Assalamualaikum semuanya, gimana kabar? Semoga kita semua selalu dalam keadaan baik. Aamiin.
.
.
."Sudah siap?" tanya Zergio.
"Hu'um" ketiganya mengangguk bersamaan. Membuat rambut hair apple mereka bergoyang. Ulah siapa lagi kalau bukan Zergio, ketiganya pun tak menolak membuat Zergio semangat 45.
Zergio berniat membawa ketiga putranya ke kantor. Yah tidak mungkin juga meninggalkan mereka sendirian di mension. Lagipula ia tidak mempercayai siapapun, jadi lebih baik membawa mereka bersamanya. Alasan lainnya yaitu dia yang merupakan pengusaha sukses pasti punya banyak musuh. Ia tak mau gegabah dan berakhir ketiga anaknya terluka.
Ia menggendong tas bayinya yang berisi perlengkapan ketiga putranya. Ia juga membawa bekal untuknya dan anak-anak. Karena ia lebih menyukai masakan sendiri dari pada masakan luar. Aman dan higienis tentunya.
Tangan satunya ia gunakan untuk menggendong si kecil Zio, dan tangan satunya lagi ia gunakan untuk menggandeng Zico dan Zeka.
Membawa mereka masuk ke mobil setelah itu melesat meninggalkan pekarangan mension. Selama perjalanan ditemani oleh Zeka dan Zio yang asyik berceloteh ria.
"Papa? Kantor papa becal tidak?" tanya Zeka sambil memainkan telinga Zergio.
"Besaaaar banget!" jawabannya sambil merentangkan tangannya lebar.
"Wah kakak mau liat. Cepetan papa!"
"Iya sayang sebentar lagi sampai kok."
15 menit kemudian mobil mewahnya telah sampai di depan gedung besar bertuliskan Vestian Corp's.
"Woah becalnya," ucap Zeka kagum. Ini pertama kalinya mereka datang ke kantor milik Zergio. Sebelum ini tidak pernah, karena Zergio dulu sangat tidak menyukai keberadaan mereka. Setiap melihat mereka ia selalu terbawa emosi. Jadi, ia selalu mengurung mereka di mension.
"Hu'um becal, Adek cuka," sambung Zio dengan tatapan binarnya.
Zergio terkekeh melihat kedua anaknya yang masih terkagum-kagum. Ia beralih ke Zico yang hanya diam, namun wajahnya juga menampilkan ekspresi yang sama seperti dua adiknya.
"Ayo tulun papa. Aku mau macuk ke dalam," ajak Zeka tak sabaran. Ia menarik lengan kokoh Zergio untuk membukakan pintu.
"Iya sayang tunggu sebentar."
Zergio turun terlebih dahulu, kemudian menurunkan ketiga putranya. Mereka tak henti-hentinya berdecak kagum melihat kantor Zergio membuat Zergio mengulum bibirnya membentuk senyuman yang mana membuat sebagian karyawan yang berpapasan dengannya tercengang.
What the fuck, gue nggak salah liat kan? Pak Zergio senyum?
Wah sejarah ini, pak Zergio senyum
Kalau senyum gitu aura sugar daddy-nya kerasa bet dah
Tuh trio bocil juga imoett syekaleh epribadeh pengin gue karungin astogeh
Ahh mleyot guys
Pegangin gue, gue mau pingsan
Sangat tidak aman untuk kesehatan jantung
Abadikan gaes
Zergio yang mendengar itu langsung merubah raut wajahnya menjadi datar. Kemudian mengangkat ketiganya dalam gendongannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zergio
De TodoDitto Caller, pemuda dingin tak tersentuh yang bunuh diri setelah kematian adik kesayangannya, bertransmigrasi ke tubuh Zergio Vestian Axellard pria yang sudah memiliki tiga orang putra kembar. Zergio, pria dingin yang sangat membenci ketiga putrany...