan yang telah di isi banyak jenis makanan
Melihat kepergian Felix max beralih memandang Arkan yang sedang membersih kan tebaran keripik yg berjatuhan di bawah nya
"Arkan "panggil max
Arkan berdiri lalu memandang max "selamat atas keberhasilan mu son"lanjut max berjalan ke arah max dan memeluk anak nya tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life is Only You [BxB]
Teen Fiction- Arkan max Pratama Tinggi 192cm - felix Abigail Tinggi 167cm Jangan salah lapak !!! Jan lupa di follow