Anyyyeeoooonggggg.....
Saat ini Zergio berada di markas mafianya. Masih ingatkan kalau Zergio itu penguasa dunia bawah? The Dragon, mafia yang dipimpin oleh Zergio.
Saat Alex memberitahunya kalau ada sekelompok mafia kecil yang berusaha mengusiknya ia tidak bisa membendung amarahnya.
Ia segera datang ke markas setelah menitipkan ketiga anaknya ke tempat sahabatnya.
Raut muka yang begitu kentara menahan emosi tercetak dengan jelas di sana. Tatapannya menyorot tajam membuat siapa saja berusaha menghindar mencari aman.
"Bajingan itu benar-benar!" Rahang Zergio mengeras, giginya bergemelatuk.
Netra tajamnya menangkap bagaimana anggota mafianya tengah memberantas tamu tak diundang ini.
"Beraninya kalian merusuh di tempatku!"
Mengeluarkan pistol kesayangannya dan mulai menembaki tepat di kepala para pengganggu itu.
Suara tembakan, pukulan, ringisan dan teriakan terdengar jelas ditelinga mereka. Kondisi markas kini jauh dari kata rapi. Semuanya hancur, bahkan ada sebagian ruangan yang benar-benar hancur lebur.
Banyak korban berjatuhan baik dari kubu The Dragon maupun kubu lawannya. Tempat ini telah berubah menjadi lautan darah.
"Jangan biarkan seorangpun dari mereka lolos." Zergio menginstruksi anak buahnya melalui alat yang berada telinga kanannya. Alat khusus yang dibuat oleh anggota The Dragon untuk berkomunikasi dengan tuan mereka.
"Merepotkan!" desis Zergio marah. Apa-apaan ini, mereka hanya tikus kecil tapi sialnya mereka tidak ada habisnya. Entah darimana datangnya dan siapa yang mengirimkannya, Zergio yakin ini sudah direncanakan dengan persiapan yang benar-benar matang.
"Akan ku bunuh siapapun yang berani mengusik ku!" Zergio membabi buta mereka, ia tak membiarkan seorangpun lolos dari amukannya.
Meskipun jumlah mereka terus bertambah, namun itu tidak memengaruhi Zergio dan anggota The dragon.
Dari segi jumlah, Zergio memang kalah besar karena sebagian besar bawahannya berada di markas utama. Tapi dari segi kekuatan, kubu Zergio lebih unggul sehingga kini pasukan lawan hanya tinggal seperempat dari jumlah semula.
"Katakan siapa yang menyuruhmu?" tanya Zergio sambil mencengkram kerah baju lawannya yang diduga sebagai pemimpin pasukan tadi.
"Khuakhh, tidakh hah akanh kuh beritahu!" ucap pria itu setelah memuntahkan darah dari mulutnya. Cengkraman Zergio benar-benar kuat, terbukti dari pria itu yang kesulitan untuk berbicara. Wajah pria itu turut memerah karena kesusahan mengambil nafas.
"Heh! Benar-benar anjing yang patuh!" Sinis Zergio.
Dor
Zergio menembak mati pria itu. Ia sedang tidak ingin bermain, jadi ia dengan baik hatinya langsung membunuh mereka tanpa menyiksanya terlebih dahulu.
"Bereskan," titahnya yang langsung dilaksanakan oleh mereka.
Zergio meninggalkan mereka yang masih sibuk membersihkan mayat, ia menuju ruangan pribadinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zergio
AlteleDitto Caller, pemuda dingin tak tersentuh yang bunuh diri setelah kematian adik kesayangannya, bertransmigrasi ke tubuh Zergio Vestian Axellard pria yang sudah memiliki tiga orang putra kembar. Zergio, pria dingin yang sangat membenci ketiga putrany...